Mohon tunggu...
One Village One CEO
One Village One CEO Mohon Tunggu... Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program Inovasi Pengembangan Bisnis Perdesaan Berbasis pada Produk Unggulan Desa (Prukades) yang Berorientasi Ekspor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pengelolaan Dana Desa dan Donatur Swasta di Desa Punggang, Kabupaten Subang

20 September 2022   16:51 Diperbarui: 20 September 2022   17:00 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ponggang adalah sebuah desa di Kecamatan Serangpanjang, Subang, Jawa Barat yang mana cukup terkenal sebagai salah satu daerah penghasil manggis terbesar. 

Desa Ponggang juga memiliki berbagai lahan pertanian, meliputi kebun teh, sawah padi, lahan sayuran, hingga peternakan. Menurut data tahun 2020, ada sekitar 459.000 jiwa yang ada di Desa Ponggang yang luasnya kurang lebih 141 hektar. Mayoritas warga di Desa Ponggang bekerja sebagai petani di lahan sendiri maupun orang lain. 

Dengan banyaknya masyarakat Desa Ponggang, maka sangat diperlukannya pemberdayaan masyarakat agar terciptanya lingkungan desa yang tertata. Perlu diketahui bahwa, sebagian besar wilayah Desa Ponggang mengalami kesulitan untuk mengakses air bersih.

Struktur tanah yang berisi bebatuan membuat masyarakat kesulitan membuat sumur untuk mendapatkan air bersih. Hanya beberapa wilayah yang dapat membuat sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih. 

Mahasiswa berkesempatan untuk berdiskusi dengan Pak Kahlan, Mantan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Pon

Atas dasar kesulitan tersebut, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) memulai sebuah inovasi untuk menciptakan sistem pengelolaan air bersih dibawah naungan Desa Ponggang. Pengelolaan air bersih ini dikelola oleh desa dengan bantuan dana dari DPRD, Yayasan, hingga swadaya masyarakat. Bantuan yang diberikan berupa sebuah pompa air berkekuatan besar dengan harga mencapai Rp. 60.000.000. 

Melalui inovasi LPM, masyarakat dapat merasakan air bersih walaupun dalam penggunaannya terdapat jadwal pemakaian bergilir. Terdapat dua sumber air bersih, yaitu Penampungan Air Desa dan Sumur Bor Buatan. 

Selain pemberdayaan masyarakat terkait pengelolaan dana desa dalam mendapatkan air bersih, masyarakat juga mendapat bantuan berupa anakan hewan ternak. Masing-masing warga di beberapa Desa Ponggang di hibahkan 5 ekor anak kambing untuk mereka kelola sebagai mata pencaharian tambahan. 

Bantuan seperti sangatlah inovatif, karena masyarakat diajarkan untuk tetap produktif bukan hanya konsumtif seperti menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Dari anakan kambing tersebut, saat ini warga sudah memiliki belasan hingga puluhan kambing. Kambing hasil ternak mereka digemukan dan dijual ke luar daerah, seperti Purwakarta, Bandung, hingga Garut.

Dari hasil diskusi tersebut, pesan penting yang dapat diambil adalah bahwa pemberdayaan masyarakat dapat dimulai dari membangun masyarakat yang produktif dan inovatif. Dengan merubah mindset masyarakat dapat menimbulkan dampak baik yang besar bagi keberhasilan desa.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun