Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Target Ramadan Tahun Ini: Ingin Tambah Satu Skill Saja

15 April 2021   16:48 Diperbarui: 15 April 2021   16:56 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bulan Ramadan terkadang produktivitas seseorang menjadi menurun. Terjadinya penurunan tersebut bisa dilihat melalui semangat ataupun aktifitas sehari-harinya. Biasanya yang menjadi kambing hitam adalah rasa lemas akibat tidak ada asupan makanan selama menjalankan ibadah puasa.

Di sisi lain ada pemahaman bahwa tidurnya orang puasa adalah bagian dari ibadah. Hal tersebut didasarkan pada sebuah hadis yang sering didengungkan pada bulan Ramadan yaitu, "Tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipatgandakan (pahalanya), doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni."

Hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitabnya Syu'ab al-Iman, yang kemudian oleh Imam al-Suyuti dinukil ke dalam kitabnya al-Jami al-Shaghir dengan berkomentar dhaif (lemah) untuk standar kualitas hadisnya.

Imam al-Baihaqi sendiri pun telah terlebih dahulu mengomentari hadis ini dengan kedhaifan salah satu rawi (periwayat) nya yaitu Ma'ruf bin Hisan, bahkan di dalam sanad (rantai periwayat) hadis ini terdapat nama Sulaiman bin Amr al-Nakha'i yang kualitasnya lebih dhaif dari pada Ma'ruf.

Dengan demikian hadis ini tidak bisa dijadikan dasar untuk bermalas-malasan ketika berpuasa. Justru di bulan Ramadan peluang untuk melakukan kebajikan sangat luas. Bahkan pahalanya akan dilipatgandakan.

Oleh karena itu, seyogyanya kita punya target-target tertentu di setiap bulan Ramadan dan bisa terus diamalkan di bulan-bulan lainnya. Inilah yang ingin saya coba pada Ramadan tahun ini.

Target saya tidak muluk-muluk ingin menambah satu skill yakni belajar mengedit naskah buku. Keinginan bermula dari permintaan seorang teman yang meminta bantuan mengedit naskah bukunya.

Teman saya adalah seorang mubaligh. Dia sering mengisi kajian di beberapa tempat. Setiap akan mengisi pengajian selalu membuat catatan ringan tentang materi yang akan disampaikan kepada jamaah. Ternyata setelah sekian lama kumpulan materi dengan tema yang sama sudah layak untuk dibukukan. Entah alasan apa, dia memilih saya untuk menjadi editor buku tersebut.

Mendapat tawaran tersebut saya menganggap sebagai sebuah tantangan. Meskipun saya sadar pekerjaan editor tidaklah mudah. Pekerjaan ini menuntut konsentrasi tinggi. Editor harus melihat secara jeli setiap kesalahan atau kekurangan setiap bagian naskah. Editor juga harus berpikir untuk menemukan pemilihan kata dan kalimat terbaik agar buku tersebut lebih enak dibaca.

Target saya Ramadan tahun ini buku selesai. Kebetulan buku tersebut temanya tentang keagamaan. Untuk itu saya harus banyak belajar karena seorang editor dituntut untuk memiliki kemampuan sebagai berikut:

Memperhatikan detail. Pekerjaan editor melibatkan pengecekan fakta dan konsistensi tulisan. Perhatian yang kuat terhadap detail dapat membantu editor dengan cepat menangkap ketidakkonsistenan atau informasi yang salah. Pengeditan adalah pekerjaan yang berat, terutama ketika kamu menghabiskan waktu berjam-jam menatap teks yang sama. Akan tetapi, para editor harus menjaga mata mereka tetap tajam dan memperhatikan naskah untuk membuatnya menjadi sebuah tulisan yang layak terbit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun