Mohon tunggu...
Oktav Unik Ardiana
Oktav Unik Ardiana Mohon Tunggu... Guru - Hamba Allah yang tengah menjadi seorang pembelajar. (Mahasiswi dan Guru IPA yang berdomisili di Banyumas dan Cilacap)

Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pasca Vaksinasi Tahap Pertama, Berikut Mengatasi Efeknya Secara Alami Versi Saya

1 Juli 2021   08:52 Diperbarui: 1 Juli 2021   08:57 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasional.kompas.com

Keesokan harinya suara saya mulai serak. Saya rasa hal tersebut merupakan salah satu gejala influenza ditambah cuaca yang mulai tak menentu. Terkadang panas dan terkadang dingin.

Hari-hari berikutnya saya mulai mengalami kondisi mual di pagi hari yang sebelumnya belum pernah saya alami. Lendir tidak keluar dari hidung akan tetapi justru keluar lewat mulut. Istilah di tempat saya disebut dengan riak. Gejala ini muncul beberapa hari sampai hari kesepuluh pasca vaksin.

Di hari kesebelas, saya mulai mengalami anosmia. Saya tidak dapat mencium bau apapun. Bau sabun, detergent, minyak kayu putih, parfum, bahkan bau kentut dan daging sudah tidak dapat saya rasa melalui indera penciuman saya.

Sempat terbesit rasa khawatir sebab sebelumnya saya belum pernah mengalami anosmia yang benar-benar hilang penciuman seutuhnya. Pada gejala flu yang biasa saya alami, tak sepenuhnya saya kehilangan penciuman secara seratus persen. Dan pada kondisi ini anehnya, hidung saya tak berlendir sama sekali bahkan cenderung kering. Sakit tenggorokan pun mulai tak terasa. Batuk pun tidak. Hanya saja nafsu makan semakin bertambah. Lidah juga masih normal untuk merasakan tiap makanan yang masuk ke dalam tubuh saya.

Alhamdulillah pada hari kedelapan belas, perlahan-lahan penciuman saya kembali normal. Walaupun belum sepenuhnya kembali seperti sediakala setidaknya saya mulai dapat membaui beberapa bauan seperti detergent dan sabun.

Anosmia yang saya alami benar-benar hilang di hari keduapuluh. Saya sudah mulai bisa membau hal-hal lain selain detergent dan sabun. Saya mulai dapat mencium bau amis ikan dan daging.

Di hari-hari pasca vaksin yang terjadi pada diri saya yang menimbulkan gejala dan kondisi berbeda sebelum vaksin membuat saya semakin memahami bahwa kondisi masing-masing pribadi tidaklah sama. Hal yang saya alami sebagian juga dialami oleh rekan kerja dan sebagian lain tak mengalami gejala seperti saya. Beberapa ada yang merasa biasa saja tanpa gejala apapun. Terdapat pula yang mengeluh demam dan batuk pilek disertai pegal-pegal di sekujur badan. Efek tersebut kembali pada keadaan imunitas masing-masing pribadi tentunya.

Apakah saya sempat khawatir dan curiga dengan kondisi gejala pasca vaksin tahap pertama?

Ya, Tentu.

Akan tetapi saya tetap berusaha menenangkan diri saya sendiri dan mencoba untuk berpikir bahwa saya tetap baik-baik saja. Lantas, apa saja yang saya lakukan selama hari-hari pasca vaksin yang sebagian besar menimbulkan gejala? Berikut cara sederhanayang saya lakukan untuk  mengatasinya secara alami.

  1. Makan makanan yang bergizi

Gejala yang saya alami banyak sedikit berpengaruh pada aktivitas saya pasca pandemi. Saya semakin berhati-hati dalam bertindak dan selalu berupaya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Di masa hari-hari pasca vaksin pertama, saya sempat kehilangan nafsu makan terutama konsumsi pada zat karbohidrat seperti nasi. Alhasil saya mencoba untuk mengatasi hal tersebut dengan memakan makanan yang tidak ditolak ketika masuk ke dalam tubuh saya. Beberapa jenis makanan dan minuman yang saya konsumsi sebagai upaya agar tubuh tetap bertahan serta tidak tumbang antara lain

  • Sari kurma dan madu

Ketika saya mulai merasa ada sesuatu yang tidak seperti biasanya di dalam tubuh, saya mulai mengonsumsi sari kurma dan madu dua kali dalam sehari yakni pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur dengan takaran dua sendok makan untuk sekali dosis. Lalu, bagaimana efeknya? Luar biasa, efek seketika membuat tenggorokan saya yang gatal menjadi lebih ringan untuk menelan dan mengurangi efek serak pada suara saya.

  • Jahe hangat dan beras kencur

Minum jahe hangat ketika dingin akan memberikan sensasi nyaman dan rileks pada tubuh kita. Terlebih ketika kita baru saja melakukan aktivitas yang berat selama satu hari penuh. Setiap pulang dari tempat kerja, saya memilih membuat minuman jahe hangat atau beras kencur untuk melegakan kerongkongan dan menghangatkan tubuh. Salah satu reaksi langsung yang dialami seusai meminum seduhan jahe hangat maupun beras kencur ialah tubuh akan berkeringat dan badan akan terasa lebih nyaman.

  • Buah-buahan dengan kandungan vitamin C yang tinggi

Selama dua pekan pasca vaksin petama, saya mengonsumsi buah-buahan secara teratur utamanya yang mengandung vitamin C. Sesekali saya juga mencari air kelapa muda yang konon katanya memiliki khasiat untuk detoksifikasi racun serta hal-hal berbahaya di dalam tubuh. Dengan konsumsi buah-buahan sumber vitamin membuat badan semakin bugar dan tidak mudah mengantuk (lesu).

  • Makanan berat pembuat keringat

Mungkin tidak semua orang setuju dengan cara saya yang satu ini. Akan tetapi, saya rasa cara ini cukup efektif untuk mengembalikan tubuh seperti sebelum vaksin tahap pertama. Apa saja kategori makanan berat pembuat keringat? Tentunya kita sudah sama-sama tidak asing lagi. Makanan pedas dan panas. Sebut saja mie ayam, bakso, soto, dan aneka makanan berkuah panas serta pedas lainnya. Jenis makanan ini membuat aktivitas kelenjar keringat saya semakin meningkat sehingga menghasilkan sisi proses cairan ekskresi kulit dalam jumlah banyak. Hal ini membuat tubuh menjadi bugar dan tidak lemas. Tingkat pedas makanan juga harus disesuaikan dengan kemampuan tubuh kita untuk bertoleransi dengannya sehingga diare tidak terjadi lagi.

  • Air putih hangat

Salah satu tips cukup ampuh yang kita dapatkan ketika mengalami gejala influenza maupun sejenisnya (berhubungan dengan sistem pernapasan) ialah meminum air putih hangat dengan segera dan sesering mungkin guna menetralisir kondisi tubuh. Saat saya mulai mengalami anosmia, saya menambahkan dua sampai tiga tetes minyak kayu putih ke dalam air putih hangat sebelum diminum. Cara ini cukup efektif untuk melegakan tenggorokan dan kerongkongan. Di sisi lain, udara yang masuk ke dalam tubuh jauh terasa lebih segar dari biasanya.

2. Istirahat dengan cukup

Agar kondisi tubuh kembali pulih, istirahat merupakan pilihan yang harus diutamakan. Hal ini berguna untuk memberikan ruang agar seluruh bagian tubuh kita dalam kondisi normal selepas beraktivitas sehari-hari. Energi yang telah dikeluarkan akan kita dapatkan lagi gantinya saat kita melakukan istirahat.

3. Kurangi interaksi dengan orang banyak

Saat berada pada kondisi bergejala pasca vaksin tahap pertama, rasa khawatir dan waspada tak henti-hentinya terlintas di dalam pikiran. Dengan mengurangi interaksi dengan orang lain setidaknya kita turut berupaya untuk tidak menularkan apa yang sedang kita rasakan pada orang lain (jaga-jaga diri sendiri takut berpotensi menimbulkan bahaya bagi orang lain). 

4. Berupaya menghasilkan keringat

Salah satu aktivitas yang dapat menghasilkan keringat ialah olahraga secara rutin. Cukup berolahraga dengan gerakan-gerakan ringan, maka kita sudah membantu badan untuk mengeluarkan zat sisa dalam bentuk keringat. Sehingga tubuh terbebas dari zat-zat yang berpotensi membahayakan apabila tidak  dikeluarkan dengan segera.

5. Jaga hati dan pikiran

Berpikir positif dan berupaya selalu bahagia merupakan hal penting yang dapat menjaga tubuh kita dari kecemasan dan pikiran negatif yang mengganggu tubuh. Selain berusaha untuk memastikan diri kita baik-baik saja, menjaga pikiran juga merupakan upaya bentuk keyakinan kita pada kehendak dan kuasa Tuhan. Kita percaya bahwa Tuhan akan selalu menjaga diri kita dari segala bentuk bahaya yang mengancam dengan ikhtiar serta tawakal kepada-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun