Transportasi umum bukan hanya soal mengangkut manusia dari titik A ke titik B. Lebih dari itu, transportasi umum adalah ruang sosial di mana etika dan empati kita diuji.
Ada ibu hamil yang membutuhkan kursi, ada orang tua yang berdiri memegangi tiang dengan erat, ada orang yang kelelahan setelah bekerja seharian, dan ada juga yang hanya ingin menikmati perjalanan dengan tenang. Pemandangan seperti itu mengingatkan kita bahwa transportasi umum adalah ruang milik bersama yang menuntut kita untuk memiliki etika.
Selain aturan tertulis yang melarang kita merokok, makan, membuang sampah sembarang, ada serangkaian etika tidak tertulis di transportasi umum. Etika tidak tertulis ini tidak berhubungan dengan tiket, tetapi tentang kesopanan dan empati. Perannya sangat krusial, namun sering kali dilupakan.
Lantas, apa saja etika tidak tertulis di transportasi umum? Berikut panduan agar perjalanan kita dan orang lain sama-sama nyaman naik transportasi umum.
1. Gendong Tas Ransel di Depan
Etika pertama yang sering terlupakan adalah memberikan ruang lebih banyak bagi orang lain. Kalau kamu menggunakan tas ransel, gendong tas tersebut di depan agar tidak menghalangi orang ketika naik atau turun. Selain memberikan ruang, pilihan ini juga baik untuk menjaga barang bawaan tetap aman dari pencurian atau kehilangan, terutama di tempat ramai. Jika membawa tas ransel besar, kamu juga bisa meletakkan di antara kaki agar tidak mengenai penumpang di belakang atau di samping.
2. Atur Volume Suara Kamu
Tidak semua orang ingin mendengarkan percakapan telepon kamu atau musik yang sedang kamu putar. Pastikan volume suara kamu tidak mengganggu orang lain. Gunakan earphone jika ingin mendengarkan musik atau menonton video. Jangan buka media sosial dengan volume yang besar. Hormati ketenangan penumpang lain.
3. Dahulukan yang Turun, Baru yang Naik
Ini adalah etika yang paling sering dilanggar. Saat pintu terbuka, banyak orang langsung menyerbu masuk tanpa memberi jalan penumpang yang ingin keluar. Padahal, kamu perlu memberikan ruang bagi yang turun dahulu agar lebih mudah masuk. Etika sederhana ini mencegah kerumunan di pintu dan membuat proses naik-turun menjadi lebih tertib.
4. Inisiatif Bergeser ke Dalam
Jangan berdiri di depan pintu. Ini akan mengganggu penumpang yang masuk dan keluar. Kamu juga bisa tertabrak penumpang yang naik dan turun. Usahakan berdiri di bagian dalam kendaraan. Inisiatif jika ada yang kosong di dalam, kamu masuk tanpa diminta.
5. Memakai Masker
Meski kini tidak lagi diwajibkan memakai masker saat menggunakan transportasi umum, tidak ada salahnya kamu pakai selama di perjalanan. Selain melindungi diri dari polusi udara, menggunakan masker juga baik untuk menghindari penyakit menular seperti flu. Masker juga berguna untuk menutupi mulut dan hidung ketika bersin dan batuk. Jika kamu merasa kurang sehat, sebaiknya menggunakan masker. Memakai masker juga berguna untuk menghindari bau yang kurang sedap.
6. Jangan Pura-Pura Tidur untuk Menghindari Memberi Kursi
Jangan berpura-pura tidur, sibuk bermain HP, atau mengalihkan pandangan ketika melihat lansia, ibu hamil, orang disabilitas, atau penumpang yang membawa anak kecil. Tunjukkanlah sikap empati dengan memberi mereka tempat duduk.