Katakan terima kasih, pujian, dan dorongan pada mereka yang layak menerimanya. Mumpung kamu bisa melakukannya, mumpung mereka masih bisa mengetahuinya.
Sebagai media belajar
Menulis itu seperti sekolah yang isinya belajar dan ujian, namun tidak akan ada momen akhirnya. Ada saja hal baru yang mesti dipelajari. Entah sudah berapa kali kamu membaca tips menulis, mengetahui kata-kata baku, menelusuri referensi yang dibutuhkan, mengail aneka ilmu, dll. Semakin diselami, ternyata semakin dalam saja. Membingungkan, tapi fun.
Sebagai pembeda
Keinginan untuk menulis itu bisa menjadi karunia. Keakraban dengan kata-kata bisa menjadi hadiah berharga. Kemampuan untuk menciptakan karya bisa menjadi aset tak terkira.
Meski kata-kata tidak memiliki tangan, namun mereka bisa menampar atau membelaimu. Kata --kata itu bisa membuat pembacanya senang, sakit, termotivasi, baper, sedih, pulih, dll. Efeknya tergantung dari bagaimana kamu merangkainya.
Bukan hal mustahil jika ada yang merasa baikan karena sudah membaca tulisanmu. Ada yang merasa terobati karena sudah membaca tulisanmu. Ada yang merasa berbeda karena sudah membaca tulisanmu. Ada yang berubah (menjadi lebih baik) karena sudah membaca tulisanmu.
Merasa berfaedah
Ketika orang lain berkontribusi dengan cara mereka, maka introvert pun punya kesempatan untuk berperan dengan caranya sendiri. Termasuk dengan menulis.
Semakin banyak memproduksi tulisan, rasanya semakin bermakna saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI