Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

World Water Forum (WWF)

11 Mei 2024   11:50 Diperbarui: 11 Mei 2024   12:42 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar poto pixabay gratis

World Water Forum (WWF) di Bali

Satu lagi kegiatan akbar yang akan dilaksanakan di Bali yaitu kegiatan World Water Forum (WWF) yang akan berlangsung dari tanggal 18 hingga 25 Mei 2024.

Terpilihnya Indonesia pada umumnya dan Bali pafa khususnya sebagai tuan rumah penyelenggara World Water Forum ke-10 merupakan kebanggaan tersendiri sekaligus  perhelatan forum air terbesar di dunia setelah pandemi COVID-19. Acara yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali

Kegiatan ini juga akan diramaikan berbagai ajang cultural yang mengusung tema air seperti acara melukat. Masyarakat dan pemerintah Provinsi  Bali memiliki dua adat dan budaya yang bersentuan dengan penjagaan atau pemeliharaan air yaitu Danu Kertih dan melukat. Diharapkan, even itu juga mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Lalu bagaimana dengan keadaan air di Bali? Sebagaimana kita ketahui, Bali memiliki sumber-sumber mata air yang utama yaitu di ujung barata Kabupaten Jemrana ada bendungan Palasari. Di Kabupaten Tabanan ada bendungan Telaga Tunjung dan Danau Bedugul. Di Buleleng afa Danau Beratan, dan Danau Tamblingan, serta  Bendungan Titab.Di Denpasar ada Bendungan Campuan sebagai sumber air bersih. Di Bangli ada Danau Batur.

Walaupun sumber mata air begitu banyak, namun dewasa ini mengalami penyusutan persediaan air karena segmentasi maupun pengurangan hutan.

Bali sebenarnya mengalami masalah ketersediaan air. Banyak subak kesulitan air karena sumber air kecil dan pembangunan perumahan yang masif merusak jalur pengairan. Disitulah peran pemerintah daerah untuk memperhatikan subak sebagai salah satu institusi yang mampu mengendalikan.

Pencemaran air juga sudah banyak ditemui di Bali, utamanya di perkotaan akibat pembuangan limbah rumah tangga maupun limbah industri.

Penggalian sumur bor untuk pemenuhan hotel maupun Villa atau kos-kosan, juga menyulitkan para petani mendapatkan air yang cukup untuk kegiatan di sawah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun