Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Kisah Mantan Preman yang Mendirikan Taman Quran dalam Buku "Hijrah Bang Tato"

3 Mei 2023   11:42 Diperbarui: 3 Mei 2023   11:41 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bang Tato, dari mantan preman menjadi pemilik Taman Quran. Sumber gambar https://umma.id/

Samar-samar ingatan saya terhadap sosok Bang Tato yang ada di buku ini. Namun ada beberapa hal yang saya yakini soalnya sebelum memulai membaca. Pertama, Bang Tato, si tokoh yang diceritakan dibuku ini telah meninggal beberapa tahun lalu. Kedua, kisah hidupnya sangat menginspirasi sebagaimana yang saya baca lewat laman facebook penulisnya Fahd Pahdepie.

Bertahun-tahun menunggu kapan momen yang pas untuk mendapatkan buku ini, akhirnya kesampaian. Gak butuh waktu lama ketika bukunya tiba* saya langsung melahap halaman demi halaman.

Tadinya, saya kira Bang Lalan alias Bang Tato (dipanggil demikian sebab badannya penuh tato. Ya, sesederhana itu) adalah orang penting, juragan sukses yang kisah hidupnya from zero to hero yang kemudian meminta Fahd untuk menuliskan kisahnya.

Ternyata tidak demikian. Rupanya, Bang Tato adalah sosok orang biasa yang derajat hidupnya (harus diakui) kemudian terangkat disebabkan campur tangah Fahd secara langsung.

Sumber gambar Goodreads.com
Sumber gambar Goodreads.com
Lalan (itu nama aslinya), adalah nama yang ditakuti oleh banyak orang. Dia preman dari segala preman. Gak ada yang berani melawannya. Hidupnya berpindah dari satu kota ke kota lain. Naik turun. Dari yang sangat miskin, banyak duit (ketika mulai jadi artis tato dan punggawa band) hingga kembali miskin lagi saat memulai proses hijrah.

Tampang sangar, hidup penuh "kecacatan" (sebagaimana yang orang sering bilang) tapi kok ya berani melamar Nurmah, anak pak haji/kiai tanpa persiapan yang memadai. Rasanya sulit dipercaya, kehidupan yang mereka lalui di awal-awal, yang saking miskinnya, sampai-sampai mencuri ikan dari kucing yang juga mendapatkan ikan itu dengan mencuri dari sebuah warung.

Bang Tato semasa hidup. Sumber gambar https://umma.id/
Bang Tato semasa hidup. Sumber gambar https://umma.id/
"Wajah Nurmah mendadak cemberut. Dia meletakkan bungkusan itu. Hijab panjangnya menyentuh lantai, "Ih, nggak mau! Haram..." ujarnya.

Lalan menatap Nurmah. "Neng," ujarnya lembut, "sekali ini aja. Biar Aa' yang tanggung jawab. Nanti kalau udah ada uang, Aa' bayar ke Bi Juju." Hal.10.

Nggak mudah mengubah paradigma masyarakat. Itu dia yang kemudian Fahd coba lakukan. Saat orang-orang merasa ketakutan, Fahd pula yang memberikan kepercayaan kepada Lalan, memberikan modal usaha walaupun ia tahu usaha itu akan gagal.

Tapi ya namanya juga perjalanan hidup ya. Allah Swt pun punya banyak cara untuk mengangkat derajat seseorang. Apalagi seseorang yang tengah berhijrah, demi kehidupan yang lebih baik. Hmm, saya sepertinya harus sedikit meralat. Ya, walapun Bang Tato bukanlah sosok orang yang sukses sebagaimana yang saya kira sebelumnya sehingga Fahd mau menuliskannya, namun dengan keadaannya, tak salah juga jika Bang Tato termasuk orang yang From Zero to Hero itu.


Ya ampun, banyak sekali bagian-bagian yang mengharukan di buku ini. Yang sampe mau bikin nangis bukan karena sedih, tapi juga bahagia. Misalnya saja, saat kemudian Fahd mempercayakan usaha lain (barber dan cafe) kepada Lalan, dan Lalan dengan sisa-sisa kejayaannya memerintahkan semua anggota gengnya dulu untuk datang potong rambut ke tempatnya, sebab saat itu ia sedang melakukan projek amal, di mana sebagian besar hasil pangkas rambut digunakan untuk donasi.

Saya ketawa hingga membulirkan sedikit air mata saking terharunya. Adegan lain yang gak kalah bikin mewek, saat Lalan berhasil bikin acara kelulusan anak-anak TPA istrinya di kampung dengan meriah. Aduh sialan, kok sebegitu indahnya jalan hidup beliau.

Ya, Bang Lalan meninggal dunia 2020 lalu. Kala saya cek di IGnya @bangtatos penyebabnya korsleting listrik dari perangkat audio yang ia pegang. Apapun itu, semoga jalan hijrahnya, dan segala yang ia perbuat untuk istri, anak dan warga sekitar menjadi jalan terang dan amal zariahnya. Amiin amiiin.

Skor 9/10

*gak semua buku seberuntung ini hehe, sebagian besar lagi dibeli karena nafsu. Baru dibaca bertahun-tahun kemudian.

Penulis bagian dari Kompal
Penulis bagian dari Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun