Mohon tunggu...
Ojwala Manyura Kamilah
Ojwala Manyura Kamilah Mohon Tunggu... Pelajar

Murid SMA Global Prestasi School

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Toleransi di Desa Buntu : Menyatukan Perbedaan, Menguatkan Persaudaraan

21 April 2025   10:06 Diperbarui: 21 April 2025   10:06 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen sekolah, Februari 2025 

Pada tanggal 16--21 Februari, siswa kelas 10 SMA Global Prestasi mengikuti program Local Immersion di Desa Buntu, Wonosobo, Jawa Tengah. Kegiatan tahunan ini merupakan bagian dari pembelajaran luar kelas yang bertujuan memperkenalkan siswa pada kehidupan pedesaan, kearifan lokal, serta menanamkan empati dan toleransi terhadap keberagaman budaya dan agama.


Sesampainya di desa, para siswa disambut hangat oleh keluarga angkat yang memperlakukan mereka seperti anggota keluarga sendiri. Selama tinggal, para siswa mengikuti berbagai kegiatan harian masyarakat, mulai dari memasak, membersihkan lingkungan, hingga membantu berladang. Mereka juga belajar menyesuaikan diri dengan ritme kehidupan desa yang sederhana namun penuh kebersamaan. Interaksi yang terjalin tidak hanya terjadi di dalam rumah, tetapi juga meluas ke lingkungan sekitar, di mana para siswa aktif berbaur dengan tetangga dan warga lainnya. Meskipun berbeda latar belakang, para siswa merasa diterima dengan tangan terbuka, sehingga proses adaptasi pun terasa lebih mudah dan menyenangkan.

Dokumen sekolah, Februari 2025 
Dokumen sekolah, Februari 2025 


Salah satu hal yang paling membekas adalah kuatnya nilai toleransi antarumat beragama di Desa Buntu. Warga desa yang memiliki latar belakang agama berbeda hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati. Saat waktu ibadah tiba, semua warga menjaga suasana agar tetap tenang dan penuh penghormatan. Tak hanya dalam momen ibadah, semangat toleransi juga tercermin dalam kegiatan gotong royong, perayaan adat, serta kepedulian terhadap sesama tanpa memandang perbedaan.

Dokumen sekolah, Februari 2025
Dokumen sekolah, Februari 2025

Pengalaman ini memberikan pelajaran penting bagi para siswa bahwa toleransi bukanlah sekadar teori, melainkan sikap hidup yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Mereka pulang dengan kesadaran baru bahwa perbedaan bukanlah hambatan, melainkan kekuatan yang mampu menyatukan dan menciptakan masyarakat yang damai, harmonis, dan penuh persaudaraan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun