Elit-Elit Politik
Pengaruh Kaum Elit dalam Kepentingan Politik
Author  : Abdullah Al muzammi
E-Mail  : muzammi06@gmail.com
Blogsite : www.logsave-abdullah.blogspot.com
Kompasiana : www.kompasiana.com/me-abdullah
Elit-Elit Politik
Kaum Elit  ialah sekumpulan orang-orang yang mempunyai kemampuan atau pengaruh terhadap lingkungan dalam lingkungan tertentu. Umumnya yang membedakan masyaratkat dengan golongan orang-orang elit ini cenderung terlihat dari perbedaan ekonomi, sosial dan pendidikan. Dimana peran kaum elit ini umumnya setidaknya mampu memberikan kontribusi dalam cangkupan lingkungan tertentu. Besar kecil pengaruh yang di miliki akan tetep juga memberika pengaruh terhadap golongan yang tergolong minoritas atau pun dominan.
Penulis akan membagi elit yang ada, pertama Elit Kultural ialah tokoh-tokoh agama atau social. Â Kedua Elit Ekonomi yakni kaum yang memiliki pengaruh dalam bidang ekonomi masyarakat dalam hal ini tergolong para Pengusaha, pemilik modal, investor atau Pebisnis. Dan Elit Intelektual yakni para tokoh Pendidikan, Prof, Doktor , perguruan tinggi, ilmuan , atau tokoh parpol yang mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Elit Intelektual
Peran penting tokoh intelektual mempengaruhi ilmu pendidikan, memiliki pengaruh kuat di masyarakat dari kiprah mereka dalam dunia Perguran Tinggi menjadikan pemikiran-pemikiran mereka di jadikan panutan masyarakat. Posisi ini ialah pengaruh strategis para pemilik kepentingan untuk mendekati tokoh-tokoh intelektual ini sebagai brain produk image atau pencitraan partai agar elektabilitas orang-orang dalam partai memiliki kualitas dan kuantias yang baik. Pada tahun 2001 tokoh Prof. KMA Usop (Kenna Mohammad Aini) merupakan figure elit di kalteng dan menjadi ketua LMMMDDKT( Lembaga Musyawarah Masyarakat Dayak dan Daerah Kalimantan Tengah) yang dianggap mewakili kepentingan dan suku Dayak. Perannya ialah menengahi, memfasilisator dialog dan invenstigasi komplik di sampit pada saat itu.
Beberapa tokoh intelektual muda yang kita kenal seperti Anis Bawesdan yang mempunyai kualitas wawasan tentang dunia pendidikan tak luput juga salah satu parpol melirik dan meminangnya. Terlepas dari itu hal yang harus kita tanggapi positif ialah alasan dan niat para tokoh intelktual ini memilih mobil politik sebagai jembatan pemikiran dan tujuan baiknya tercapai.
Elit Pengusaha
Elit pengusaha pada umumnya bergerak pada sektor-sektor lokal yang mempunyai sistem penggerak usaha terpusat di jakarta, pergelutan pengaruh para tokoh pengusaha ini memberikan peran penting elemen parpol dalam keberlangsungan kinerjanya. Â Kita ambil contoh Tulang Punggung sebuah Parpol adalah seorang Pengusaha, mari kita lihat beberapa Parpol yang kental dengan pentolan-pentolan pengusaha:
MNC - HT - Hanura
VIVA - ARB - GOLKAR
TransCorp - CT - Demokrat
MEtro & MI - SP - Nasdem
Fungsi media merupakanpun bergesar sebagai alternatif penyampian ide-ide iklan-iklan politik tanpa batasan. Peran pengusaha yang memiliki aset modal marketing politik parpol memiliki pengaruh besar para parpol bersaing mencuri simpati masyarakat.  Kita kembali ke pertarungan politik lokal dimana birokrasi  formal para pengusaha banyak bersinggungan dengan Gubernur dan Bupati, sesuai dengan pasal 11 Perda no 6 /1999 tentang pengusahaan hutan dan pemungutan hasil hutan pada hutan produksi disebutkan pemberian izin diberikan oleh Mentri kehutangan dengan pertimbangan pendapat Gubernur. Sehingga momen pilkada sangat serat dengan isu tumpang tindih kenpentingan para kaum Elit pengusaha dengan kandidat pemimpin daerah. tujuan dari pengusaha - pengusaha ini  ialah tak lain agar mempermudah jalur birokrasi dan jalan proyek serta kepentingan lainnya tentu demi kepentingan kaum elit-elit tersebut.
Elit Kultural
Elit kultural disini mencangkup tokoh-tokoh agama, alim ulama dan sosok religius panutan masyarakat yang di jadikan icon parpol di tingkat bawah memainkan mesin suara politiknya. Biasanya faktor penokohan sangat kental dengan sistem Feodalisme yang di jalankan, dimana pengaruh sosok dimainkan dalam menebarkan isu-isu politik pencitraan ataupun menebarkan isu negatif ke lawan politik. Parpol umumnya memetakan marketing politiknya dengan mengkaitkan sosok tokoh agamais ini sebagai bentuk strategi pasar politik yang tidak bisa dilepas.
Kesimpulan
Gambaran-gambar dari pemetaan elit politik diatas merupakan bentuk analisis bagaimana tarik menarik pengaruh kekuatan politik dengan memamfaatkan potensi-potensi elit yang ada. di akhir tulisan kecil ini penulis menggaris besarkan adanya sistem yang tidak bisa lepas yakni antara para pemain politik dengan para pengusaha dimana kedua duanya memiliki kepentingan yang sama.
Referensi :
Konflik Antar elit Politik Lokal Dalam memiliha kepala daerah, 2013 Dhurorudin Mashad, Dkk .Pusataka Pelajar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI