Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suanggi, Sebuah Kepercayaan Mistis di Timur

19 Mei 2023   23:52 Diperbarui: 20 Mei 2023   00:03 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suanggi (kaskus.com)

Dua hari lalu seorang warga meninggal dan dipandang tak wajar. Utamanya di mata keluarga.

Desas-desus menyebar dan tertanam kuat di benak warga desa. Tunduhan dan tudingan seperti berita gosip yang tak berkesudahan. Juga atas dasar itu, warga ketakutan.

Jam sepuluh malam, pintu-pintu telah tertutup rapat. Anak-anak kecil haram hukumnya keluar malam. Atau sekedar melewati tempat kejadian, bermain sendiri hingga melewati rumah yang diduga sebagai pelaku.

Semua diwanti-wanti. Diingatkan agar lebih mawas diri. Tapi tidak terang-terangan. Hanya di rumah atau di obrolan satu dua orang.

Semua itu karena Suanggi; setan, ilmu hitam, dukun dan sejenisnya. KBBI menegaskan suangi didefinisikan sebagai hantu Jahat atau seseorang yang dianggap punya ilmu hitam, punya kawan mahluk halus.


Di Timur, dari kecil sampai sekarang, suanggi masih tertanam kuat dalam kehidupan sosial masyarakat. Saking kuatnya, di desa-desa, obrolan tentang suanggi, adalah pelengkap utama. Seperti garam pada masakan. Terasa hambar jika tak tertaburi.

Suanggi sudah melegenda bahkan tak lekang oleh waktu. Antara percaya dan tak percaya kepercayaan ini tak sedikitpun terkikis sekalipun di kota yang sudah terkepung modernitas.

Suanggi mengiringi perjalanan masyarakat di Timur Indonesia.

Lalu apa Suanggi itu? Hingga begitu ditakuti?

Saya sampai sekarang tak pernah melihat langsung wujudnya. Atau orang-orang yang berwujud setan jahat tersebut. Namun cerita-cerita kadang bikin merinding.

Orang-orang percaya Suanggi adalah wujud setan jahat yang tak segan menganiyaya manusia. Dari mencelakai sampai membunuh.

Lebih tepatnya, individu-individu yang mempelajari ilmu hitam dan berkawan dengan iblis. Bisa diperoleh dari mempelajari pada individu-individu sebelumnya hingga mendapatkan sendiri.

Dalam proses mereka mendapatkan ilmu hitam dilakukan bermacam-macam gaya. Ada yang mengorbankan sesuatu semisal hewan, bertapa hingga syarat-syarat lain yang tak masuk logika. Bahkan ada perjanjian-perjanjian dengan setan dimana ilmu itu tak akan putus.

Dalam artian, tujuh turunan ilmu tersebut tetap melakat hingga turun temurun. Jika seseorang dari generasi mereka bertobat atau ingin membuang ilmu hitam yang dimiliki keturunan terdahulu, konsekuensi diperoleh.

Antara sakit-sakitan yang menyerang seluruh keluarga hingga ke tingkat kematian.

Menariknya ada strukutural kekuatan.  Baru mempelajari, menengah dan senior. 

Baru mempelajari biasanya individu yang mulai belajar ilmu hitam tersebut pada guru-guru yang juga punya ilmu hitam. Orang-orang baru ini ibarat kelas satu. Masih labil. Masih belum sepenuhnya menguasai. Dan baru mulai coba-coba mempraktekan.

Orang-orang percaya, para pelajar baru ini lebih berbahaya karena belum mampu mengontrol diri ssehingga patut diwaspadai. Biasanya anak-anak muda remaja. Tetapi kadang juga sudah berumur.

Tahap menengah ialah tahap hampir mempelajari semua ilmu yang diterima. Dan senior adalah mereka yang benar-benar lihai menggunakan ilmu hitam.

Diantara kelas-kelas ini saling segan. Tetapi tak jarang juga saling mengetes kekuatan. Yang ketika kalah selalu menjadi cerita yang entah dari mana kebenarannya.  Kadang juga mereka saling mempelajari ilmu masing-masing. 

Ciri-ciri individu berilmu hitam yakni wajahnya kusam seperti orang tak mandi. Kadang juga diidentifikasi lewat gerak gerik tak normal. Seperti bertindak atau melakukan sesuatu.

Suanggi sendiri bermacam-macam wujudnya. Dari hewan, (babi, anjing, ular, cicak dll) sampai pada wujud manusia yang bisa terbang, atau semacam gendurowo. Hingga kadang hanya kepala yang terbang sembari bersiul.

Menurut kesaksian banyak warga semua wujud itu sering dilihat mereka dalam kehidupan. Dan mereka dapat membedakan wujud asli hewan dan wujud suanggi.

Dalam prakteknya, terdapat banyak cara. Suanggi atau orang-orang dengan ilmu hitam bisa mencelakai seseorang dengan bahasa di Maluku Utara ialah doti. Doti sendiri bisa berupa racun, santet, dan sejenis. Sementara metode lain ialah membunuh korban dengan tangan sendiri. Entah bagaimana cara mereka membunuh masih menjadi rahasia.

Menurut cerita kadang dicelakai dengan berwujud hewan. Dan ini biasanya terjadi di hutan. Misalnya diserudui babi dll. Di sisi lain bisa dibanting-banting hingga mati. Menariknya, korban yang dibanting-banting biasanya akan meninggal di rumah meski banyak yang percaya korban sudah mati terlebih dahulu dan dibangkitkan kembali.

Kepercayaan Masyarakat

Masyarakat di Timur masih kental soal mistisme suanggi. Sehingga tak jarang bahkan banyak masyarakat membekali diri agar terjauhkan dari aniayaya suanggi. 

Benteng diri itu di Maluku Utara di sebut Pangpele badan, atau benteng yang melindungi badan dari santet dan kenakalan suanggi. Setiap daerah di timur penyebutannya berbeda-beda. 

Pangpele badan adalah upaya agar mereka tidak menjadi korban suanggi. Atau bisa mempertahankan diri ketika diserang atau di santet. 

Dibanyak cerita mereka bahkan bisa berkelahi dengan para suanggi tersebut. Sehingga ada orang-orang yang dijuluki kuat dan ditakuti suanggi.

Pangpele badan disebut ilmu putih. Ilmu yang digunakan baik-baik. Digunakan untuk melindungi diri. Tentu mereka belajar dengan cara yang berbeda dengan pengguna ilmu hitam. 

Seseorang bisa mendapat label hebat dan tidak bakalan mampu diganggu.

Baik ilmu hitam atau ilmu putih kadang menggunakan bahasa-bahasa daerah dalam setiap naskah atau kitab yang dipelajari.

Diantar posisi itu ada juga kelas tengah. Yakni mengobati mereka yang terkena serangan dari suanggi. Orang-orang ini selalu membantu mengobati setiap serangan yang dipercayai akibat ulah suanggi.

Dalam pengobatannya beberapa kali saya melihat. Pasien-pasien memuntahkan paku atau dibadan dicanut berbagai benda kiriman. Metodenya mulai dari menandikan hingga memakai ramuan-ramuan tujuh turunan. Tentu dengan doa-doa yang diketahui.

Masing-masing orang punya metode dan ilmu berbeda-beda. Tak jarang, jika ilmj hitam yang dikirimkan ke korban sangat kuat sementar yang mengobati tidak kuat maka pasien akan mengganti dengan orang lain yang lebih kuat. Tentu dengan informasi-informasi yang di terima.

Kadang juga bagi yang tidak mampu melwan ilmu suanggi harus berakhir dmsakit bahkan kematian.

Dilematisisasi Kepercayaan 

Bagi saya terdapat sebuah dilema besar atas kepercayaan yang entah benar atau salah. Sebab kepercayaan ini telah mengakar sangat kuat. Terlampau begitu kuat.

Dilematisasi itu ialah adanya tuduhan dan tudingan yang selalu melekat pada beberapa sosok. Di mana sosok-sosok ini dengan sendiri di cap sebagai "suanggi". 

Jika sudah begini, masyarakat selalu menujukan kewaspadaan berlebihan. Bahkan cenderung menjauhi dalam kehidupan sosial. Anak-anak, remaja, dewasa hingga tua.

Kondisi adanya label "suanggi" didasarkan atas pengalaman warga yang "katanya" melihat sendiri kelakuan dan perbuatan individu yang tertuduh.

Cerita melihat tersebut bakal menyebar kemana-mana. Bahkan sangat kuat dipercayai. Validitas semakin kuat jika yang melihat ialah dua sampai lebih orang.

Semakin runyam ketika keluarga yang menjadi korban melakukan penuduhan secara langsung. Bahwa si A atau Si B sebagai pelakunya.

Kondisi ini tampa disadari menimbulkan konflik yang tak berkesudahan. Karena bukan hanya si A yang dijauhi tetapi bahkan sampai ke turunannya. Sebab kepercayaan diatas. Dimana ilmu tersebut bisa turun dengan sendirinya tanpa dipelajari anak cucu.

Kadang kejadian atas dasar itu bermuara kepada tindakan fisik berbau kriminal.

Apapun itu, kebenaran ilmiah tentang suanggi belum bisa dipastikan. Juga hal-hal mistis sangat bertolak belakang dengan penerapan ilmiah. Apalagi jika itu sudah menjadi kepercayan ribuan abad.

Meskipun begitu, suanggi menjadi ciri dan identitas. Orang-orang percaya suanggi adalah setan jahat yang patutu dihindari. 

Cerita-cerita seram tentang suanggi kadang bikin bulu kuduk merinding. Sebab membayangkan sesuatu yang mengawang-ngawang dan bertalian mistis merupakan pekerjaan psikis berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun