Mohon tunggu...
okmi astuti
okmi astuti Mohon Tunggu... Guru - Menulis is habit, menulislah sepanjang hayat

Perempuan dengan tiga anak, yang kesehariannya mengajar dan menjadi ibu rumah tangga. Ingin menjadi penulis tapi belum terbiasa menulis. Saat ini sedang mengikuti kelas belajar bersama Omjay dan rekan-rekan. Semoga bisa menjadi penulis hebat seperti mereka.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Di Rumah Sakit

8 Juni 2021   14:15 Diperbarui: 8 Juni 2021   14:32 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Selasa Pagi, tanggal 8 Juni 2021, bertepatan dengan operasi ringan suami saya. Meskipun dikategorikan ringan, rasa was-was pasti ada. Ini kali pertamanya saya berada di rumah sakit ini, karena bangunan baru dan lokasi baru, saya menjadi bingung sendiri.

Suami menginap di rumah sakit dari semalam, karena anak-anak tidak bisa ditinggal, akhirnya saya dan suami memutuskan  agar saya tetap di rumah untuk menjaga anak-anak.

Sekitar jam 7 pagi saya berangkat dari rumah menuju rumah sakit, operasi akan dilaksanakan sekitar pukul 9.00 wib. Karena rumah sakit nya luas, saya sempat berkata dalam hati, dimanakah ruang inap yang  dimaksud  suami saya. Dengan bantuan lift, saya ke lantai 2 dan kebetulan sekali ketemu dengan OB yang sedang bekerja. Berkat arahan OB, saya sampai di ruangan inap dan bertemu suami. Alhamdulillah.

Tiada terasa jam 9 pun datang, tapi belum ada tanda-tanda pemanggilan ke ruang operasi. Suami sempat berkata, Dokter berpesan, yang darurat didahului  pengambilan tindakan. 

Tidak berapa lama kemudian kami kembali menunggu. Sekitar satu jam kemudian juga belum ada pemanggilan, rasa sakit mulai terasa. Akhir nya suami berkata, coba tanya perawat kira-kira jam berapa diambil tindakan. Saya menjawab, kita tunggu sebentar lagi. 

Berselang beberapa saat, dokter pun datang dan memberitahukan kami untuk bersabar. Sambil menunggu, kami bercerita dan kadang-kadang asyik dengan HP masing-masing. Ketika bosan, suami pun kembali berbaring sambil menahan sakit.

Sekitar jam 11an akhirnya suami dipanggil. Kami harus melewati lorong rumah sakit Karena jarak antara ruang inap dengan ruang tindakan sangat jauh. Ketika suami telah di ruang tindakan, saya duduk di ruang tunggu sambil berdoa, semoga operasinya berjalan lancar. Beberapa saat kemudian, petugas memanggil keluarga suami, saya pun berdiri dan menghampiri petugas tersebut.

Oleh petugas, saya diminta menebus obat diapotik. Disinilah perjuangan dimulai kembali. Saya harus meraba dan berjalan sesuai arahan petugas tadi. 

Dari lantai 3 depan ruang operasi, saya harus ke lantai dasar  gedung sebelah. Lumayanlah jaraknya. Bagi saya sejauh apapun saya berjalan tidak apa-apa, yang membuat saya bingung, karena baru pertama Kali, jadi harus pintar-pintar mencari celah dan bertanya, ke arah mana saya harus melangkah.

Setelah lirik Kiri, lirik kanan, dan bertanya, akhirnya saya sampai di apotik. Butuh beberapa waktu untuk menunggu sampai obat selesai diracik. Ketika giliran saya, ternyata ada beberapa obat yang harus dibeli di luar. 

Sambil berpikir, saya berjalan ke arah lantai 3 gedung operasi. Saya berhenti sejenak dan duduk. Saat duduk itulah saya menelpon saudara saya agar membantu saya membeli obat di apotik lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun