Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menampar Diri Sendiri dengan Gerakan Cinta Museum

12 April 2011   10:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:53 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13026029141864563099

Hebat benar tetangga satu ini, setelah gebrakannya yang menggegerkan Nusantara dengan mengakui Tari Pendet, Reog Ponorogo dan lagu Rasa Sayange sebagai miliknya; Malingsia kembali berulah dengan membangun Museum Kerinci di Kuala Lumpur - Malaysia.  Lebih hebat lagi Pemda Kabupaten Kerinci yang rumahnya kebobolan malah dengan senang hati "meminjamkan" warisan budaya dan barang pusakanya diangkut maling. Apa sebenarnya yang sedang terjadi, siapa yang salah atau patut disalahkan ? coba kita runut bersama. Ketika Malaysia meng-klaim beberapa budaya Indonesia sebagai miliknya, terjadi euforia di seantero Nusantara yang warganya seperti baru terbangun dari tidur panjang serempak berteriak maliing! Mohon maaf dengan sangat, kemana kita selama ini ? Hanya diam tak berbuat apa-apa dan merasa aman-aman saja karena sudah ada petugas khusus yang menjaga harta benda tersebut.  Apakah kita benar-benar merasa kehilangan ketika harta tersebut diklaim orang ataukah hanya ikut-ikutan berteriak biar gak dicap gak peduli karena maaf bagi sebagian besar dari kita masih beranggapan kuno dan kampungan untuk mengenali budaya bangsa sendiri.  Bukankah lebih keren misalnya cuci mata di mall, berjalan-jalan dan shopping sampai ke luar negeri (walau yang dibeli made in Indonesia juga) daripada berkunjung ke museum.  Lalu ketika akhirnya harta itu dikembangkan dan diakui oleh orang lain kita baru tersadar, kelimpungan dan marah. Benarkah seperti itu, lalu darimana kita mengukur kecintaan kita pada negeri sendiri ? Malaysia jelas-jelas salah karena seenak jidat mencaplok harta benda tetangganya setelah terlebih dahulu mengintip dan mempelajari secara mendalam budaya Nusantara dengan kedok riset budaya. Mereka sangat pintar bersiasat memanfaatkan kelengahan Indonesia untuk menjaga harta pusakanya, sementara Indonesia ? Sebagian besar warganya pulas dibuai dan terlena oleh perkembangan jaman sehingga  "lupa" pada budayanya sendiri. [caption id="attachment_101715" align="aligncenter" width="640" caption="source gambar : http://ariawiriatmadja.wordpress.com/2010/03/20/visit-museum-year-2010/"][/caption] Selamat ! Gerakan Nasional Cinta Museum (2010-2014) yang dicanangkan oleh Bapak Jero Wacik cukup telak  menampar Indonesia dengan direlakannya budaya Kerinci di"pinjam" untuk segera diakui oleh Malaysia. Mungkin sebaiknya gerakan tersebut diganti saja menjadi  Gerakan Negari Curi Museum agar lebih pas untuk kondisi saat ini. Jangan tidur Indonesia, bangun dan cintai budaya bangsamu. Jangan marah Indonesia, berterima kasihlah pada Pemerintah Malaysia yang berhasil mencubit dan membangkitkan kembali jiwa nasionalismemu. Mari kita lakukan langkah kecil untuk Indonesia tercinta. [oli3ve] - catatan seorang penikmat sejarah -

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun