Mohon tunggu...
Oktavia  Dwi iriyanti
Oktavia Dwi iriyanti Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyebab Depresi dan Gangguan Makan yang Harus Segera Diatasi

5 Desember 2020   17:53 Diperbarui: 5 Desember 2020   17:56 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Assalamualikum wr.wb

 Saya akan menjelaskan artikel tentang Depresi dan Gangguan Makan

Saat ini, banyak orang yang mengalami stress, kecemasan, dan kegelisahan yang berlarut--larut. Namun, sebagian besar orang berpikir dan beranggapan bahwa stress dan depresi, bukanlah benar-benar suatu gangguan mental.
Mereka menganggap bahwa depresi adalah sesuatu yang sepele, padahal sebenarnya depresi adalah bentuk suatu gangguan yang
lebih dari perubahan emosi sementara. Depresi bukanlah kondisi yang bisa diubah dengan cepat atau secara langsung.Setiap orang pasti mengalami berbagai masalah dan rintangan dalam hidupnya. Jika seseorang dalam hidupnya. Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental utama saat ini, yang mendapat perhatian serius. Dinegara-negara berkembang, WHO memprediksikan bahwa
pada tahun 2020, depresi akan menjadi salah satu gangguan mental yang banyak dialami dan depresi berat akan menjadi penyebab kedua terbesar kematian setelah serangan jantung. Berdasarkan data WHOtahun 1980, hamper 20% -30% dari pasien rumah sakit di Negara berkembang mengalami gangguan mental emosional seperti depresi.Depresi dan stress yang dibiarkan berlarut membebani pikiran, dapat mengganggu system kekebalan tubuh. Apabila kita berada dalam emosi yang
negatifseperti rasa sedih,benci, putus asa, iri, kecemasan, dan kurang bersyukur maka
sistemkekebalan kita menjadi lemah. Dalam suatu penelitian di amerika, 28 dari 32
orang pasien telah mengalami stres dan kehidupan yang tragis sebelum terserang
penyakit. Stres mental ini mengakibatkan system kekebalan tubuh menjadi tidak
normal. Para doketr di John Hopkin Medical School menemukan bahwa orang--orang
yang emosional dan pemurung cenderung menderita penyakit yang serius seperti
kanker, tekanan darah tinggi, jantung dan berumur pendek.
Pembahasan
Depresi
Apa sih yang dimaksud dengan depresi? Depresi adalah kondisi emosional yang
biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan
bersalah (menarik diri, tidak dapat tidur, kehilangan selera, minat dalam aktivitas
sehari-hari), dalam Gerald C. Davison 2004. Menurut Rice PL (1992), depresi adalah
gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses
mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang.
   Menurut Iyus Yosep (2007), depresi adalah salah satu bentuk gangguan jiwa pada
alam perasaan (afektif, mood) yang ditandai kemurungan, kesedihan, kelesuan, kehilangan gairah hidup, tidak ada semangat, dan merasa tidak berdaya, perasaan bersalah atau berdosa, tidak berguna dan putus asa. Chaplin (2002) mendefinisikan depresi pada dua keadaan, yaitu pada orang normal dan pada kasus patologis. Pada orang normal, depresi merupakan keadaan kemurungan (kesedihan, kepatahan semangat) yang ditandai dengan perasaan tidak pas, menurunnya kegiatan, dan pesimisme menghadapi masa yang akan datang. Sedangkan menurut Kartono (2002),
depresi adalah kemuraman hati (kepedihan, kesenduan, keburaman perasaan) yang patologis sifatnya. Biasanya timbul oleh; rasa inferior, sakit hati yang dalam, penyalahan diri sendiri dan trauma psikis. Jika depresi itu psikotis sifatnya, maka disebut melankholi. Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa depresi merupakan gangguanemosional atau suasana hati yang buruk yang ditandai dengan kesedihan yang berkepanjangan, putus harapan, perasaan bersalah dan tidak berarti. Sehingga seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) tersebut dapat mempengaruhi motivasi untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-harimaupun pada hubungan interpersonal. Gejala Fisik1.Gangguan pola tidur; Sulit tidur (insomnia) atau tidur berlebihan (hipersomnia)2.Menurunnya tingkat aktivitas, misalnya kehilangan minat, kesenangan atas hobi atau aktivitas yang sebelumnya disukai. Sulit makan atau makan berlebihan (bisa menjadi kurus atau kegemukan)4.Gejala penyakit fisik yang tidak hilang seperti sakit kepala, masalah pencernaan (diare, sulit BAB dll), sakit lambung dan nyeri kronis.Terkadang merasa berat di tangan dan kaki6.Energi lemah, kelelahan. Sulit berkonsentrasi, mengingat, memutuskanGejala Psikis1.Rasa sedih, cemas,
atau hampa yang terus --menerus. Rasa putus asa dan pesimis. Rasa bersalah, tidak
berharga, rasa terbebani dan tidak berdaya/tidak berguna. Tidak tenang dan gampang tersinggung. Berpikir ingin mati atau bunuh diri, sensitive.
6~Depresi: Ciri, Penyebab .Gejala Sosial1.Menurunnya aktivitas dan minat sehari-hari
(menarik diri, menyendiri, malas)2.Tidak ada motivasi untuk melakukan apapun.
Hilangnya hasrat untuk hidup dan keinginan untuk bunuh diriPenyebab DepresiDepresi
disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Jika seseorang di dalam riwayat
kesehatannya memiliki keluarga yang mengalami depresi, maka terdapat
kecenderungan untuk mengalami depresi juga. Menurut Kaplan (2002)dan Nolen --
Hoeksema & Girgus (dalam Krenke & Stremmler, 2002), faktor --faktor yang
dihubungkan dengan penyebab dapat dibagi atas : faktor biologi, factor
psikologis/kepribadiandan faktor sosial. Dimana ketiga faktortersebut dapat saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Faktor Biologi Beberapa peneliti menemukan
bahwa gangguan mood melibatkan patologik dan system limbiks serta ganglia basalis
dan hypothalamus. Dalam penelitian biopsikologi, norepinefrin dan serotonin merupakan dua neurotrasmiter yang paling berperan dalam patofisiologi gangguan mood. Pada wanita, perubahan hormondihubungkan dengan kelahiran anak dan menoupose juga
dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi. Penyakit fisik yang berkepanjangan
sehingga menyebabkan stress dan juga dapat menyebabkan depresi. Faktor
Psikologis/KepribadianIndividu yang dependent, memiliki harga diri yang rendah,
tidak asertif, dan menggunakan ruminative coping. Pencegahan DepresiBeberapa cara
mencegah depresi agar tidak terjadi atau tidak datangkembali adalah sebagai berikut:1.Bersikap realistis terhadap apa yang kita harapkan dan apa yang bisa kita lakukan.
2.Tidak menyalahkan diri sendiri atau orang lain saat kita melakukan suatu kesalahan
atau mengalami kegagalan. .Tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain ataupun kehidupan orang lain.
Gangguan Makan dan Masalah Pembuangan
Menurut Judarwanto (2004), kesulitan makan ditandai dengan perilaku memuntahkan makanan yang ada didalam mulut anak, makan dalam waktu lama, tidak mau memasukkan makanan kedalam mulut, membuang makanan dan menepis suapan dan (30,4%) anak mengatakan tidak mau saat diberikan makanan. Anak rasekolah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mereka tertarik untuk memenuhi banyak hal
dengan rasa ingin tahunnya. Usia prasekolah juga sibuk mengeksplorasi dunia disekitarnya.
Menurut Wardlaw dan Hampl (2007), karena kesibukan mengeksplorasi lingkungannya
terkadang mengalihkan anak dari makanannya. Selain itu anak juga memiliki rasa curiga
jika disediakan makanan yang baru dikenalnya karena memiliki indra pengecap (papila)
yang lebih sensitive dibandingkan dengan orang dewasa akibatnya hanya menyukai
makanan tertentu yang berganti-ganti selama waktu tertentu (Sutardjo, 2011).
Penyediaan makanan sehat bagi anak akan membentuk kebiasaan perilaku makan
yang sehat pada anak. anak yang sering diberi makanan sehat akan terbiasa untuk
mengonsumsi makanan yang sehat. Menurut penelitian Sprruier, Margaray, Golley,
Curnow & Sawner (2008), yang mengatakan bahwa ketersediaan makanan sehat di rumah
seperti buah dan sayuran berhubungan dengan peningkatan jumlah konsumsi makanan
tersebut. Orangtua yang memberikan makanan tidak sehat kepada anak seperti memberikan
makanan mi instan dan orangtua menambahkan garam pada makanan anak sampai terasa gurih serta menambahkan penyedap rasa dengan tujuan agar anak menyukai makanan tersebut. Selain makanan instan,orangtua sering menyediakan makan manis di rumah. Pemberian makanan manis mendekati waktu makan dapat menyebabkan berkurangnya nafsu makan karena anak merasa sudah kenyang. Sering memberikan makanan manis menyebabkan kebutuhan nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik dan anak menjadi ketagihan dengan makanan manis tersebut, sehingga lama kelamaaan akan menjadi kebiasaan dan mengakibatkan anak mengalami kesulitan makan. Anak prasekolah
mempunyai nutrisi yang adekuat untuk mempengaruhi kebutuhan fisiologis maupun
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, orangtua khususnya ibu merupakan oarang
yang berperan penting dalam penyediaan makanan dilingkungan rumah. Penyediaan makanan bagi anak harus memenuhi standar kesehatan dan disesuaikan dengan kebutuhan zat gizi. Dari hasil pembahasan yang diuraikan, kasus depresi, gangguan makan, gangguan pembuangan, dll pada anak terdapat angka yang mendekati depresi dilihat dari gejala-gejala yang muncul dari gangguan depresi, gangguan makan, dll. Depresi muncul dikarenakan adanya faktor lingkungan, faktor psikososial maupun faktor kognitif. Dari
ketiga faktor tersebut muncul gambaran klinis berupa perubahanfisik,perubahan perasaan,
perubahan pikiran, serta perubahan pada kebiasaansehari --hari. Perubahan-perubahanini terjadi pada saat seorang individu mengalami depresi. Sistem informasi depresi
membantu untuk melakukan kalkulasi data pada proses input data dari anak yang di uji
tingkat depresinya.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamualikum wr.wb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun