Mohon tunggu...
Olivia D Purba
Olivia D Purba Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger (www.travelingajadulu.com)

I am an environmental consultant (www.oliviapurba.com), travel blogger (www.travelingajadulu.com) and book writer (Daily Routines to Be A Happy Person, Diva Press 2019 and Traveling Aja Dulu, Gramedia 2019)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Refleksi Perjalanan Keliling Dunia Tahun 2010

13 Januari 2011   03:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:39 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini terutama merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan karena telah memberikan banyak hal baik dalam hidup saya sehingga saya dapat melakukan perjalan ke beberapa kota besar di dunia dalam setahun kebelakang. Berikut adalah napaktilas perjalan hidup saya di tahun 2010 (berdasarkan bulan): January: Di awal tahun 2010, saya membuka tahun di Melbourne - Australia bersama pacar. Melihat kemeriahan kembang api di area Dockland yang katanya memakan biaya jutaan dolar Australia tersebut merupakan suatu pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya. Saya berterima kasih kepada Tuhan karena telah mengizinkan saya untuk menyicipi kehidupan sebagai seorang pelajar di Melbourne – Australia dari Peace Scholarship IDP program, mulai Agustus 2009 hingga Desember 2009. Karena masa studi saya di Swinburne University of Technology (tempat saya belajar) telah usai, maka saya dengan berat hati harus kembali ke Tanah Air. Tepat pada tanggal 12 Januari 2010, saya akhirnya kembali ke Medan dengan transit di Bali dan Jakarta. Belum sempat lama menikmati kembali atmosfer rumah, saya kembali berangkat ke luar negeri, kali ini ke Phuket – Thailand, bersama rombongan keluarga. Tujuan saya berangkat kali ini murni merupakan liburan sekaligus merayakan 25 tahun pernikahan orang tua saya. Hampir seluruh dana perjalana tersebut berasal dari dana sisa beasiswa saya di Australia. Seluruh itenary perjalanan dan penerbangan juga saya rancang sendiri tentunya. Perjalanan 5 jam ke Bali dari Melbourne, sungguh menyiksa!

1294889458675220307
1294889458675220307
Saya harus membawa setumpuk barang pulang ke rumah.

12948895421236296760
12948895421236296760
Asyiknya liburan sekeluarga. =)

12948896941109967947
12948896941109967947
I'm still mom and dad lil girl. =) Februari: Pada awal Februari saya kembali lagi ke Depok untuk mengurus segala sesuatunya terkait tugas akhir saya sebagai mahasiswa yakni skripsi. Mengingat semester sebelumnya saya mengambil cuti demi program saya di Australia, maka semester ini ada banyak yang harus saya lakukan untuk dapat lulus tepat empat tahun. Pilihan satu-satunya yakni saya harus mengikuti mata kuliah SPM (Seminar Pemilihan Masalah) sebagai pra-syarat Skripsi dan juga skripsi pada semester yang bersamaan. Di bulan yang sama saya juga mulai ikut terlibat sebagai SUP (Supporter Unit Program) di sebuah think thank atau lebih cocok disebut konsultan kebijakan public bernama ‘Propatria Institute’. Tugas utama saya adalah membantu memaksimalkan pekerjaan para Project Officer untuk isu penyusunan draft UU Komponen Cadagangan. Pada prakteknya pekerjaan dari SUP ini sebenarnya adalah Transkrip dokumen dan Media Tracking. Maret: Di awal bulan Maret saya mendapat kabar dari US embassy Jakarta bahwa saya diterima sebagai peserta kegiatan Study at The United States Institute (SUSI) yang diadakan oleh Department of State US. Program ini ialah semacam Summer School mengenai isu Global Environmental Issues yang akan diadalah di University of Montana, Missoula. Akan tetapi, persyaratan agar saya dapat dikirim untuk kegiatan ini adalah saya diwajibkan untuk melanjutkan studi saya setidak-tidaknya satu semester setelah saya kembali. Setelah berpikir keras, akhrinya saya memutuskan untuk menunda masa kelulusan saya untuk dapat mengikuti program ini dengan pertimbangan bahwa saya masih disibukan dengan proposal skripsi, dengan pekejaan saya di Propatria dan terutama saya disiibukkan dengan upaya mencari sponsor untuk keberangkatan saya ke Beijing bulan April depan, dalam acara AIMUN (Asian International Model United Nations) yakni semacam simulasi sidang PBB dengan skala Asia. April: Tepat pada tanggal 01 April, saya akhirnya berangkat ke Beijing sebagai head delagete mewakili ISAFIS (Indonesia Student Association for International Studies) bersama dengan lima teman lain dari universitas yang berbeda-beda. Ada begitu banyak pengalaman seru tidak terlupakan selama saya berada di Beijing. Pakaian adat khas Indonesia yang kami bawa pada saat cultural performance terutama memancing perhatian hampir sebagian besar peserta. Sepulangnya dari Beijing, saya kembali disibukkan dengan proposal skripsi. Selain itu, di akhir bulan April 2010 saya juga mulai bergabung sebagai editor di Jurnal Global (Jurnal Hub. Internasional dari Departemen Hub. Internasiona FISIP UI) dan juga mulai bekerja sebagai volunteer di Persatuan Filantropi Indonesia (PFI).

1294889826519744093
1294889826519744093
Mewakili Australia untuk G-20 forum.
12948918751796433740
12948918751796433740
Tembok Cina yang melegenda.

Mei: Tidak ada yang terlalu istimewa bagi saya di bulan ini. Saya terutama sibuk dengan kegiatan di dunia maya. Selain itu saya juga sibuk dengan kegiatan saya terdahulu seperti persiapan skripsi, kerja sebagai SUP Propatria, kerja volunteer di PFI, mempersiapkan dokumen dan visa untuk perjalana ke US dan aktif di klub Bahasa Inggris bernama Toastmaster. Juni: Awal bulan Juni saya berangkat ke Malaysia untuk sebuah acara kegiatan lingkungan yang bernama Miracle Youth Conference yang diadakan oleh AIESEC UPM. mengingat jarak antara Kuala Lumpur dan Medan sangat lah dekat, maka sepulang dari acara tersebut saya menyempatkan diri kembali ke kampung halaman. Pada pertengahan Juni saya kembali lagi ke Depok untuk mengurus skripsi saya. Namun belum lama berada di Depok, saya mendapat panggilan dari staf Kemenlu bahwa atas instruksi presiden saya harus berangkat ke Kanada terkait acara G-20 youth Summit. Sebelumnya saya memang mendaftarkan diri untuk ikut dalam acara ini. Namun karena tidak mendapatkan sponsor keberangkatan, saya dan kedua orang teman saya akhirnya batal berangkat. Sisanya empat orang teman saya yang lain telah dan akan berangkat. Dengan terburu-buru mempersiapkan segala sesuatunya terkait keberangkatan saya yang mendadak tersebut. Pada akhirnya saya jadi juga berangkat ke Kanada dengan rute Jakarta-Jepang (Narita)-Toronto.

12948902281878705133
12948902281878705133
Ke Malaysia lagi untuk ke sekian kalinya.

1294890288103915094
1294890288103915094
Bersama 'rekan bisnis' saya membuat sebuah ide terobosan lingkungan.

1294890130979751995
1294890130979751995
Official delegate G-20 Youth Summit dari Indonesia.

1294890387407652000
1294890387407652000
Saya berdiri di samping air terjun Niagara.

Juli: Setelah acara di G-20 Youth Summit usai, saya harus langsung kembali ke Tanah Air untuk mengurus persiapan saya sekolah di Amerika Serikat selama 5 minggu. Pada akhir Juni hingga awal Juli 2010 saya kembali ke Tanah Air dengan rute Toronto-Jepang(Narita)-Jakarta. Selama diperjalanan pulang, saya sempat menghabiskan satu hari sendiri di Jepang secara mendadak (ceritanya nanti saja, panjang!). Tidak sempat satu hari menghirup udara di tanah air, saya harus kembali berangkat ke benua Amerika, kali ini ke AS, bersama empat rekan saya lainnya dengan rute Jakarta-Singapore-Narita-Seattle-Denver-Missoula (ternyata menghabiskan hidup di pesawat itu sungguh tidak mengenakkan). Selanjutnya saya menghabiskan sisa Juli 2010 saya dengan kenangan manis di AS (mengenai perjalanan saya di AS akan saya ceritakan secara khusu dan terpisah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun