5. Isi formulir sebelum masuk. Berkali-kali diingatkan, tapi ada aja orang yang udah di depan petugas suntik masih belom isi. Kan gemes ya. Masih muda padahal. Ntah gak nyimak instruksi, abai atau apa gak jelas.
Saatnya Divaksin
Jadi, begitu antrean nomor 90-100 dipanggil, saya masuk ke dalam dan di sana sudah terdapat 5 meja dengan 10 petugas suntik (ini belum lagi dengan petugas lain yang melakukan pengukuran tensi), jadi memang prosesnya cepat dan efektif. Bravo!
Bagi yang mau divaksin, mbok ya persiapkan diri. Pakai pakaian yang nggak ribet. Saat itu ada seorang  pria udah di meja suntik baru sibuk mau buka kemeja. Di meja sebelahnya lagi, pria yang lain, baru mau buka jaket, padahal ada jeda dari ngantre untuk disuntik. Ya bisalah jaketnya dibuka, dan yang pake kemeja lebih sigap aja.Â
Untuk yang cewek dan berjilbab juga bisa diatur pakaiannya ya. Ntah baju yang lengannya lebar atau pake baju tangan pendek dan berjaket dsb. Intinya atur sebagaimana nyamannya dan nggak menyulitkan petugas.
Setelah disuntik, saya diminta bergeser ke antrean kanan tempat observasi. Nah di sini menunggu lagi sebentar, dan saat diobservasi hanya ditanya apakah ada keluhan/efek dari vaksin. Di bagian ini juga pendataan secara komputerisasi.
Untuk jenis vaksin, saya dapetnya AztraZaneca. Tadinya, kalau ternyata saya gagal vaksin (misalnya nggak dapet antrean, tekanan darah gak bagus, dsb), saya mau vaksin di Puskesmas aja.Â
Pas banget, mulai hari ini di semua puskesmas juga melayani vaksin untuk warga berusia <50 tahun. (Minggu lalu masih nggak bisa, warga <50 tahun bisa divaksin jika membawa 2 orang anggota keluarga berusia >50 tahun).
So, dalam bentuk ikhtiar melawan Covid-19 dan terciptanya herd immunity, alhamdulillah proses vaksin hari ini berjalan dengan lancar. Selanjutnya, vaksin kedua dijadwalkan awal bulan Oktober nanti. Oh ya, bagi yang tertarik vaksin ke tempat yang sama, setiap hari Senin-Jumat, mereka menjatahkan 500 orang untuk divaksin.
Bagi yang belum vaksin, coba disegerakan, cari informasi sebanyak-banyaknya tentang pelaksanaan vaksin di kotamu. Bagi yang ANTI-VAKSIN (terutama orang-orang berpengaruh namun menggalakkan gerakan anti vaksin). I have no words. Bhay!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!