Review Novel Love from Mecca to Medina: Romansa, Jarak, dan Iman

Judul Buku: Love from Mecca to Medina
Penulis Buku: S.K Ali
Penerbit: Salaam Reads, New York
Tahun Terbit: 2022
Jumlah Halaman: 342 halaman
ISBN: 9781665916073

Kalau kamu mencari novel romansa Islami, mungkin Love from Mecca to Medina karya S.K Ali bisa menjadi referensi yang tepat. Novel ini memadukan kisah cinta modern dengan perjalanan spiritual.  

Love from Mecca to Medina tidak hanya menceritakan kisah cinta Adam dan Zayneb yang baru menjadi pasangan suami istri. Novel ini juga menekankan perjalanan spiritual mereka di dua kota suci umat Islam, Makkah dan Madinah. Perjalanan mereka untuk sampai ke dua kota suci tersebut penuh tantangan.

Baca juga: 5 Pelajaran Berharga dari Novel Laut Bercerita Karya Leila S Chudori

Novel ini bukan sekadar cerita tentang dua orang yang jatuh cinta, melainkan bagaimana keimanan, pengampunan, dan juga hubungan Allah dan hamba-Nya.

Berikut ulasan novel Love from Mecca to Medina karya S.K Ali.

Sinopsis Buku

Love from Mecca to Madinah bercerita tentang kisah cinta Adam dan Zayneb yang harus menjalani LDM atau Long Distance Marriage. Mereka baru menikah, namun harus berpisah jarak jauh. Adam di Doha, sementara Zayneb di Chigaco.

Adam masih tinggal bersama orang tuanya. Ia juga sempat kuliah di London. Sementara Zayneb sedang mencari tempat tinggal untuk perkuliahannya. Ia pun sempat sulit beradaptasi di negara minoritas Muslim.

Baca juga: Review Vegetarian, Novel Han Kang yang Sarat Makna dan Mencekam

Saat libur Thanksgiving, Adam dan Zayneb berencana untuk bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Namun, ayah Adam mengusulkan agar mereka berdua pergi umrah sebagai kado pernikahan.

Baca juga: Bukan Sekadar Idola Biasa, Ini 5 Daya Tarik Film KPop Demon Hunters

Adam sangat senang dan bersemangat. Ini pertama kalinya ia akan mengunjungi Makkah dan Madinah, melakukan perjalanan spiritual bersama istrinya. Ia pun memberitahu Zayneb untuk membatalkan rencana liburan Thanksgiving dan menggantinya dengan umrah.

Zayneb terdiam mendengar kabar tersebut. Bukan kecewa, namun ia sempat ragu. Baginya liburan Thanksgiving adalah kesempatan untuk bertemu berdua dengan sang suami. Namun, perjalanan umrah ini akan berbeda. Mereka akan lebih fokus beribadah di Tanah Suci. Ia merasa belum pantas untuk beribadah umrah. Hatinya masih memikirkan hal-hal lain yang sifatnya pribadi.