Mohon tunggu...
Ahmad Oktabri Widyananda
Ahmad Oktabri Widyananda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Share a lot, get a lot

Selanjutnya

Tutup

Politik

9 Srikandi Terpilih, Mampukah Menjawab Harapan KPK ke Depan?

21 Mei 2015   13:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:45 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Harus kita akui, sepak terjang KPK sejak 2003 silam patut diapresiasi positif. Meski dinilai lamban dan mlempem menangani beberapa kasus korupsi yang tidak sepenuhnya tuntas, setidaknya lembaga anti rasuah ini telah berhasil mengerek peringkat Indeks Persepsi Korupsi Indonesia yang semula berada di peringkat ke-137 / skor 1,9 (2003) kini berangsur naik ke peringkat ke-107 / skor 3,4 (2014) dari 175 negara di dunia. Peringkat ini lebih baik dari 4 negara ASEAN lainnya seperti Vietnam, Timor Leste, Laos dan Myanmar (www.transparency.org). Menurut Indonesia Corruption Watch (ICW), KPK juga telah berhasilmenyelamatkan kerugian negara yang fantastis. Tercatat, sejak mulai beroperasi aktif tahun 2004 hingga kini KPK mengklaim telah menyelamatkan uang negara sebesar Rp249 triliun.

Prestasi KPK ini tak lepas dari kerja keras pimpinan dan anggotanya dalam melakukan terobosan-terobosan penting guna menanggulangi permasalahan korupsi yang kian akut. Beberapa terobosan yang telah dilakukan antara lain : KPK sebagai pelopor aktif dalam operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku korupsi, KPK melakukan terobosan hukum menuntut pelaku korupsi dengan UU Korupsi dan UU TPPU, KPK juga mampu menegakkan hukum dan bertindak tegas terhadap elit parpol maupun pejabat negara yang masih aktif. Hal tersebut adalah cuplikan prestasi mentereng yang telah diukir KPK sejak memulai sepak terjangnya memberantas korupsi di negeri berpenduduk 240juta-an jiwa ini.

Rakyat pun telah menaruh harapan yang begitu besar terhadap KPK. Bagaimana tidak, Indonesia yang notabene kaya akan sumber daya alam masih saja bertahan menyandang predikat negara berkembang, sulit menyamai negara maju hanya gara-gara kasus korupsi yang luar biasa hebatnya di negeri ini. Seakan menjadi lentera di tengah kegelapan, KPK kini menjelma menjadi simbol perlawanan rakyat dalam memerangi kasus korupsi yang telah mengurung Indonesia dalam bayang-bayang kemiskinan dan permasalahan sosial lainnya. KPK sakit, rakyat pun turut merasakan lara…KPK menyerang, rakyat pun akan ikut melawan…Hal ini makin tergambar jelas ketika KPK sedang mengalami krisis pemimpin sejak berkonflik dengan Polri beberapa bulan terakhir. Peristiwa tersebut semakin menegaskan bahwa “rakyat ada bersama KPK”.

Kini KPK akan mengalami fase metamorfosa untuk suksesi kepemimpinan. Akhir tahun ini, Abraham Samad cs (pimpinan KPK non-aktif) harus siap diganti oleh para suksesornya karena telah habis masa kepemimpinannya. Harapan pun kini bertumpu pada Panitia Seleksi Pimpinan KPK yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo hari ini, Kamis (21/5/2015). 9 orang wanita telah dipilih oleh RI 1 untuk menjadi pansel yang kompeten dan berintegritas, mempunyai keahlian lengkap mulai dari hukum, ekonomi managemen, psikologi, sosiologi dan ahli tata kelola pemerintahan. Harapan Sang Presiden juga selaras dengan jutaan rakyat Indonesia yang menginginkan para pimpinan KPK terpilih untuk dapatnya mampu mempertahankan prestasi bahkan melampaui capaian yang telah ditorehkan KPK sebelumnya, pada pansel inilah harapan yang begitu besar itu diembankan. 9 Srikandi kepercayaan negeri, selamat bertugas dan semoga amanah. (Ahmad Oktabri Widyananda – XXI)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun