Mohon tunggu...
Okkydhian VickyAstraedha
Okkydhian VickyAstraedha Mohon Tunggu... Lainnya - Okkydhian

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menerapkan Protokol Kesehatan dalam Pembelajaran Tatap Muka

24 Oktober 2021   10:09 Diperbarui: 24 Oktober 2021   10:20 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak awal Covid-19 hingga saat ini sudah terhitung lebih dari 4,22 juta kasus Covid-19 di Indonesia. Seperti yang diketahui bahwa pandemi Covid-19 ini menyebabkan banyak perubahan di berbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam bidang pendidikan.

Dalam bidang pendidikan sejak Covid-19 masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020, para siswa dan juga mahasiswa terpaksa melakukan pembelajaran secara daring. Guru dan dosen pun dituntut untuk kreatif dalam teknologi dan mengajar dalam jarak jauh. Berbagai media pembelajaran pun digunakan seperti whatsapp, google classroom, youtube, zoom cloud meeting, google meet, dan lain sebagainya. 

Sementara untuk ujiannya sendiri pun pada berbagai media seperti google form, kahoot, moodle, google classroom, atau bahkan guru hanya yang membagikan soal ujian melalui media whatsapp. Sebenarnya ujian daring ini bisa dikatakan kurang efektif karena para siswa tidak diawasi oleh guru secara tatap muka sehingga mereka mempunyai kesempatan besar untuk melakukan kecurangan.

Akhir-akhir ini, kita sudah mendengar isu-isu mengenai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang mulai dilaksanakan di berbagai sekolah. Tetapi apakah kebijakan ini merupakan suatu langkah yang tepat? Bagaimana dengan dampak negatif pembelajaran tatap muka ini? Lalu bagaimanakah metode pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang tepat?

Pembelajaran tatap muka ini jelas akan sangat berbeda dengan keadaan sebelum pandemi Covid-19, karena dunia ini belum sepenuhnya sembuh dari Covid-19 sehingga kita masih haruslah perlu waspada dengan bahaya yang akan ditimbulkan. Sebelum memulai pelaksanaannya sebaiknya diadakan sosialisasi terhadap para guru dan siswa. 

Para guru diberikan sosialisasi, pengarahan, dan simulasi mengenai metode---metode pembelajaran yang tepat dan efektif di masa new normal ini. 

Para siswa diberikan pula mengenai bagaimana tetap menjaga jarak aman dan menghindari kontak fisik dengan teman sekolahnya. Sementara untuk sekolah sendiri haruslah diberikan sosialisasi, bagaimana lingkungan sekolah itu agar tepat dan siap untuk menjalankan pembeajaran tatap muka kembali.

Guru merupakan peran terpenting dalam keberhasilan pembelajaran tatap muka ini. Karena pada saat pembelajaran di dalam kelas, guru harus memperhatikan apakah murid-muridnya tetap menjaga protokol kesehatan atau tidak. Guru juga harus selalu menjaga jarak aman dengan murid. 

Ada kesulitan dengan metode pembelajaran seperti ini, murid akan sulit atau bahkan tidak bisa berdikusi mengenai Materi pembelajaran secara maksimal dengan teman sekelasnya. Di sekolah kita juga hanya akan bisa melakukan pelajaran secara teori, karena akan sulit jika dilakukan secara praktik, seperti contoh olahraga ataupun praktikum di laboratorium.

Pelajar wajib benar-benar mengerti dan menerapkan pentingnya protokol kesehatan itu. Karena keselamatan dan kesehatan diri berada ditangan diri pribadi, jangan sampai siswa lalai akan hal yang harus dan hal yang dilarang hanya karena untuk memenuhi ego pribadi. Setelah pelajaran usai siswa yang tidak diantar-jemput orang tuanya akan nongkrong bersama teman sebayanya, hal itulah yang seharusnya selalu menjadi perhatian sekolah agar jangan sampai sekolah penyebab penyebaran Covid-19.

Sementara sekolah sendiri, mempunyai tugas yang sangat berat agar pembelajaran tatap muka dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Karena kebijakan---kebijakan yang sekolah terapkan itulah yang akan menentukan bagaimana kedepannya. sekolah harus memperhatikan secara detail bagaimana guru atau siswa sebelum berangkat ke sekolah hingga pulang kembali ke rumah.

Hal terpenting yang harus dilakukan saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) adalah menerapkan protokol kesehatan, hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Ada banyak langkah yang harus kita lakukan agar tercapainya misi itu, mulai dari sebelum berangkat ke sekolah, pada saat di sekolah dan di dalam kelas, hingga setelah pulang dari sekolah.

Sebelum berangkat ke sekolah, semua warga sekolah wajib menyiapkan diri dengan memakai masker bedah dua lapis atau masker N95 dan memakai face shield (untuk face shield tidak diwajibkan), pastikan juga untuk membawa hand sanitizer dan masker cadangan, tidak disarankan memakai aksesoris dan perhiasan, dan jika memungkinkan sebaiknya tidak naik transportasi umum untuk menghindari kerumunan.

Pada saat tiba di sekolah, langsung cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer setelah tersedia. Selalu ingat untuk menjaga jarak minimal satu meter dengan orang sekitar, jika perlu setelah tiba di sekolah langsung masuk ke dalam kelas dan duduk ditempat masing-masing. Ketka masuk ke dalam kelas, masuk secara teratur dan tetap menjaga jarak. Ketika sedang dalam pembelajaran tidak keluar dari kelas, kecuali jika ada keadaan yang mendesak. Dan yang paling terpenting, jangan melepas wajah kecuali jika ingin minum dan hindari untuk menyentuh area wajah sebelum mencuci tangan.

Setelah pembelajaran usai, langsung pulang ke rumah dan jangan pergi ke lain tempat. Langsung gunting masker dan buang ketempat sampah untuk mencegah perpindahan virus di dalam rumah. Bersihkan barang yang dipakai atau dibawa ke sekolah dengan menggunakan disinfektan. Lekas mandi dan berganti pakaian dengan pakaian yang bersih, sementara seragam sekolah yang telah dipakai masukkan ke keranjang cuci tertutup, dan untuk sepatu yang dipakai bersihkan dengan disinfektan dan letakkan di luar rumah.

Hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik jika sekolah tidak menyediakan sarana yang memadai untuk keberhasilan protokol kesehatan dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM), hal-hal yang harus dilakukan dan disiapkan oleh sekolah antara lain, a) Menyediakan tempat sarana untuk mencuci tangan dengan memastikan air yang digunakan bersih dan bisa mengalir, serta sabun cuci tangan.

 Lebih baik di tempat untuk mencuci tangan dipajang poster/banner cara mencuci tangan yang baik, dan juga menyediakan hand sanitizer diberbagai titik. b) Menyediakan sarana disinfektan, pastikan agar alat penyemprotan dapat berfungsi secara baik, dan juga bahan disinfektan karena ruangan harus disemprot setaiap hari. 

Menyediakan buku monitor pelaksanaan penyemprotan, dan pelindung diri untuk petugas yang melakukan penyemprotan. c) Menyediakan pengukur suhu atau Thermogun yang berfungsi dengan baik. Pastikan tersedia petugas yang memadai dan selalu ada di gerbang sekolah, serta sediakan muku monitor pelaksanaan pengukukuran suhu. d) Menyediakan masker diberbagai titik, khususnya di dalam kelas, untuk guru pastikan selalu tersedia  face shield. 

e) Menyediakan penanda pembatasan jarak antarorang diberbagai titik di sekolah dan pembatas jarak anatarsiswa di dalam kelas. f) Menyediakan meia penyuluhan terkait SOP pencegahan Covid-19 yang dapat terbaca dengan jelas dan mudah dipahami.

Walau persiapan pembelajaran tatap muka terdengar sulit dan memerlukan banyak hal, tetapi untuk terwujudnya kebangkitan kembali dunia pendidikan di Indonesia, kita harus memaksimalkan sebaik mungkin. 

Para siswa, para guru, sekolah, dan orang tua sekali pun harus saling bekerja sama satu sama lain untuk mewujukan hal ini dan memerangi penyebaran Covid-19 di Indonesia. 

Hal yang harus diingat adalah pastikan siswa dan guru alam keadaan sehat dan tidak terpapar Covid-19 jika ingin ke sekolah dan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Lebih dari itu, harus dipastikan guru dan siswa telah melakukan vaksinasi, karena vaksin dapat melindungi diri dari Covid-19, semakin banyak orang yang divaksin maka semakin kuat sistem kekebalan masyarakat terhadap virus. Dengan demikian, pembelajaran tatap muka dapat benar-benar terlaksana dan tentu dapat mencegah penyebaran Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun