Banyak kader partai itu memilih mengundurkan diri.
Sebab menurut mereka, prinsip hidup berada di atas segalanya. Lebih baik pergi dari pada terus bertahan tapi hanya memendam kecewa dan menimbulkan polemik di dalam partai.Â
Ketika kebijakan partai tidak lagi sesuai dengan prinsip hidup dan hati nurani maka mereka memilih untuk mengundurkan diri.
Satu hal menarik pada pengumuman pada Senin (3/10/2022) itu saat sesi tanya jawab dengan wartawan media cetak dan televisi. Ketika salah satu wartawan bertanya tentang cawapres, Paloh menegaskan bahwa untuk urusan tersebut diserahkan seutuhnya kepada Anies.
Nah, pada titik inilah pengandaian RG bisa saja menjadi kenyataan. Andaikata Anies Baswedan nantinya memilih Ahok menjadi wakilnya, maka semua yang berteriak-teriak tentang kemuskilan itu akan bungkam Anies akan membuat mereka menjilat ludah sendiri.
Sekali lagi politik itu dinamis dan penuh intrik. Segala sesuatu bisa saja terjadi. Dan memang benar kata pepatah, dalam politik tidak ada musuh atau teman abadi. Yang ada hanyalah kepentingan.Â
Pemilu 2024 memang masih jauh. Puzzle besar tentang siapa presiden di 2024 pun masih menjadi misteri. Anies Baswedan hanyalah calon presiden dari partai NasDem.Â
Dan NasDem hanya memiliki 10,26% kursi di DPR. Karena itu NasDem memerlukan koalisi agar pencalonan Anies bisa sah sesuai dengan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) yang dipersyaratkan oleh UU Nomor 7 tahun 2017 pasal 222 yaitu 20 % kursi di DPR atau sekurang-kurangnya memperoleh suara sah 25% dari total suara sah secara nasional pada pemilihan DPR sebelumnya.
Kita akan menunggu manuver apa yang akan dimainkan oleh NasDem dan Anies Baswedan.
Untuk Anies sendiri, masa jabatan Gubernur baru akan berakhir pada 16 Oktober 2022 ini. Apakah setelah menjadi orang bebas Anies langsung tancap gas bersama NasDem, kita akan lihat.
Semoga pengandaian RG tidak menjadi kenyataan. Jika benar terjadi, maka orang yang paling terdampak adalah Irma Suryani Chaniago. Sebab pada ILC waktu itu yang paling ngotot menyerang Anies adalah dia.
Anies memilih Ahok jadi calon wakil presiden, mengapa tidak? Â