Pelajaran dari Hosu: Kita harus berani menghadapi trauma, luka, dan juga menerima segala hal yang tidak sesuai kehendak kita. Setiap orang pasti punya kekurangan dan kelebihan. Daripada terus terpuruk dan menyalahkan diri sendiri, lebih baik kita hadapi dan memulai babak baru dalam hidup.
Sejin yang Sabar dan Perhatian
Sejin memiliki kepribadian yang supel, humoris, dan santai. Meski sempat memiliki kehidupan kota dan jabatan mentereng, ia tetap ramah dan rendah hati. Di balik sifatnya yang santai dan receh, Sejin sebenarnya seorang pemimpin yang perfeksionis.
Saat kehilangan kakeknya, Sejin seperti kehilangan rumah. Ia keluar sejenak dari pekerjaannya dan menjadi petani strawberry di kebun milik kakeknya. Di sana, Sejin malah menemukan Mirae dan juga makna "rumah" yang sebenarnya.
Sejin tahu bahwa Mirae bukan Miji seperti dalam lamaran kerjanya. Ia menunggu agar Mirae terbuka dan mau berbagi cerita. Ia hadir untuk mendengarkan Mirae tanpa menghakimi. Ia juga tidak pernah memaksa Mirae untuk pergi bersamanya.
Sikap Sejin ini cukup menyentuh hati Mirae. Keduanya merasa cocok satu sama lain. Mirae yang merasa tidak punya "rumah" karena harus memikulnya sendiri, sementara Sejin yang kehilangan "rumah", yaitu kakeknya. Mereka bertemu dan saling mengisi satu sama lain.
Pelajaran dari Sejin: Terkadang kita butuh istirahat sejak ketika kehilangan seseorang. Ambil waktu untuk menemukan hal-hal baru. Di sisi lain, hargai batasan yang ada dengan seseorang. Jangan ragu untuk minta maaf ketika kita salah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI