Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Cerpen: Uring-uringan Sarung ala Pak Manto

14 Mei 2020   10:51 Diperbarui: 14 Mei 2020   16:03 1440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarung yang biasa digunakan pria. Sumber brilio.net

"Cuekin sajalah. Saya kan sarungan gini karena merasa nyaman. Lagian kita ini kan orang kampung. Mosok iya saya pake celana jin. Itu kan produk Amerika. Saya ini wong Indonesia, loh."

Mendengar itu, Bu Ijah cuma bisa misuh-misuh. Ini bukan kali pertama dia protes dengan cara suaminya berpakaian. Dulu, mereka sempat ribut juga karena menurut Bu Ijah, suaminya sengaja pamer sarung mahal kalau sedang ke masjid.

"Pak itu merek sarungnya mestinya di bagian dalam loh. Kok ya ini sengaja dibalik dan diperlihatkan gitu," protes Bu Ijah.

"Bapak-bapak yang lain juga begini makenya," ujar Pak Manto sambil mengenakan sarung. "Nah kan, kalau mereknya keliatan di bagian belakang bawah gini orang jadi tahu kalau sarungnya merek Gajah Kayang," sahut Pak Manto lagi.

"Ya ampun, Pak. Itu namanya pamer."

"Ah nggak, biasa aja kok. Wong bapak-bapak yang lain juga gitu."

"Ya kalau yang lain begitu kan bapak gak usah ikut-ikutan. Gimana dengan orang yang pakai sarung biasa, yang gak ada mereknya coba? Apa gak jadi minder."

"Nah kalau itu ya bapak gak bisa kontrol pikiran orang ya toh Bu. Lagian sarung bapak kan bukan yang mahal banget. Gak kayak Pak Haji Dudung yang sarungnya berbahan sutra yang pasti mahal banget."

"Hah, kok bapak tahu?"

"Ya tahu, kan label mereknya dia tempatkan di belakang. Bapak penasaran, soalnya coraknya dan bahannya kayaknya beda. Pas bapak cek di hape, sebuah sarung merek itu harganya 1 jutaan."

Di Kerala, India, pria-nya memakai sarung dengan cara seperti ini. Dokpri.
Di Kerala, India, pria-nya memakai sarung dengan cara seperti ini. Dokpri.
"Tuh kan, berarti pada saling pamer tuh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun