Mohon tunggu...
oliviaa
oliviaa Mohon Tunggu... Universitas Padjajaran

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tertawa di Luar, Luka di Dalam: Saat Narkoba Jadi Pelarian

4 Juni 2025   05:23 Diperbarui: 11 Juni 2025   12:48 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(anak laki-laki duduk dengan kepala tertunduk): Foto oleh Maxim Bober dari Unsplash

"Gue udah kecanduan sebelum gue sadar, bro." Itu pengakuan jujur dari Choki Pardede, komika yang sering bikin kita ngakak. Tapi siapa sangka, di balik tawa itu, dia pernah terjerat narkoba. Ceritanya bikin kita mikir, gimana sih narkoba bisa masuk dan ngerusak hidup seseorang, termasuk anak muda kayak kita.

Awal mula Choki coba-coba narkoba bukan karena pengen cari sensasi. Dia ngerasa hidupnya penuh tekanan. Jadwal kerja yang padat, harus selalu update konten supaya follower nggak kabur, komentar netizen yang kadang nyakitin semua bikin dia stres berat dan susah tidur. Temannya nawarin sesuatu yang katanya bisa bikin dia rileks dan tidur lebih nyenyak. Sekali coba, malah jadi ketagihan.

Kecanduan itu bukan cuma soal fisik yang terganggu, tapi juga mental ikut rusak. Lama-lama, Choki butuh zat itu tiap hari. Dia mulai kehilangan kontrol. Narkoba jadi kayak "teman" yang selalu dia cari. Sampai akhirnya, dia ketangkap polisi dan harus masuk rehab. Masa-masa itu berat banget buat dia, keluarga, dan temen-temannya.

Kisah Choki itu sebenarnya nggak jauh beda sama yang banyak anak muda alami sekarang. Tekanan hidup makin berat. Media sosial bikin kita ngerasa harus selalu tampil sempurna, takut ketinggalan tren alias FOMO, dan pengen diterima lingkungan. Banyak yang akhirnya nyari pelarian buat ngilangin stres dan rasa nggak nyaman. Sayangnya, sebagian malah nemuin pelarian lewat narkoba.

Narkoba juga nggak muncul sendiri budaya pop yang kita konsumsi kadang malah bantu nge-normalisasi pemakaian zat adiktif. Contohnya, lagu "Codeine Crazy" dari Future. Lagu ini viral banget di TikTok dan playlist sad rap. Liriknya nyeritain gimana si Future "terbang" karena codeine, obat batuk yang mengandung opioid dan bikin kecanduan. Banyak anak muda yang dengerin lagu ini dan merasa relate sama perasaan sakit dan pelarian, tanpa sadar lagu itu ngomongin kecanduan.

Ada juga lagu "Molly" dari Tyga ft. Cedric Gervais. Molly itu nama lain dari ekstasi (MDMA), obat stimulan yang sering dipakai di pesta. Lagu ini beat-nya asik, sering diputar di klub dan acara kampus. Tapi liriknya jelas promosiin penggunaan narkoba sebagai bagian dari gaya hidup seru dan bebas. Kita sering banget nyanyi atau repost lagu itu tanpa mikir arti sebenarnya.

Media sosial dan influencer juga nggak kalah pengaruh. Kadang mereka posting konten yang nunjukin pesta, minuman keras, atau hal-hal yang berkaitan dengan narkoba dengan cara yang kelihatan keren dan nggak berbahaya. Hal ini bikin banyak anak muda kebayang kalau hidup itu harus hedon, seru, dan bebas pakai zat apa pun untuk nikmatin hidup.

Padahal, di balik semua vibe seru itu, narkoba bisa merusak hidup perlahan. Seperti yang dialami Choki, kecanduan bikin hidup berantakan. Dia kehilangan kepercayaan diri, hubungan dengan orang-orang yang dia sayang jadi renggang, dan kesehatan mental serta fisiknya makin memburuk.

Tapi cerita Choki justru nunjukin kalau keluar dari jeratan narkoba itu bukan hal yang mustahil. Setelah menjalani rehabilitasi, dia mulai lebih terbuka soal perjuangannya. Dia nggak malu untuk cerita, supaya anak muda lain nggak salah langkah dan terjebak seperti dia dulu. Choki membuktikan kalau hidup tanpa narkoba justru bisa bikin kamu merasa lebih bebas, lebih sehat, dan lebih bahagia --- bukan sebaliknya.

            Kalau kamu sekarang lagi merasa hidup berat, stres, atau pengen kabur dari masalah, coba jangan langsung cari pelarian yang salah. Mulailah dengan cerita ke orang terdekat, entah itu teman yang kamu percaya atau keluarga. Kadang, cuma dengan didengerin dan dipahami, perasaan kita bisa jauh lebih ringan. Gak cuma itu, sekarang juga banyak layanan konseling online yang bisa kamu akses dengan gampang dan aman. Kamu bisa curhat tanpa takut dihakimi atau disalahpahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun