Di era modern saat ini, penerangan sudah menjadi kebutuhan mendasar. Setiap rumah, sekolah, kantor, bahkan jalanan kecil membutuhkan cahaya untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Namun, di balik kebutuhan akan penerangan, muncul tantangan besar: bagaimana menghadirkan cahaya yang tidak hanya terang, tetapi juga efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan?
Pertanyaan inilah yang melahirkan Omah CERIS, sebuah brand lampu LED karya anak bangsa yang berangkat dari tekad sederhana, yakni menghadirkan cahaya berkualitas untuk masyarakat luas sekaligus menjaga keberlanjutan bumi.
Omah CERISÂ hadir dengan tagline "Nyala untuk Bumi", yang mencerminkan semangat menghadirkan penerangan bagi manusia tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
Awal Mula yang Sederhana.
Seperti banyak kisah UMKM di Indonesia, perjalanan Omah CERIS bermula dari hal yang sederhana. Sang perintis, Muhamad Munif, bukanlah pengusaha besar dengan modal melimpah. Ia hanyalah seorang perakit lampu yang percaya bahwa dengan niat, kerja keras, dan keberanian mencoba, sebuah usaha bisa tumbuh.
Semuanya bermula dari sebuah gudang kecil. Malam itu, ketika lampu di rumahnya padam, Uun tertegun. Ia menyadari betapa besar peran cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Lampu bukan sekadar alat penerang; ia simbol kehangatan keluarga, rasa aman, dan harapan.
Dari pengalaman itu, muncullah ide untuk merakit lampu LED sendiri. Berbekal pengetahuan dasar tentang kelistrikan dan keberanian untuk belajar, satu demi satu lampu dirakit secara manual. Perlahan, hasil rakitan tersebut mulai digunakan di rumah sendiri, lalu oleh tetangga, dan akhirnya berkembang menjadi usaha dengan nama Omah CERIS.
Filosofi Nama: Omah CERIS.
Nama Omah CERIS dipilih bukan tanpa makna. Omah dalam bahasa Jawa berarti rumah. Rumah adalah tempat segala cerita bermula, tempat keluarga berkumpul, dan sumber kehangatan.
Sementara CERIS merupakan akronim dari lima nilai utama: