Desa Cikarae Thoyyibah, Sukabumi -Â Upaya membangun desa yang cerdas, sehat, dan berdaya saing terus digencarkan mahasiswa Universitas Nusa Putra melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada Juli 2025, kelompok 26 menginisiasi Program MARIPOSA (Mari Peduli Sosial dan Asa) sebagai wujud pengabdian masyarakat Desa Cikarae Thoyyibah, Kecamatan Cikidang. Â Program MARIPOSA dirancang sebagai model pendidikan holistik yang memadukan penguatan nilai moral, edukasi kesehatan, dan pengembangan kreativitas lingkungan hidup bagi anak-anak desa. Hal ini dilakukan sebagai respons atau kondisi lapangan, di mana banyak anak-anak di desa ini masih membutuhkan pendampingan Calistung (membaca, menulis, berhitung), pembinaan etika, serta edukasi kesehatan keluarga terutama terkait stunting yang masih menjadi tantangan nasional.
Kegiatan diawali dengan observasi dan koordinasi yang melibatkan kepala desa, guru-guru SDN Gunung Sari, Kader Kesehatan, hingga tokoh masyarakat. Selain itu, pada 8 Juli 2025 diadakan sosialisasi program di balai desa yang dihadiri 28 orang tua. Di momen ini, tim KKN menjelaskan rencana pendampingan belajar, pembagian kelompok, hingga penyuluhan pencegahan stunting. Kegiatan utama MARIPOSA dilaksanakan mulai 9 Juli dengan pembukaan resmi oleh kepala desa Cikarae Thoyyibah. Hari pertama diisi dengan penyuluhan stunting oleh kader kesehatan lokal yang memberikan pemahaman praktis tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak. Orang tua diajak aktif bertanya dan menyusun rencana pola makan keluarga.
Hari berikutnya, pendampingan belajar dimulai. Anak-anak kelas I-III SDN Gunung Sari diajak belajar Calistung melalui metode bermain, bercerita, dan bernyanyi. Untuk kelas IV-VI, fokus diarahkan pada pembinaan akhlakul karimah melalui diskusi, role play, serta games etika sederhana. Sementara siswa SMP mendapatkan materi edukasi seks-pra nikah, bahaya narkoba dan kenakalan remaja yang dibawakan secara interaktif. Tak hanya belajar di kelas, anak-anak juga dilibatkan dalam aktivitas menggambar dengan tema keindahan alam sekitar untuk memupuk kecintaan pada lingkungan. Usai menggambar, peserta makan bersama dengan menu gizi seimbang sebagai praktik langsung dari materi penyuluhan. Keseruan berlanjut dengan kegiatan jelajah alam, di mana anak-anak diajak mengenal potensi alam desa, belajar menjaga kebersihan, hingga menanamkan rasa tanggung jawab pada lingkungan.
Sebagai bentuk keberlanjutan, tim KKN juga mendampingi kegiatan bimbingan belajar di PAUD Matahari, SDN Gunung Sari, Hingga MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) di SMA Baiturrahman. Tujuannya membantu siswa berdaptasi dengan kebiasaan belajar, memupuk minat baca, dan meningkatkan kepercayaan diri menghadapi tahun ajaran baru. Program ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam bagi peserta, tetapi juga memicu keterlibatan aktif orang tua, guru, dan warga desa. Antusiasme anak-anak terlihat dari semangat mereka mengikuti seluruh rangkaian, aktif berdiskusi, serta memulai membiasakan pola hidup sehat dan mendukung proses belajar anak di rumah.
"Program MARIPOSA menjadi bukti nyata bahwa sinergi mahasiswa, pemerintah desa, kader kesehatan, guru, dan orang tua dapat mewujudkan pengabdian yang relevan, kontekstual, dan berkelanjutan. "Â tutup Fakhry Maulana Munandar_Ketua Pelaksana.
LAMPIRAN