Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan-perempuan Pesisir

8 Maret 2021   23:28 Diperbarui: 9 Maret 2021   02:22 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pukul sepuluh pagi, saya memasuki kawasan Tempat Penjualan Ikan TPI Panamboang. Setelah memarkir motor, saya lantas menuju ke kerumunan ibu-ibu yang bercengkrama di dalam areal TPI.

Ibu-ibu ini sedang menunggu para nelayan pulang menangkap. Jika kapal sudah berlabuh, maka mereka langsung menemui kapten dan membicarakan perihal harga, distribusi dan operasional.

Kapal-kapal nelayan ini sendiri bekerjasama dengan mereka dalam sebuah sistem yang disebut patron klien Setelah kesepakatan selesai, ikan lalu diangkut ke TPI.

Disinilah peran mereka. Ikan yang sudah tiba di TPI Kemudian di timbang sekaligus didistribusikan.  Distribusi paling utama ialah ke pihak perusahaan. Setelah terpenuhi, barulah dijual ke pedagang perantara, pengepul antar kota dan pelaku UKM.

Selain melakukan distribusi, peran mereka selanjutnya mengurus izin berlayar kapal, mendistribusikan operasional ke kapal; minyak solar, balok es, air dan perbekalan. Untuk perbekalan kadang dilakukan sendiri oleh nelayan.

Setelah semua selesai barulah dilakukan pembayaran hasil ke kapten atau bendahara kapal. Pembayaran dilakukan dengan mencocokan data timbangan antara nelayan dengan pedagang setelah itu dipotong operasional.

Setiap transaksi, ibu-ibu ini menerima harga perkilogram. Rata-rata pendapatan perkilogram yaitu RP. 1.988 atau Rp. 2.000 rupiah.

Peranan mereka dalam distribusi hasil tangkap nelayan sangat membantu nelayan. Menurut pengakuan nelayan, proses penangkapan sudah sangat melelahkan. Jika mereka melakukan lagi proses distribusi maka mereka akan sangat lelah.

Selain itu, di lokasi ini, pada proses distribusi hasil tangkap 98 persen didominasi oleh kaum perempuan. Dari data yang terhimpun, tercatat ada 32 orang dan 30 diantaranya ialah perempuan.

Kekuatan mereka juga tak main-main. Farida misalnya (49 tahun), Ia merupakan pedagang perantara terbesat karena mampu mendistribusikan hasil tangkap  11 kapal nelayan. Selebihnya dari itu hanya mampu 2 sampai 3 kapal karena persolan modal.

Berbeda dengan Farida, Ismi (20 tahun). Wanita lulusan Sekolah Menengah atas ini terlibat praktek yang lain. Ia melalukan penjualan ikan hasil tangkapan suaminya di salah satu jalan di Desa Tembal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun