Mohon tunggu...
Oktaviana Mahardika
Oktaviana Mahardika Mohon Tunggu... Oktaviana

Mahasiswa Sastra Inggris UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dekat Sosok KH Marzuqi Mustamar

21 Desember 2021   19:51 Diperbarui: 21 Desember 2021   19:55 1921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diantaranya, belajar ilmu hadist kepada Kyai Hasbullah Ridwan dan Kyai Abdul Mudjib yang memahami ilmu fikih. 

Pada saat duduk dibangku Aliyah, KH. Marzuqi telah banyak mengkhatamkan kitab Hadist Muslim. Namun sebelum merantau ke Malang, beliau dibimbing oleh Kyai Hasbullah Ridwan, yang masih orangtua beliau sendiri.

Kemudian, KH. Marzuqi melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di IAIN Maulana Malik Ibrahim Malang (saat ini UIN Malang). 

Sembari mengeyam pendidikan dibangku kuliah, beliau juga berguru untuk menambah ilmu agama kepada KH Masduqi Mahfudz di Pondok Pesantren Nurul Huda, Mergosono. 

Setelah beberapa waktu, kecerdasan yang dimiliki oleh KH. Marzuqi nampak lebih unggul daripada santri-santri lainnya, maka dari itu KH. Masduqi memberikan beliau amanah untuk membantu mengajar di pondok pesantrennya yang mana pada saat itu masih berusia 19 tahun. Selain itu, beliau sering mendampingi KH. Masduqi dalam menghadiri sebuah rapat organisasi dan bahkan mengisi pengajian. 

Di sela-sela kesibukan perkuliahannya, KH. Marzuqi juga memberikan kursus nahwu kepada rekan mahasiswa dan bahkan ada mahasiswa yang juga mengaji kitab kepada beliau. Sehingga dengan banyaknya pengalaman tersebut, ilmu agama yang beliau miliki semakin terasah. 

Kemudian sekitar tahun 1987, KH. Marzuqi mendapatkan kesempatan untuk belajar di LIPIA Jakarta selama satu tahun. Setelah itu, beliau kembali ke Malang untuk menyelesaikan pendidikan S-1 sembari membantu mengajar di pondok pesantren Nurul Huda Mergosono, lalu melanjutkan pendidikan S-2 di UNISLA, Lamongan yang selesai pada tahun 2004.

Perjuangan dan Jasa

Pada tahun 1994, KH. Marzuqi mempersunting seorang santriwati Pondok Pesantren Nurul Huda yang bernama Saidatul Mustaghfiroh. Ibu Nyai Saidah (Istri Kyai Marzuqi) merupakan seorang hafidzah (hafal Al-Quran) dan putri dari Kyai Ahmad Nur yang berasal dari Lamongan. 

Selang satu bulan menikah, Kyai Marzuqi memilih untuk hidup mandiri bersama sang istri di Gasek, Kota Malang. Mulanya, beliau mengontrak di sebuah rumah kecil (milik Pak Har) yang dekat dengan Masjid Hidayatul Khoir. Tak lama kemudian, beberapa santriwan dan santriwati mulai berdatangan untuk mengaji kepada beliau, namun mereka berada ditempat yang terpisah.

Hingga pada satu waktu, semakin banyak santri yang datang dan rumah milik Kyai Marzuqi tidak lagi memadai. Lalu, beliau pindah ke pondok sekitar Gasek yang mana terdapat sebuah tanah wakaf milik NU (yang saat ini menjadi Masjid Pondok Gasek). Beliau dibantu oleh para santrinya untuk roan persiapan membangun masjid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun