Untuk menurunkan angka stunting secara efektif, diperlukan sinergi dari berbagai pihak :
1. Keluarga dan masyarakat perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup bersih, terutama selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Keterlibatan aktif dalam Posyandu dan pemanfaatan pangan lokal bergizi harus diperkuat.
2. Tenaga kesehatan dan pendidik diharapkan aktif memberikan edukasi gizi serta pemantauan tumbuh kembang anak. Pelatihan bagi kader Posyandu dan guru PAUD menjadi langkah penting untuk deteksi dini dan pencegahan stunting.
3. Pemerintah perlu memperkuat koordinasi lintas sektor, memperluas cakupan program, dan memastikan anggaran yang cukup, khususnya di wilayah 3T. Pemanfaatan data berbasis desa juga harus dioptimalkan.
4. Sektor swasta dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dapat mendukung upaya inim melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) di bidang gizi, sanitasi, dan pemberdayaan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, R., Sari, R. S., & Ratnasari, F. (2021). Dampak status gizi pendek (stunting) terhadap prestasi belajar: A literature review. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan, 12(2), 10-23.
Astuti, S. M., Suryani, L., Putri, D. A., & Arsyad, J. F. (2023). Upaya Pencegahan Stunting pada Balita (Literature Review). Jurnal Andragogi Kesehatan, 3(1), Universitas Muhammadiyah Palopo.
Vinci, A. S., Bachtiar, A., & Parahita, I. G. (2022). Efektivitas edukasi mengenai pencegahan stunting kepada kader: Systematic literature review. Jurnal Endurance, 7(1), 66-73.
Munir, Z., & Audyna, L. (2022). Pengaruh edukasi tentang stunting terhadap pemgetahuan dan sikap ibu yang mempunyai anak stunting. Jurnal Keperawatan Profesional, 10(2), 29-54.
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan stunting dan pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 225-229.