[Spoiler rate: 20%]
Kehidupan yang Balram (Adarsh Gourav) jalani merupakan potret ratusan juta masyarakat miskin yang ada di India. Tinggal di desa kecil yang kumuh, aktivitas Balram hanya berpusat pada rumah dan pabrik pengolahan batu bara tempat ia bekerja.
Padahal, Balram sejatinya anak yang pintar. Di beberapa kesempatan, dia akan datang ke sebuah tempat (menyerupai sekolah) untuk belajar. Di antara teman-teman seangkatan, hanya dia yang dapat membaca.
Dia haus ilmu. Saat ayah-ibu, saudara dan neneknya terlelap berbagi ruang di rumah sempit mereka, Balram asyik membaca apa saja yang berhasil ia dapatkan.
Beranjak dewasa, keadaannya tak banyak berubah. Suatu hari, tuan tanah datang dan membawa serta Ashok (Rajkummar Rao), anak lelakinya yang baru pulang bersekolah dari Amerika Serikat. Saat melihat mereka datang, Balram kepikiran untuk bekerja dengan mereka.
Setelah berhasil merayu neneknya, Balram berhasil meminjam uang dan belajar menyetir di kota. Setelah dirasa cukup mahir, dia mendatangi kediaman si tuan tanah. Beruntung saat itu dia diperkenankan masuk ke perkarangan rumah dan berhasil meyakinkan tuan tanah agar diterima bekerja sebagai sopir.
Berbeda dengan sang tuan tanah yang "keji", Ashok kembali ke tanah leluhurnya dengan membawa pemikiran-pemikiran yang lebih modern.
Alih-alih meneruskan usaha batu bara milik ayahnya -yang harus menyuap banyak pejabat agar usaha mereka terus berjalan, sejatinya Ashok ingin membuat perusahaan baru di bidang IT. Sayangnya, dia tak berdaya saat sang ayah melarang.
"Apaan itu? tidak jelas. Sudah paling benar terus jalankan usaha batu bara. Benda yang dapat kau pegang!"
Ashok menurut. Atau lebih tepatnya tak berdaya di tengah tekanan ayah dan kakaknya. Walau kecewa, dia beruntung sebab ada istri yang selalu mendukungnya, termasuk saat mereka harus terlibat langsung dalam memberikan suap ke beberapa pejabat yang ada di Delhi.