Mohon tunggu...
Oky Ustar diansyah
Oky Ustar diansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Traveller, staf di perusahaan multifinance

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Ada yang Nyuruh Bersyukur, Ada yang Nyuruh Tidak Cepat Puas Diri, Gimana Dong?

6 Februari 2021   06:02 Diperbarui: 15 Februari 2021   14:19 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Halo sahabat

Kita pernah dengar seseorang bilang kamu harus besyukur!
Ada juga yg bilang kamu jangan cepat puas diri!

Nah,sebenarnya harus bagaimana???
Bersyukur atau tidak cepat puas diri???

Menurut saya bersyukur itu ya apa yg sudah dikasih ke kita, kita maksimalkan dengan baik. 

Sedangkan tidak cepat puas diri itu ya kita lebih melihat potensi pada diri kita,kalau kita bisa lebih kenapa kita cuma diam ditempat atau berlindung pada sebuah kata "yaudah disyukuri aja"itu yang akhirnya membuat kita tidak berkembang .

Nah kita coba simak cerita antara ibu Sri dan ibu Gina.

Suatu ketika ada 2 orang penjual telor ayam kampung di pasar, sebut saja Ibu Sri dan Ibu Gina. Mereka sama-sama berdagang ayam kampung di pasar, dan sama-sama tiap hari membawa 30 butir telor untuk dijual.

Hari itu, Ibu Sri dapat menjual separoh dari jumlah yang dia bawa untuk dijual. Ibu Sri merasa sudah puas "Wah, lumayan saya hari ini bisa menjual separoh dari yang aku dagangkan". Ibu Sri tersenyum dan kembali ke rumah dengan perasaan "puas". Tidak ada keinginan dalam hatinya untuk menjual sisa telor tersebut. Sudah puas dan bersyukur

Berbeda dengan Ibu Gina. Hari itu dia dapat menjual 25 butir telor, dan harus pulang dengan sisa 5 butir. Namun Ibu Gina tetap pulang dengan hati mengucap syukur, "Syukurlah bisa laku 25 butir Kemudian Ibu Gina membawa sisa 5 butir tersebut pulang ke rumah. Namun sepanjang perjalanannya pulang ke rumah, Ibu Gina menawarkan sisa dagangannya tersebut kepada rumah-rumah yang dia lewati. 

Alhasil ada 5 telor lagi yang dapat dia jual. Tentu Ibu Gina senang dan bersyukur kepada Sang Pencipta bahwa akhirnya dagangannya bisa laku terjual sampai habis .Tuhan terimakasih rezekinya hari ini, besok saya harus bawa 50 butir karena ada potensi dijual di pasar dan di kampung-kampung agar omzet bisa naik.

Dari cerita di diatas dapat kita simpulkan,ibu Sri bersyukur dan puas diri yang akhirnya membuat dia tidak berkembang .
Sedangkan ibu gina bersyukur karena bisa melihat potensi pasar yang nantinya bisa membuat usahanya berkembang lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun