Ecoprint merupakan salah satu teknik pewarnaan kain yang menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, dan batang tanaman untuk menciptakan pola yang unik dan estetis. Teknik ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi keterampilan bernilai ekonomi. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Tidar yang ditempatkan di Desa Selokromo memperkenalkan ecoprint sebagai salah satu program edukatif dan kreatif kepada siswa kelas 6 SD Selokromo.
Pelaksanaan program ecoprint oleh mahasiswa KKN Universitas Tidar di SD Selokromo dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna, menarik, dan aplikatif bagi siswa. Terutama pada siswa kelas 6 yang akan segera menamatkan pendidikan dasar, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan bekal keterampilan sederhana yang bisa dikembangkan di masa depan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk kontribusi mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu di tengah masyarakat desa.Â
Kegiatan dilaksanakan di SD Selokromo pada hari Sabtu, 19 Juli 2025 dan telah disepakati bersama pihak sekolah. Sebelum pelaksanaan, tim KKN Universitas Tidar mengadakan koordinasi terlebih dahulu kepada guru kelas dan siswa mengenai ecoprint, manfaatnya, dan langkah-langkah pengerjaan.
Kegiatan ini diawali dengan pemberian materi pengenalan ecoprint, yang mencakup konsep dasar ecoprint, manfaat ramah lingkungan, serta potensi nilai ekonomis dari produk yang dihasilkan. Penjelasan disampaikan menggunakan media visual berupa gambar dan contoh totebag hasil ecoprint. Tujuannya adalah agar siswa memahami bahwa ecoprint adalah teknik mencetak motif dari daun dan bunga ke media kain menggunakan bahan alami tanpa zat kimia berbahaya. Setelah sesi pengenalan, kegiatan dilanjutkan ke praktik langsung pembuatan ecoprint. Diawali dengan membagikan alat-alat dan bahan yang diperulukan seperti totbag, palu, plastik, daun, dan bunga.Â
Setelah selesai proses pengaplikasian tanaman di media totbag akan dilanjutkan dengan pencelupan totbag ke cairan tawas. Tawas digunakan untuk memperkuat warna dari serat tanaman yang telah menempel di media totbag dengan mengeluarkan pigmen alami dari daun secara lebih maksimal saat proses pemukulan atau pengukusan. Warna-warna yang dihasilkan akan lebih hidup dan cerah, terutama pada daun yang mengandung tanin tinggi. Setelah dicelupkan ke tawas, totbag akan dijemur hingga kering.Â
Dari kegiatan ini, terlihat antusiasme tinggi dari siswa kelas 6. Setiap siswa menghasilkan totebag ecoprint dengan motif dan komposisi pola yang berbeda. Hasil karya menunjukkan kreativitas tinggi dan pemahaman mereka tentang proses ecoprint. Selain itu, siswa juga menyampaikan bahwa mereka menyukai kegiatan tersebut karena dapat belajar sambil bermain serta menghasilkan karya yang bisa dibawa pulang.
Para guru juga menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan suasana belajar yang menyenangkan dan memupuk kesadaran siswa terhadap potensi alam di sekitar mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI