TANGERANG - Di tengah hiruk-pikuk pembangunan dan derasnya arus informasi, nama Ari Sudrajat mencuat sebagai sosok aktivis muda yang konsisten mengawal kepentingan rakyat kecil di Kabupaten Tangerang. Lahir dari pelosok perkampungan di Kecamatan Kronjo, Ari tumbuh menjadi pemuda yang tak hanya kritis terhadap kebijakan, tapi juga aktif menciptakan ruang perjuangan dan pemberdayaan masyarakat.
Membangun Kekuatan Akar Rumput Lewat Bentang
Melihat minimnya ruang aspirasi publik dan lemahnya kontrol terhadap pemerintahan daerah, Ari mendirikan Benteng Rakyat Tangerang (Bentang) sebuah gerakan sosial yang fokus pada advokasi kebijakan, pembelaan terhadap hak-hak warga miskin, dan pengawalan terhadap proses pembangunan daerah.
Bentang menjadi wadah alternatif perlawanan masyarakat bawah, terutama terhadap kebijakan yang dianggap timpang, tak berpihak, atau menindas. Melalui Bentang, Ari dan para aktivis lainnya aktif turun ke lapangan, mengorganisir massa, hingga menggelar aksi protes untuk menyuarakan keadilan sosial.
Media Kritis: Lahirnya ViralTangerang
Kesadaran bahwa media memainkan peran vital dalam demokrasi mendorong Ari mendirikan ViralTangerang, sebuah platform informasi independen yang menyuarakan realitas tanpa sensor. Dalam situasi di mana banyak media lokal dinilai terlalu dekat dengan kekuasaan, ViralTangerang hadir sebagai media rakyat yang vokal, transparan, dan berani mengungkap fakta.
Melalui berita-berita yang tajam, tajuk kritis, dan reportase investigatif, ViralTangerang menjadi salah satu media alternatif yang dipercaya publik akar rumput, khususnya di Tangerang dan sekitarnya.
Dari Pelosok Kampung untuk Tangerang Raya
Ari Sudrajat bukan hanya aktivis lapangan, tapi juga pemikir muda dengan visi jangka panjang: menciptakan Kabupaten Tangerang yang adil, transparan, dan religius. Ia meyakini bahwa perubahan harus dimulai dari desa, dari ruang-ruang terkecil, dan dari anak-anak muda yang tak hanya diam tapi berani melawan ketidakadilan.
Ia hadir di tengah kelesuan gerakan pemuda, membawa semangat baru, menyatukan keberanian bersuara dengan strategi komunikasi publik. Ari tak segan mengkritik kebijakan yang tidak berpihak, tetapi juga tak ragu membangun dialog dengan berbagai elemen untuk memperjuangkan solusi konkret.