Mohon tunggu...
Odi Shalahuddin
Odi Shalahuddin Mohon Tunggu... Konsultan - Pegiat hak-hak anak dan pengarsip seni-budaya

Bergiat dalam kegiatan sosial sejak 1984, dan sejak tahun 1994 fokus pada isu anak. Lima tahun terakhir, menempatkan diri sebagai pengepul untuk dokumentasi/arsip pemberitaan media tentang seni-budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yuk, Rame-rame Membuat Bunyi-bunyian di Depan Istana.

22 Juni 2012   20:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:39 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1340395387500402410

“Bawalah kentongan, peluit, atau alat apapun yang menghasilkan suara” demikian sepenggal himbauan dari Forum Yogya untuk Kebhinekaan (YuK) dalam pengumuman yang tersebar di jejaring sosial Facebook dan blog-blog lainnya.

Pengumuman ini mengenai rencana Aksi Budaya “Dari Yogyakarta untuk Indonesia Bhineka” yang akan digelar oleh Forum YuK pada tanggal 24 Juni 2012 di depan istana Gedung Agung yang terletak di seputar titik nol kilometer Yogyakarta.

“Titir kentongan dipilih sebagai simbol peringatan atau tanda bahaya yang biasa

dilakukan oleh masyarakat Jawa saat terjadi keadaan bahaya dan keselamatan warga

terancam” penjelasan yang disampaikan dalam siaran pers Forum YuK yang beranggotakan ratusan organisasi masyarakat sipil di Yogya.

Aksi budaya ini merupakan sikap atas aksi-aksi kekerasan yang berulangkali terjadi akhir-akhir ini di Yogyakarta yang seharusnya dimaknai sebagai ancaman terhadap sejarah panjang harmoni dan dinamika kebhinekaan di Yogyakarta.

Sebagai kota pendidikan dan salah satu pusat kebudayaan Jawa, Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta memiliki sejarah panjang dalam kemampuannya memberi ruang bagi kebinekaan serta kemerdekaan berfikir dan berpendapat

“Melalui aksi budaya ini, Forum YuK! berharap agar seluruh masyarakat, termasuk di dalamnya jajaran pemerintah dan kepolisian, terbangun dan sadar untuk bersikap segala bentuk kekerasan yang mengancam kebinekaan. Aksi ini diharapkan juga dapat menjadi perekat untuk menyatukan kembali kepedulian kita pada kebinekaan yang menjadi milik seluruh warga Yogyakarta dan Indonesia,” demikian dijelaskan dalam siara pers Forum YuK.

Aksi Budaya ini dikoordinir oleh Naomi Srikandi, putri dari Budayawan WS Rendra. Sebagai duta YuK, tercatat nama Butet Kertaredjasa (Seniman), Alissa Wahid (putri Gus Dur), M. Imam Azis (Ketua PBNU), Meth Kusumahadi (aktivis Gerakan Sosial) dan Bondan Nusantara (Seniman).

Pada saat aksi, akan dibacakan manifesto Yogyakarta untuk Kebhinekaan oleh peserta aksi bersama Sri Sultan Hamengku Buwana X.

Kepada para warga Yogyakarta dan sekitarnya, tidak perlu ragu untuk hadir dan mengikuti aksi budaya ini. Jangan lupa menggunakan pakaian merah atau putih. Mari bersama menyatukan tekad untuk menentang segala bentuk kekerasan dan mengedepankan penghormatan terhadap berbagai perbedaan yang ada sebagai dinamika kehidupan. Kekerasan bukanlah jalan yang benar. Siapakah manusia yang tidak mencintai dan mendambakan kehidupan yang aman dan damai?

Mari, sekali lagi jangan meragu untuk bergabung di hari Minggu, 24 Juni 2012 di depan Istana Gedung Agung, pukul 14.30 hingga selesai.

Yogyakarta, 23 Juni 2012

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun