Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Terkenang Serial "Keluarga Cemara"

7 Januari 2019   11:06 Diperbarui: 8 Januari 2019   16:06 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain Si Doel Anak Sekolahan, serial Keluarga Cemara adalah salah satu serial yang jadi tontonan wajib saya waktu masih kecil. Ya, dulu memang pilihan acara di TV memang nggak banyak sih. Sebelum kemunculan RCTI dan SCTV, saya lebih dulu akrab dengan serial Oshin di TVRI walaupun kisahnya sendiri saya bles gak ingat sama sekali.

Lucky us, para generasi langgas. Dulu nggak ada sinetron azab dan belum ada game online. Jadi, anak-anak zaman dulu ya nontonnya serial edukatif kayak gini (ya paling ditambah White Snake Legend-lah hehe). Dan, mengenai Keluarga Cemara sendiri ada beberapa adegan yang sangat memorable.

Seperti apa?

Misalnya saja saat Abah yang tukang becak (tapi aslinya pengusaha) ketemu bule tersesat di pinggir jalan dan sama abah dikasih tahu arah jalan dengan bahasa inggris yang fasih, atau saat Cemara ngasih Pipin uget-uget aka jentik-jentik untuk makanan ikan di akuariumnya, tapi ditolak karena Pipin menganggap makanan ikan terbaik itu adalah pelet ikan sehingga jentik-jentik yang sudah dikumpulkan dibuang ke kolam.

Sedih?

Tunggu, itu belum ada apa-apanya dibandingkan saat Euis menabung uang jualan opak karena ingin mengajak adiknya ke pasar malam naik bianglala. Ealahdalah, begitu uang terkumpul dan mereka siap berangkat, uang tersebut malah jatuh di jalan dan oleh si penemu, titik dimana uang itu jatuh ditukar batu. 

Betapa sedihnya saat melihat episode itu. Saya membayangkan posisi Euis, pasti sedih sekali. Dan, nganu, saat Euis haid pertama kali juga saya penasaran sih apa itu haid/mens buakakak.

Nonton bareng keluarga Kompal (Kompasianer Palembang)
Nonton bareng keluarga Kompal (Kompasianer Palembang)
Dan, kini, kisah menyentuh Keluarga Cemara itu telah diadaptasi ke layar lebar. Ialah Ringgo Agus Rahman yang kemudian berperan sebagai Abah. Nirina Zubir, aktris peraih Piala Citra ini dipercaya memerankan tokoh emak. Sedangkan Euis diperankan oleh Zara JKT48 (nganu, ini JKT48, bukan JKT58 karena saya yakin Zara gak ikutan gerakan reuni. Oke sip).

"Wah itu Widi B-Three mama aslinya kan?" ujar Mbak Siti yang duduk di samping saya saat nonton.

Saya langsung "nyambung", oalah ternyata Widuri Putri si pemeran Ara aka Cemara adalah anak kandungnya Dwi Sasono dan Widi B-Three. Pantas ya aktingnya bagus. Bakat seninya nurun langsung dari orang tuanya.

Ceritanya sendiri pasti udah ketebaklah ya. Udah banyak juga yang nulis. Intinya, serial Keluarga Cemara versi layar lebar ini dibuat kekinian. Pasca bangkrut, Abah gak lantas narik becak tapi jadi driver online (yang iklannya agak gengges, tapi okelah). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun