Mohon tunggu...
Ony Jamhari
Ony Jamhari Mohon Tunggu...

Ony Jamhari adalah Entrepreneur, Travel Writer, and Educator FB Page: Travel with Ony Jamhari Instagram and Twitter: @ojamhari or @alsjuice

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencintai Indonesia dari Negeri Rantau

23 September 2013   08:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:31 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ini bukan pertama kalinya saya merantau ke negeri orang baik itu untuk belajar maupun bekerja. Tetapi merantau ke negeri ginseng, Korea Selatan adalah yang paling lama dalam hidup saya. Ketika pada tahun 2009 saya memutuskan untuk menerima pekerjaan sebagai tenaga pengajar bahasa Indonesia di Universitas Woosong, Daejeon, Korea saya hanya ingin bekerja dan tinggal selama setahun di sana. Tetapi kenyataan sangatlah berbeda. Saya jatuh cinta dengan Korea  dan menetap di negara ini sampai sekarang.

Ada banyak hal yang membuat saya jatuh cinta dengan Korea, tidak hanya karena faktor pekerjaan tetapi saya merasakan bahwa saya dapat berbuat lebih banyak untuk negara Indonesia di sini. Jika kita tinggal atau sering pergi ke luar negeri maka kita biasanya akan dapat membandingkan negara kita dengan negara lain. Hal itu sangat baik karena akan membuat kita menghargai dan lebih mencintai Indonesia. Negara Indonesia menjadi satu dari negara yang paling kaya dan indah di dunia ini.

Tantangan Besar Bekerja di Korea Selatan

Ada tiga tanggung jawab besar dalam pekerjaan saya saat ini. Yang pertama adalah mengajar bahasa Indonesia untuk mahasiswa Korea di semua jurusan di kampus saya, meneliti tentang pendidikan tinggi, dan juga menjadi manager regional hubungan internasional untuk wilayah ASEAN. Tidak mudah untuk menjalankan semua tugas tersebut dengan baik. Kita harus benar-benar disiplin untuk membagi waktu sehingga dapat mengerjakan pekerjaan tersebut dengan sempurna.

Sebelum bekerja di Korea Selatan saya banyak bekerja untuk perusahaan asing khususnya dari Amerika Serikat. Budaya suatu negara ternyata sangat berpengaruh dalam pekerjaan. Untuk bekerja di lingkungan internasional maka selain kita harus menghormati budaya orang lain kita juga harus cepat beradaptasi dengan budaya tersebut. Di Korea Selatan ada budaya namanya “Pali-Pali” atau cepat-cepat. Orang Korea ingin mengerjakan sesuatu dengan cepat. Terkadang mereka tidak melihat akibat lebih jauh mengerjakan sesuatu dengan cepat-cepat.

Bagi saya budaya ini ada positip dan negatifnya. Saya sendiri lebih senang melihat dari sisi positipnya. Sisi positipnya adalah kita akan selalu terpacu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Kita juga dituntut untuk berinovasi dengan cepat pula. Tidaklah mengherankan jika saat ini Korea menjadi negara yang cepat maju. Mereka tidak hanya bekerja keras tetapi juga bekerja dengan cepat dengan inovasi yang cepat. Ritme kerja yang seperti inilah yang ternyata saya sangat nikmati di Korea.

Tantangan lain bekerja di sini adalah kita harus siap-siap diberhentikan jika tidak menjalankan pekerjaan dengan baik. Terkadang hal ini membuat kita sakit hati. Persaingan sangat ketat. Semua pekerja asing di Korea bekerja dengan sistem kontrak tidak ada yang tetap. Hal ini akan berbanding terbalik dengan apa yang Anda dapatkan jika dapat menjalankan pekerjaan dengan baik. Orang Korea tidak akan segan-segan memperlakukan Anda dengan sangat baik. Mereka akan memberikan kepercayaan yang besar karena loyalitas Anda.

Hadiah Terbesar Merantau di Korea Selatan

Sesudah bekerja selama hampir lima tahun di Korea, ada banyak hal yang saya dapat. Bukan hanya materi semata tetapi yang paling membahagiakan adalah ketika saya bisa melihat murid saya mau belajar bahasa Indonesia dengan baik kemudian pergi ke Indonesia. Selain itu saya juga dapat membuat program khusus antara Indonesia dan Korea Selatan. Sudah banyak sekali program khusus yang kami lakukan dengan beberapa sekolah dan universitas di Indonesia seperti program pertukaran pelajar, dosen, dan juga penelitian.

Setiap tahun ada kurang lebih 300 mahasiswa dari Indonesia yang melakukan program musim panas dan dingin di sini. Demikian pula banyak mahasiswa kami yang pergi ke Indonesia baik untuk belajar bahasa Indonesia, budaya Indonesia, maupun volunteer program. Saya yakin melalui program-program seperti ini hubungan antara Korea dan Indonesia semakin dekat, tidak hanya di tingkat atas saja tetapi juga antara orang ke orang.

Selain bekerja saya sangat menikmati kehidupan di luar kampus khususnya bersama para tenaga kerja Indonesia di kota Daejeon. Saya dan beberapa mahasiswa Indonesia di sini membuat program-program pendidikan seperti belajar bahasa Inggris dan bahasa Korea. Hal seperti ini selain dapat mempererat hubungan silaturahmi antara warga negara Indonesia di luar negeri juga dapat membantu mereka dengan mudah untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerja di Korea Selatan. Kami pun banyak belajar tentang arti hidup dari mereka.

Pada tahun 2012 tepatnya pada bulan Mei sebuah hadiah terbesar dalam hidup saya adalah ketika menerima penghargaan sebagai “A Foreign Model Citizen” dari pemerintah kota Daejeon yang diberikan langsung oleh Wali Kota Daejeon atas kontribusi saya kepada lingkungan dan masyarakat kota Daejeon. Selain itu, pada bulan Oktober 2012, saya juga menerima penghargaan “Woosong Education Foundation Award” atas dedikasi saya terhadap universitas. Lewat penghargaan ini saya lebih terpacu untuk bisa berbuat lebih baik tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk kampus dan masyarakat.

Menyiapkan Diri Bekerja di Luar Negeri

Bekerja di luar negeri mungkin masih menjadi mimpi bagi sebagian orang Indonesia. Namun demikian hal itu sangat memungkinkan terutama jika kita mau disiplin dan bekerja dengan keras. Jika kita sudah bekerja di luar negeri, maka ada baiknya kita juga berkontribusi kepada masyarakat dan negara Indonesia dengan cara kita masing-masing. Jangan pernah bekerja di luar negeri hanya karena materi semata. Sukses di negeri rantau akan semakin lengkap dengan kontribusi nyata kita terhadap  masyarakat dan bangsa Indonesia.

Awal musim gugur di Korea Selatan, Woosong Gwan#320, Universitas Woosong, Daejeon 2013.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun