Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Di Balik Kemudi Sopir Lintas Kabupaten

27 September 2020   08:44 Diperbarui: 6 Oktober 2020   12:52 1587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sopir Lintas Tobelo. Sumber; Lostpacker.com

Akan tetapi, jumlah itu mustahil di peroleh pada saat ini ketika banyak persaingan terjadi. Selain Sukiman, pak Dero dan Calo, terdapat puluhan sopir lintas yang sama-sama beradu cepat mendapatkan penumpang yang tidak tetap. Artinya jumlah penumpang lebih sedikit dari pada jasa yang di tawarkan. Apalagi penumpang dari Tobelo ke Sofifi yang kadang hanya 1-3 orang sekali jalan. 

Mereka akan dapat untung jika mobik tersebut di carter oleh penumpang yang buru-buru. Karena Sukiman dan lainnya bisa mematok harga di atas 500 ribu.

Dari segala aktifitas ini, sekurang-kurangnya mereka bawa pulang Ro. 300.000-400.000 sebab hasil lainnya disetor ke pemilik mobil.

Nyawa jadi taruhan.

Pekerjaan ini sering memakan korban. Baik sopir, penumpang maupun masyarakat. Tak jarang laka lantas menghantui para sopir. Menabrak hewan di jalan, terbalik hingga  yang merenggut nyawa.

Sukiman misalnya, saat mendapatkan penumpang di malam hari, ia harus mengajak satu warga desa atau kenek untuk ikut bersamanya. Apalagi saat perjalanan menuju Kabupaten Halmahera Timur yang memiliki medan curam dan jalanan yang belum memadai di beberapa bukit.

Kadang, ia dan penumpang di tombak dalam perjalanan oleh salah satu suku pedalaman Halmahera yakni Suku Togutil.

"Kalo pigi Haltim tu tako, tengah malam gelap gulita tiba-tiba oto babunyi. Itu so tau sudah dong yang panah.( Kalau ke Haltim itu takut, gelap gulita tiba-tiba mobil berbunyi. itu sudah tau, suku itu yang panah).

Jika sudah demikian maka keputusan untuk kembali ke rumah akan dilakukan esok hari karena takut dihadang.

Selain nyawa, stigma juga kadang dihadapi oleh mereka. Apalagi ketika ada kejadian kriminal yang melibatkan oknum yang berprofesi sebagai sopir. Hal itu mempengaruhi usaha.

Belum lama ini misalnya, pada tahun 2019 salah satu sopir lintas yang melakukan tindakan kriminal pemerkosaan dan pembunuhan pada penumpangnya. Gadis remaja yang berangkat dari Kecamatan Malifut yang hendak ke Ternate melakukan registrasi di salah satu kampus harus meregang nyawa dan ditemukan disemak belukar di kota Sofifi (1)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun