Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Penulis

Mengikat kenangan dan ilmu dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Film

5 Pesan Tersembunyi Squid Game Season 3: Mengupas Kesenjangan dan Dilema Moral

18 Juli 2025   13:19 Diperbarui: 18 Juli 2025   13:19 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Squid Game season 3. (Foto: Instagram @squidgamenetflix)

Sementara Jun Ho sebagai polisi tidak bisa mengungkapkan kesalahan kakaknya yang menjadi Front Man. Walaupun sudah bekerja sesuai prosedur, Jun Ho tidak bisa bertindak banyak tanpa bukti.

Kita terkadang hanya fokus pada "permainan" itu sendiri tanpa menyadari siapa yang sebenarnya "menulis aturan" dan siapa yang paling diuntungkan dari skema tersebut.

2. Kekuatan Orang Dalam Itu Nyata

Ternyata tidak semua peserta Squid Game mati. Ada salah satu pemain yang beruntung, yakni peserta 246. Dia berhasil keluar dari pulau dengan speed boat. Tentu itu semua karena pink guard nomor 11 yang melakukan pemberontakan dan berhasil menghapus data identitas dirinya dan Kyung Seok.

Berkat kebaikan guard nomor 11, peserta 246 bisa berkumpul lagi dengan anaknya yang terlihat sehat. Ini tentu mengejutkan karena Jun Ho sebagai detektif saja gagal sampai ke pulau tepat waktu.

Tindakan pink guard nomor 11 mengingatkan kita akan potensi orang dalam yang memiliki akses ke informasi rahasia, baik dalam konteks pekerjaan, organisasi, atau lingkungan sosial tertentu. Orang yang memiliki koneksi akan dipermudah urusannya. Tentu memanfaatkan orang dalam juga bisa mengarah pada praktik nepotisme.

3. Laki-Laki Bukan Cuma Tampang, tapi Tanggung Jawab

Salah satu karakter yang berkembang dengan sangat bagus adalah pemain 120 (Hyun Jun). Dia adalah seorang laki-laki, tetapi berniat menjadi transgender. Alasannya mengikuti Squid Game untuk mendapatkan uang sehingga dia bisa berubah menjadi wanita seutuhnya. Siapa sangka ternyata sepanjang cerita dia justru menjadi laki-laki yang paling bisa diandalkan.

Pemain 120 malah membuktikan bahwa dirinya adalah laki-laki sejati. Dia rela berkorban buat menyelamatkan pemain 222 dan 149. Berbeda dengan pemain 333 yang hanya bermodal janji di awal saja. Dia lari dari tanggung jawab dan manupulatif sampai akhir cerita.

Menilai seorang laki-laki itu bukan terletak pada tampangnya yang menawan, tetapi cara dia bertanggung jawab dan menghormati seorang wanita.

4. Jangan Menggantungkan Hidup ke Orang Lain

Selama permainan, banyak peserta Squid Game yang bergantung pada orang lain. Mereka percaya orang tersebut bisa menyelamatkan hidupnya. Sayangnya, kita tidak bisa menggantungkan hidup sepenuhnya pada orang lain. Hal itu malah akan membahayakan hidup kita.

Pemain 222 dan 149 bergantung pada pemain 120. Akhirnya malah pemain 120 yang mati karena ditusuk pemain 333. Sebelumnya pemain 222 malah menaruh harapan ke pemain 333. Kemudian pemain 007 yang bergantung sama ibunya, tetapi malah mati di tangan ibunya sendiri.

Saat sedang terdesak Gi Hun berharap pemain 388 datang membawa banyak amunisi. Tapi pemain 388 malah dia tidak datang karena trauma, takut, dan bimbang. Ujungnya malah banyak pemain yang mati. Termasuk pemain 044 yang dikhianati pemain 100. Si dukun ini punya beberapa pengikut tapi malah berkhianat. Sayangnya di akhir hidupnya dia juga dikhianati.

5. Manusia Bisa Jadi Jahat dan Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun