Mohon tunggu...
Ombrill
Ombrill Mohon Tunggu... Jurnalis - Videografer - Content Creator - Book Writer

Book Writer - Video Blogger - Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Udah Lumayan Sering Kru Kena Timpuk Suporter Bola..."

21 Juni 2018   20:41 Diperbarui: 22 Juni 2018   16:24 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan pengalaman, jumlah 8 unit kamera untuk sebuah pertandingan sepakbola sudah sangat minim. Untuk stadion sebesar Gelora Bung Karno (GBK), Uus biasanya meminta 16 unit kamera. Jumlah dua kali lipat tersebut tergantung dari stadionnya. Semakin besar sebuah stadion dan ruang untuk pergerakan kamera nyaman, unit kamera yang digunakan pun semakin banyak. Makanya jangan heran, saat ini seluruh stadion di Piala Dunia Rusia memakai 33 unit kamera.

***

Sejak 2011, Uus mulai "nyebur" menjadi PD sepakbola. Saat itu, kebetulan ANTV butuh tim produksi bola sangat banyak. Dari awalnya seorang campers sport (liputan olahraga), ia mulai belajar jadi Floor Director (FD). Dari FD, ia kemudian menjadi Production Assistence (PA), dan akhirnya duduk menjabat sebagai Produser. Nah, dengan menjadi Produser, Uus kemudian  rangkap jabatan menjadi PD.

Selama ini, di sejumlah televisi nasional, memang masih ada rangkap jabatan Produser PD. Kebetulan penulis juga pernah mengalami rangkap jabatan menjadi Produser PD. Ya jadi Produser, ya juga memegang kendali sebagai seorang PD. Namun belakangan, ketika PD sudah semakin banyak, stasiun televisi sudah tidak lagi memberikan pekerjaan Produser untuk menjadi PD. Hal ini agar seorang Produser lebih fokus pada pekerjaannya yang memang sudah sangat berat.

"Menjadi PD sepakbola, ya harus suka bola," ujar pria lulusan Universitas Gunadarma jurusan Manajemen Informatika ini, seolah memberi salah satu tips jika hendak menjadi PD acara sepakbola. "Dengan menyukai bola, maka akan merasakan 'feel'-nya permainan sepakbola, apalagi kalau sering nonton pertandingan bola luar negeri".

Uus saat menjadi PD Pertandingan Papua Persipura Jayapura vs Perseru Serui (2014)
Uus saat menjadi PD Pertandingan Papua Persipura Jayapura vs Perseru Serui (2014)
Dengan menyukai dan sering melihat pertandingan sepakbola, Uus belajar bagaimana mengambil gambar pertandingan sepakbola dengan baik. Tentu, hal tersebut ditambah dengan belajar secara otodidak dan dimentori oleh para senor di ANTV. Ia sudah hafal, rumus menempatkan posisi kamera di dalam sebuah stadion. Semua kamera, harus mewakili mata penonton di rumah.

Posisi kamera master harus berada 5 meter dari pinggir lapangan, sehingga bisa mengambil dua tim yang ada di posisi kiri dan tim di posisi kanan.  Kamera master ini menggunakan level (semacam panggung kecil berukuran 3x3 meter) setinggi 7 sampai 10 meter. Dengan posisi tinggi seperti itu, maka pengambilan gambar para pemain dari kamera master, jadi terlihat semua. Semua kamera harus berstandar broadcast dengan lensa yang memiliki kemampuan 33 kali zoom atau lensa tele. Tentu tidak semua kamera menggunakan lensa tele.

"Saat jadi PD Liga Indonesia, saya menggunakan 8 camera, dimana 4 kamera menggunakan lensa tele, 4 kamera menggunakan lensa standard".

***

Bagi Uus, semua pertandingan menarik. Tak ada pengalaman selama jadi PD sepakbola, yang tidak menarik. Sebab, masing-masing pertandingan, punya cerita berbeda. Soal kerusuhan, sebagaimana dikisahkan di awal, cuma satu dari puluhan pengalaman selama menjadi PD. Ada pula pengalaman menarik lain, ketika hendak live pertandingan Persipura di Jayapura. Dengan kru minim, yakni 4 penata kamera, Uus dan tim teknis sudah siap untuk melakukan live. Bagian programin pun sudah memberikan slot live untuk pertandingan bola. Namun, live batal.

"Masalahnya sepele. Cuma perbedaan waktu," ingat suami Dewi Warsito dan dua putra: Awan dan Rimba ini. "Oleh karena panitia tidak mau menggeser, maka pertandingan tetap dilaksanakan pada waktu di Jayapura. Mereka tak mau mengikuti kemauan pihak tv sebagai pemegang hak siar. Akhirnya kami merekam pertandingan tersebut, lalu mengirim hasil rekeman, dan langsung tayang (taped delay)".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun