Menyiapkan Hati untuk Menyambut Kedatangan Kristus di Masa Adven

Pagi hari aku berjalan menuju ke gereja. Terasa hati begitu tentram. Masuk ke dalam gereja, dekorasi khas adven sudah dipasang. Sebuah lingkaran hijau dengan empat buah lilin yang berada di lingkaran tersebut. Ah, aku baru menyadari bahwa hari ini sudah dimulai masa adven. Masa penantian dan persiapan sebelum merayakan hari raya natal. 

Bagi gereja katolik, masa adven sendiri bisa kita katakan sebagai masa persiapan sebelum natal. Berasal dari kata adventus, suasana yang tercipta di masa ini yaitu kegembiraan, penuh harapan, dan penantian akan datangnya kembali Kristus. Baik pada akhir zaman pada saat kedatangan-Nya yang kedua kalinya maupun kedatangan-Nya pada saat hari raya natal yang akan kita rayakan nanti. Lagu-lagu yang dinyanyikan juga bernuansa pengharapan dan penantian. Menanti juru selamat yang akan segera datang. 

Di masa adven ini juga kita diajak untuk menyiapkan diri. Kedatangan Kristus memang tidak ada yang mengetahuinya. Bahkan Kristus sendiri mengatakan, hanya Bapa yang mengetahui kapan semua itu terjadi. 

Tugas kita sebagai manusia yaitu berjaga-jaga agar nantinya ketika Kristus sudah kembali datang, kita sudah mempunyai bekal yang cukup untuk menyambut kedatangan-Nya. 

Berjaga-jaga di sini memang seperti kiasan, namun tentunya kita dapat memahami maksudnya juga. Berjaga-jaga berarti kita menyiapkan diri dalam doa, berbuat kebaikan, serta mengamalkan hukum kasih. Menjalankan perintah yang sudah Tuhan berikan dapat dikatakan juga sebagai modal yang baik untuk kita berjaga-jaga. Tentunya kita juga ingin hidup di lingkungan yang mengamalkan hukum kasih kepada sesamanya bukan? Hidup penuh damai antar sesama makhluk ciptaan-Nya. 

Berbicara masa adven, tentu tidak lepas juga dari dekorasi khas dari masa adven. Lingkaran hijau dengan empat buah lilin. Tentu ini tidak sekadar empat lilin saja. Empat lilin di sini menandakan empat buah minggu yang akan kita lewati selama masa penantian ini.  Lilin adven ini terdiri atas tiga buah lilin berwarna ungu serta satu buah lilin berwarna pink. Setiap minggunya, satu lilin akan dinyalakan. 

Lilin berwarna ungu menandakan pertobatan. Kita harus membersihkan juga hati kita sebelum menyambut kedatangan Kristus. Menyoal tentang pertobatan, saya teringat akan homili dari salah satu romo di gereja saya saat masa adven tahun lalu. Ingat mengenai kisah Santo Yusuf yang membersihkan kandang domba terlebih dahulu sebelum dijadikan tempat kelahiran Kristus? 

Demikian juga kita harus membersihkan hati kita dari segala keburukan dahulu sebelum menerima kedatangan Kristus. Kita harus terbebas dari sikap iri hati, kebencian, amarah, dan segala perbuatan yang tidak dikehendaki Tuhan terlebih dahulu sebelum bisa menyambut kedatangan-Nya. Karena itu, kita menggunakan masa adven ini untuk membersihkan segala kotoran hati yang masih ada di dalam hati kita. 

Lalu mengapa ada lilin pink? Lilin yang warnanya beda sendiri ini akan dinyalakan pada minggu ketiga masa adven. Konon katanya, lilin ini berasal dari campuran warna ungu yang sama seperti lilin ungu adven dan lilin putih yang akan kita gunakan di hari raya natal. Ini menandakan bahwa pertobatan kita sudah hampir selesai. Kristus sudah segera datang, kita sudah mulai bisa merasakan natal sudah begitu dekat. Karena itu, warna pink di sini berarti kita sudah siap untuk menyambut hari raya natal. Siap untuk menyambut kedatangan Kristus.

Kemudian di setiap minggu dalam masa adven juga menampilkan beberapa macam bacaan yang berbeda. Di minggu pertama, kita akan diajak untuk mengingat kembali bahwa Kristus akan datang untuk kedua kalinya di akhir zaman. Kita diajak untuk bersiap karena tidak ada yang mengetahui kapan Kristus akan datang kembali. 

Lalu pada minggu kedua, kita akan mendapatkan bacaan mengenai ajakan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus. Minggu ketiga membawa pesan bahwa kedatangan Kristus sudah mulai terdengar. Terakhir, pada minggu keempat akan diceritakan mengenai Bunda Maria yang akan melahirkan Kristus bagi kita semua.