Mohon tunggu...
Oktavia Purnama Dewi
Oktavia Purnama Dewi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Its Me

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Badut

13 Februari 2024   13:29 Diperbarui: 13 Februari 2024   13:33 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                                                                                                                                Badut

                                                                                                            Oktavia Purnama Dewi

          Terik  membakar Sebagian lengan tangan Varro di tengah perjalanan pulang pada lampu merah jalanan.

" Wah, sudah telat aku," batin Varro sembari menyeka keringat yang memenuhi keningnya.

Kembali mengayuh pedal sepeda usangnya, Varro dengan sigap Ketika lampu berganti warna hijau. Bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu sudah kebal dengan terpaan badai kehidupan.

" Mak, lapar..." varro menyandarkan sepeda di sebelah rumah kayu miliknya. Rumah yang tak begitu besar hanya dikelilingi pagar agar terlihat rapi saja.

" Ayo makan, dari tadi Emak nunggu kamu", kata Emak dengan tatapan sayu.

" Wow... sayur asem, masakan Emak selalu enak, nanti kalau  Varro sudah bisa cari uang sendiri, Varro masakin opor ayam ya, Mak?"

Emak mengangguk, tangannya mengusap lembut kepala Varro. Matanya terlihat berkaca-kaca. Sejak Varro masih berusia satu tahun, Ayah Varro pamit bekerja di kota, kabarnya ayah Varro mengalami kecelakaan hingga menyebabkan kaki kanannya cidera dan menyebabkan kesulitan dalam bekerja, hingga sekarang tidak pernah pulang dan tanpa kabar.

"Mak, Varro ke rumah Halle boleh ya, ada urusan dikiiitttt", kata Varro sambil mengganti seragam sekolahnya dengan kaus merah bergambar Spiderman.

"Boleh ya, Mak.." ucapnya lagi sambil menjentikan jarinya ala  super hero kesayangannya .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun