Ditulis oleh : Christanto Ghiffari Halim, Octiana Syeira Prameswari, Rihan Alhafidz Nurrudin
Pandemi COVID-19 Â telah membawa banyak perubahan dan adaptasi oleh setiap individu, kelompok, maupun organisasi di dunia. Adaptasi yang signifikan di masa pandemi membuat sejumlah kalangan merasakan dampak yang luar biasa pada dirinya terutama dari kesehatan psikologis dan jasmaninya. Ternyata, terdapat kunci yang dapat mempengaruhi ketahanan seseorang dalam menghadapi situasi tersebut, hal ini dinamakan resiliensi.Â
Resiliensi merupakan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi segala jenis tantangan dan hambatan di berbagai kondisi. Resiliensi berarti seseorang dapat mengembangkan kemampuan self management dan banyak kemampuan terkait perkembangan diri. Resiliensi berasal dari hubungan yang mendukung dengan orang tua, teman sebaya, dan lainnya, serta kepercayaan budaya dan tradisi yang membantu orang mengatasi benturan yang tak terhindarkan dalam hidup. Beberapa orang memiliki karakteristik kepribadian yang diperlukan untuk menjadi tangguh di samping keterampilan dan kekuatan yang telah mereka pelajari.Â
A. Dampak
Beberapa penelitian terbaru menunjukkan beberapa dampak dari resiliensi individu yang rendah, terutama karena adanya pandemi COVID-19 yang menjadi salah satu pertimbangan terbaru dalam memantau dampak COVID-19 terhadap resiliensi. Beberapa dampak tingkat resiliensi yang rendah seperti:
Kecenderungan untuk mengalami stress, depresi, dan tekanan psikologis lainnya
Menyulitkan adaptasi terhadap peristiwa negatif
Mudah bosan, sedih, cemas, dan merasa jengkel
Berkurangnya konsentrasi Â
Memiliki kepuasan hidup yang rendahÂ
Resiliensi memengaruhi setiap individu terutama secara emosional, dari adanya perasaan kekosongan terhadap kegiatan yang dilakukan hingga emosi yang lebih tidak stabil. Untuk menghindari hal-hal tersebut terjadi di kehidupan Amda, maka Anda perlu meningkatkan tingkat resiliensi yang Anda miliki terutama pada kondisi pandemi ini.