Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jogja dan Kenangan yang Ketinggalan Zaman

1 Desember 2020   03:28 Diperbarui: 1 Desember 2020   03:53 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Wajah Maliboro yang berubah total

Mereka memiliki tempat sendiri di bagian kanan jalan. Disini mereka parkir dan menunggu penumpang. Beberapa saya lihat berkeliling membawa penumpang dan beberapa nampak tertidur pulas dikendaraanya.

Dokpri
Dokpri
Saya sejenak berpikir, andai saja kawasan ini ada peraturan untuk kendaraan roda dua atau empat milik wisatawan dilarang masuk dan murni menggunakan kendaraan seperti delman dan becak berkeliling, mungkin saja mereka bisa mendapatkan rezeki lebih. 

Saya tak sempat mengobrol dengan mereka namun dari apa yang terlihat saya menduga mereka sepi orderan. 

Sembari mengamati, dua dari kami yang tak ikut foto-foto memilih belanja beberapa baju sebagai oleh-oleh. Walau sasaran mereka sebenarnya Bakpia yang sedari tadi tak juga mereka temukan.

Kami baru menemukan Bakpia setelah keluar dari Malioboro. Menemukan beberapa tokoh disebuah jalan yang saya lupa namanya.

Setelah dari Maliboro kami ke alun-alun disini kami hanya numpang lewat. Pun dengan tugu Jogja. Sebelum memutuskan kembali ke Solo malam itu juga. 

Perjalanan ini memberikan saya sebuah pemandangan dan pemahaman, Jogja telah berubah dalam kacamata sudut pandang pribadi.

*

Dokpri
Dokpri
Pandangan pertama selalu meninggalkan kesan tersendiri. Kesan baik akan meciptakan kenangan yang terpatri dalam diri. Pun demikian dengan Daerah Istimewa Yogyakarta atau kota pelajar, Kota Budaya, Kota Gudeg dan berbagai julukannya. 

Di Kota ini, saya punya banyak kenangan. Tentang kota, orang dan keramahan budaya. 

Jogjakarta sendiri sudah saya kunjungi sebanyak tiga kali. Pertama pada tahun 2009, kedua pada tahun 2018 dan ketiga pada tahun 2020. Dari ketika kunjungan ini, kesan yang paling mendalam tentang Jogja ialah tahun 2009. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun