Mohon tunggu...
Ony Jamhari
Ony Jamhari Mohon Tunggu... profesional -

Ony Jamhari adalah Entrepreneur, Travel Writer, and Educator FB Page: Travel with Ony Jamhari Instagram and Twitter: @ojamhari or @alsjuice

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menikmati Paralayang di Gunung Banyak, Batu, Malang

10 April 2015   14:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:17 16316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_409166" align="aligncenter" width="600" caption="Bersiap Terbang "][/caption]

Potensi wisata Jawa Timur memang banyak sekali. Pada bulan Maret 2015, saya sempat menghabiskan hampir seluruh akhir minggu saya mengunjungi beberapa tempat wisata di Jawa Timur. Kebetulan saat itu saya sedang ada pekerjaan di Surabaya dan Sidoarjo. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Gunung Bromo. Minggu kedua tepatnya tanggal 21-22 Maret adalah kota Batu, Malang.

Wilayah Batu Malang sudah tidak asing bagi saya karena pada tahun 2001 saya pernah tinggal di desa Punten, Batu selama kurang lebih tiga minggu. Kala itu saya sedang mengikuti program Australia Indonesia Youth Exchange Program. Hanya kali ini kunjungan ke Batu sangat spesial karena ada undangan khusus dari teman kuliah yang sudah lama tidak pernah bertemu dan menawarkan untuk mencoba olahraga Paralayang. Ternyata yang bersangkutan adalah penulis  blog: jelajahkotabatu.blogspot.com.

[caption id="attachment_409167" align="aligncenter" width="600" caption="Kota Batu dari atas Gunung Banyak "]

14286496821115247077
14286496821115247077
[/caption]

Kota Batu bisa dicapai dengan naik bis atau kereta api dari Surabaya menuju ke kota Malang. Naik kereta mungkin adalah pilihan yang sangat menarik karena harga tiket ekonomi kereta api dari Surabaya ke Malang hanya Rp. 5.500. Hanya saja ketika saya sudah sampai di stasiun tiket Gubeng Surabaya tiket kereta api sudah habis. Tiket ekonomi hanya bisa dibeli ditempat. Akhirnya saya putuskan naik bis patas Surabaya - Malang seharga Rp. 25.000 dari terminal Bungurasih menuju Arjosari. Dari Arjosari kita bisa naik angkutan umum ke Batu seharga Rp.6.000 dengan berpindah terminal di Landungsari.

Angkutan umum di Indonesia memang sedang berbenah. Awalnya saya agak sedikit tidak ‘percaya diri’ naik angkutan umum. Hal ini terkait karena faktor keamanan. Namun demikian setelah mencoba beberapa naik angkutan umum saya malah ketagihan. Tidak perlu membawa barang berharga tetapi bawalah uang secukupnya. Saat ini banyak tempat wisata yang juga dapat menerima kartu kredit. Perjalanan Anda pun dijamin akan menyenangkan. Hal yang paling asyik ketika kita naik angkutan umum adalah kita dapat mengobrol dan berinteraksi dengan orang lain.

Kota Batu Berubah

Sudah empat belas tahun ini saya tidak berkunjung ke kota Batu dan saya sedikit terkejut dengan perubahan yang terjadi. Kota berpenduduk kurang lebih dua ratus ribu jiwa ini menjelma menjadi kota pariwisata kelas dunia. Hal ini tidak lain adalah banyaknya tempat wisata yang tidak kalah menarik dari wisata-wisata di luar negeri seperti theme park, museum, dan tentunya adalah wisata Paralayang.

Pada malam hari tanggal 21 Maret saya sempatkan pergi ke Alun-Alun Batu. Tempat ini nampak dipenuhi oleh masyarakat dan wisatawan nusantara. Mereka umumnya ingin menikmati makanan khas Jawa Timur seperti Bakso Malang, Rawon, dan lain-lain. Saya sendiri lebih tertarik dengan melihat beberapa fasilitas publik yang dibangun di Alun-Alun. Warna-warni lampion di tempat ini mengingatkan saya akan Korea.

[caption id="attachment_409168" align="aligncenter" width="600" caption="Kebun Bunga Selecta"]

14286497571383111625
14286497571383111625
[/caption]

Jika kita mau memang kita DAPAT membuat tempat yang indah dan menarik sehingga banyak orang untuk mengunjunginya. Saya pikir kota Batu sudah melakukannya. Hal ini pastinya tidak lepas dari bagaimana pemimpin daerah yang ingin memajukan kotanya dengan membangun infrastruktur yang lebih baik. Selain itu partisipasi masyarakat dan juga promosi yang tepat juga turut membantu kesuksesan untuk menarik wisatawan.

Pagi harinya saya sudah bangun pagi dan pergi ke daerah Selecta di wilayah Batu bagian atas dengan naik sepeda motor yang saya pinjam dari teman saya. Udara segar dapat saya rasakan ketika sampai di Selecta. Sesudah membayar tiket seharga Rp. 25.000 saya kemudian menyusuri taman Selecta. Di dalam taman ini pengunjung dapat menikmati kebun bunga .Dari Selecta saya kemudian bertemu teman saya untuk melanjutkan ke daerah gunung Banyak untuk melakukan Paralayang.

Paralayang di Gunung Banyak

Paralayang merupakan hal baru bagi saya. Sebelumnya saya hanya melihat olahraga ini melalui internet atau TV. Dari pusat kota Batu kita bisa pergi ke Gunung Banyak dengan beberapa cara, naik motor maupun mobil. Perjalanan ke sana kami tempuh kurang lebih tiga puluh menit dengan motor. Jalanan cukup baik kecuali satu-dua kilo terakhir menuju ke lokasi. Jika Anda naik mobil, lebih baik membawa mobil kecil.

[caption id="attachment_409170" align="aligncenter" width="600" caption="Pemandangan di bawah dari Gunung Banyak "]

14286498301371648321
14286498301371648321
[/caption]

Akhirnya kami sampai di Gunung Banyak. Cuaca pada pagi hari tersebut sedikit mendung. Namun demikian nampaknya tidak mempengaruhi orang untuk pergi ke sini. Sudah banyak sekali orang yang berada di sana. Umumnya mereka adalah pengunjung yang ingin berolahraga Paralayang maupun yang penasaran dengan tempat wisata ini. Kami sendiri langsung menuju tempat utama Paralayang.

Beberapa orang nampak mengantri dengan tertib untuk mendapat gilirang terbang. Gunung Banyak sendiri mempunyai ketinggian kurang lebih 1.300 mdpl. Dari sini kita bisa melihat pemandangan yang spektakular. Petak-petak tanah pertanian nampak tertata rapi di bawah kami. Bukit-bukit hijau yang mengelilingi kami juga sangat indah. Alam Indonesia memang tiada duanya.

Untuk mengikuti olahraga ini, Anda perlu membayar sekitar Rp. 350.000 – 600.000. Paket-paket yang ditawarkan memang tergantung dengan apa yang kita inginkan. Hanya saja paket standar harganya berkisar Rp. 350.000. Anda akan terbang tandem dengan instruktur paralayang yang profesional dan bersertifikat. Biaya ini juga termasuk biaya asuransi selama melakukan olahraga ini.

Ada beberapa pemandangan yang menarik selama saya mengamati persiapan orang yang akan terbang. Hal ini adalah banyaknya anak-anak kecil yang mengikuti olahraga ini. Paralayang memang olahraga yang memerlukan nyali. Namun demikian dari beberapa informasi di internet dan teman, kita tidak perlu takut karena mereka sangat memperhatikan faktor keamanan. Jadi memang tidak ada salahnya kita mencoba olahraga ini.

[caption id="attachment_409171" align="aligncenter" width="600" caption="Berparalayang "]

1428649981507561155
1428649981507561155
[/caption]

Selain itu warna-warni parasut juga menjadi pemandangan indah tersendiri. Warna-warna yang mencolok akan sangat kontras dengan warna langit. Bagi kita pecinta fotografi, Paralayang Gunung Banyak adalah objek yang sangat menarik untuk diabadikan. Tidak banyak tempat yang menawarkan olahraga ini. Jadi walaupun kita tidak mau ikut olahraga Paralayang, kita tetap bisa menikmati pemandangan dan juga mengambil foto.

Kurang lebih dua jam kami berada di lokasi ini sebelum kembali ke Batu. Bagi yang ingin merencanakan perjalanan ke Malang, jangan lupa berkunjung ke Batu dan mencoba olahraga Paralayang. Selamat menikmati akhir minggu.

(Jakarta, 10 April 2015, FB Page: Travel with Ony Jamhari)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun