Tentu, ini semakin menarik. Bagiamana proses transaksi yang kebanyakan dilakukan secara tunai beralih ke nontunai. Hal ini sebenarnya sudah didorong pemerintah jauh-jauh hari. Namun, pada penerapannya masih mengalami kendala. Utamanya pengetahuan pedagangan terhadap alat-alat transaksi ini.
Walaupun begitu, penerapan cashless selain inovasi juga bagian dari penerapan protokoler kesehatan. Momentum ini memberikan pandangan akan sistem baru yang jika terus dikuatkan akan memberikan dampak yang luar biasa.
Semua pengetahuan ini membuat saya begitu optimis akan perubahan pasar tradisional yang lebih modern. Dari pandangan pasar tradisional ketinggalan jaman dapat ditepis dan mampu bersaing dengan pasar-pasar modern lainnya. atau bahkan bisa dijadikan pasar tradisional berbasis wisata lokal seperti di Thailand atau beberapa daerah di Indonesia.
Tentu harapan ini perlu banyak upaya dan ribuan kali kebijakan. Apalagi perbandingan pasar yang saya jumpai ini masih sedikit, 1:1.000. Tetapi, yang pasti pengalaman mengunjungi pasar di Batam ini memberikan pemahan dan harapan yang besar.Â
Walau, pertanyaan mengapa angkot tak nagkring di sini belum didapatkan jawabannya karena saya harus banyak melakukan survei dan mengenal karakteristik di sini.
Saya juga tak ingin terburu-buru berkesimpulan bahwa pasar tradisional ini memiliki kelas berbeda sesuai kelas ekonomi, sebab itu semua butuh pembuktian. Akan tetapi saya yakin perubahan besar menuju pasar tradisional berbasis moderen sudah mulai menampakan wajah. (Sukur dofu)