Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Amir Shah, Dokter Kanker yang Merawat Ustaz Arifin Ilham di Penang

19 Januari 2019   17:51 Diperbarui: 19 Januari 2019   17:59 2765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dok Instagram Muhammad Alvin Faiz @alvin_411

Sebuah kabar baik datang dari Georgetown, Penang di jelang akhir pekan. Saya membaca judul berita di Antara News KL (Kamis, 17/01/2019), Ustadz Arifin Ilham Diperbolehkan Meninggalkan RS Gleneagles. Ustadz Arifin Ilham yang diterbangkan ke Penang seminggu lalu, boleh meninggalkan rumah sakit pada Jumat (18/01/2019). Sebagai penguat kabar putera Arifin Ilham, Muhammad Alvin Faiz, mengunggah gambar sang ayah bersama dokter yang merawat ayahnya di Penang, Malaysia di akun instagramnya. Pada keterangan gambar tersebut Alvin menyampaikan terima kasih kepada dokter Amir dan semua pihak yang mengirimkan doa -- doa untuk kesembuhan ayahnya. Kabar ini meredakan berita hoax tentang kepergian Ustadz Arifin Ilham yang sempat beredar di dunia maya. 

Seperti yang banyak ditulis di media, Ustadz Arifin Ilham menjalani perawatan di rumah sakit karena sakit kanker nasofaring dan kelenjar getah bening. Sebelum ke Penang, Arifin Ilham menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Namun untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik, pada Kamis (10/01/2019), Arifin Ilham dibawa keluarganya ke Penang.

Siapakah lelaki ganteng yang berdiri di samping Arifin Ilham di gambar berikut yang disebut Alvin Dokter Amir?

Dr. M. Amir Shah adalah onkolog atau dokter kanker rumah sakit Gleneagles Penang dengan salah satu minat khususnya mendalami kanker nasofaring. Pada pertemuan di kegiatan yang diselenggarakan oleh Penang Medical Centre (PMED) awal Desember 2018 lalu, Dr. Amir Shah mengenalkan dirinya sebagai ahli kemoterapi.

Menurut Dr. Amir Shah, "jika ada pasien datang berkonsultasi ke dokter dan dari hasil pemeriksaan di tubuhnya didapati kanker/tumor ukuran 2 cm, itu artinya si pasien telah terkena kanker selama 2 tahun. 2 cm kanker itu isinya 2 juta sel kanker!"

Lebih lanjut Dr. Amir Shah menjelaskan pengobatan kanker mencakup operasi, kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, dan terapi hormon. Tahapan penanganan pasien dan pilihan pengobatan harus dijelaskan kepada pasien dan keluarganya. Dokter jangan asal potong. Tidak begitu caranya. Sampaikan dengan baik dan detail hasil/informasi yang ditemukan dari pengecekan CT Scan, pengobatan yang akan diberikan, terapi yang diperlukan, efek samping dari tindakan -- tindakan, dan pengobatan yang diberikan, serta biaya yang nantinya akan dikeluarkan oleh pasien dan keluarganya. Ia memberi contoh dalam perawatan medis, peluang sembuh pasien kanker payudara stadium pertama 90 -- 95%, pasien kanker paru stadium empat dengan imnunoterapi memiliki peluang 50% atau bertahan selama sekitar 3 tahun. 

"Bahasa itu penting dalam menyampaikan informasi! Saya belajar bahasa dari pasien", tuturnya dengan senyum. Menurutnya komunikasi yang baik dengan pasien (dan keluarganya) salah satu kunci penanganan pasien kanker bukan hanya pengobatan. Bagaimana bisa seorang dokter memahami keluhan -- keluhan dan pertanyaan yang disampaikan oleh pasien serta keluarganya jika mereka tidak mengerti apa yang dituturkan pasiennya? Bagaimana pasien bisa menangkap penjelasan dokter jika mereka pun tak paham bahasa yang digunakan dokternya? Di samping bahasa Inggris yang adalah bahasa kesehariannya, Dr. Amir Shah pun fasih berbahasa Indonesia, Melayu, dan Mandarin. 

Dr Amir Shah, Onkolog Gleneagles Penang (dok obendon.com)
Dr Amir Shah, Onkolog Gleneagles Penang (dok obendon.com)
Di kesempatan yang diselingi makan siang sehat itu, Dr. Amir Shah berbagi informasi seluk beluk kanker dan penanganannya dengan bahasa Indonesia yang ringan dan nyaman dicerna kuping awam. Ia juga menambahkan 60% perempuan Indonesia yang datang berobat ke Penang karena kanker payudara, mulut rahim, dan usus. Jumlahnya lebih banyak dari 40% pasien laki -- laki karena kanker usus, paru, dan hidung. Mengenai terapi stem cell dan minum air alkali yang sedang naik daun, Dr. Amir Shah menegaskan JANGAN mudah percaya dengan trik marketing!

Dr. Amir Shah mengatakan jika saat ini penyakit jantung menempati urutan pertama penyebab kematian, tapi di tahun mendatang kanker akan menjadi penyebab utama kematian. Ia pun mengingatkan selain faktor genetik, faktor luar yang memicu pertumbuhan sel kanker adalah pola hidup dan pola makan. Jangan terlalu sering makan makanan instan, merokok, dan minum minuman bersoda. Orang yang terdeteksi kanker paru, itu sudah pasti efek rokok!

Dengan mengenal pengalaman Dr. Amir Shah, wajar jika Ustadz Arifin Ilham memilih rumah sakit Gleneagles Penang sebagai tempat untuk menjalani perawatan di bawah pengawasan dokter berpengalaman pada bidangnya. Sudah 10 (sepuluh) tahun ini Dr. Amir Shah menempati posnya di Gleneagles Penang setelah sebelumnya berprakter di  Rumah Sakit Kanker Mount Miriam dan Rumah Sakit Loh Guan Lye. Tentang alasannya pindah ke Gleneagles Penang, Dr. Amir Shah mengatakan bahwa dirinya serupa orang -- orang lain ketika menentukan pilihan harus memilih yang terbaik. Penanganan lengkap kanker saat ini ada di Gleneagles yang juga merupakan pusat riset kanker.

Jika ada pasien dari Indonesia yang ingin berkonsultasi ke Dr. Amir Shah dapat menghubungi bagian International Patients' Centre Gleneagles Penang untuk mengatur jadwal konsultasi. Atau melalui TripMedis Indonesia, Perwakilan Gleneagles Penang di Indonesia melalui WA +62 813 8155 5258 (Ibu Merry).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun