Dalam kehidupan manusia ada hal yang tak bisa ditarik kembali yaitu MATI, WAKTU dan KATA-KATA. Mati dan waktu kita tidak punya kuasa apapun. Akan tetapi kata-kata, kitalah yang berkuasa dengan segala konsekwensinya.
Masinton Pasaribu (MP) adalah seorang politisi PDIP yang belakangan namanya muncul kepermukaan. Populer karena panggung Pansus Pelindo II. MP menjadi terkenal bukan karena ide, gagasannya yang cerdas dan brilian akan tetapi kata-katanya yang tajam dan intonasi suaranya yang keras meledak-ledak. MP memilih menjadi seorang yang LEBAY untuk menunjukkan eksistensi dirinya. Â
Kali ini MP kena batunya, kata-katanya berujung di somasi Partai Nasdem. Dalam rapat kerja Komisi III DPRRI dengan Jaksa Agung. Rabu, 20/01/2016. Masinton Pasaribu : "mengingatkan Prasetyo (Jaksa Agung) bahwa dalam kasus-kasus Freeport dan Mobile 8 ada pertarungan antargeng dan dalam Mobile 8 ada pertarungan Surya Paloh dan Hari Tanoe," (sumber)
Kata-kata MP membuat Nasdem tidak bisa menerima dan mengirimkan surat somasi kepada Fraksi PDIP mempertanyakan apakah kata-kata MP adalah sikap resmi Fraksi PDIP dan mensomasi MP untuk menyampaikan permintaan maaf. Kalau tidak maka Nasdem akan melakukan upaya hukum. Nah loe....!
Karena sudah muncul di media otomatis menjadikan PDIP sebagai partner koalisi Nasdem pada posisi yang tidak mengenakkan. Fraksi PDIP semakin kelihatan tidak solid, tidak bisa mengurus anak buahnya.
Catatan Buat Nasdem!!! jika Masinton Pasaribu (MP) tidak menghiraukan somasinya, lapornya ke Bareskrim jangan kemana-mana. Langsung dengan Bapak Komjen Anang Iskandar. Waktu pansus Pelindo II, MP udah pesen secara pribadi ke Kabareskrim "Kalau tidak suka silahkan cari kesalahan saya"....
Begitu ….  ^_^
Â
foto: thepoliticanews.com