Mohon tunggu...
Nyimas Hilmiyati
Nyimas Hilmiyati Mohon Tunggu... Penerjemah - Selalu bersyukur

seorang ibu rumah tangga dengan 6 orang anak yang sudah gemar menulis sejak di bangku sekolah dasar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Shopping vs Psikologi Anda

22 Juni 2015   13:56 Diperbarui: 13 Juli 2015   19:24 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi kaum hawa, mendengar kata shopping pasti sangatlah bergairah. Betapa tidak, shopping adalah bagian yang sangat menyenangkan bagi manusia di bawah naungan venus ini. Seperti yang kita ketahui, kata shopping ini sendiri berarti belanja yang bermakna uang yang dikeluarkan untuk sebuah keperluan. Secara psikologi, kesenangan akan suatu aktivitas ini bukan merupakan sebuah kodrat manusia. Dikarenakan kegemaran akan mengeluarkan uang ini dengan sukacita baik secara rutinitas maupun berkala merupakan faktor kebiasaan yang telah diturunkan oleh generasi sebelumnya. Apakah selalu kaum wanita yang memiliki perasaan menggebu-gebu ketika shopping. Apakah lelaki, tidak memiliki keinginan berbelanja samasekali? Sebagai contoh, seorang anak perempuan lebih gemar diajak berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan dibandingkan anak laki-laki. Hal ini menjadi hal yang wajar, dikarenakan anak perempuan lebih dekat dengan ibunya. Hobi ataupun kebiasaan sang ibundalah yang akan diteruskan oleh si buah hati. Berbeda dengan anak laki-laki yang cenderung mengikuti sosok ayah yang merupakan idolanya. Dimana, hobi yang dimiliki ayahnya kelak akan mempengaruhi hobi si anak di kemudian hari. Misal saja, Pak Alan sangat menyukai aktivitas yang berhubungan dengan gadget, maka hal ini tidak menutup kemungkinan si anak laki-laki pun akan memiliki kepiawaian yang sama yang dimiliki oleh sang ayah. Begitu pula dengan kebiasaan ataupun penglihatan yang dibiasakan sang bunda yang hobi berbelanja di depan si buah hati. Maka, hal inipun akan menjadi bagian hobi dalam hidupnya. Sejauh ini, belum ada yang melakukan riset apakah hobi berbelanja yang berlebihan dikarenakan terganggunya psikologi seseorang. Yang jelas, menurut saya pribadi, seseorang yang menyukai aktivitas yang menyenangkan sekaligus melelahkan ini adalah sekelompok orang-orang yang memiliki nominal yang sedikit berlebih dibandingkan yang melakukan kegiatan shopping ini sebagaimana perlunya saja. Jadi, bila ada harga yang menggiurkan dan limited edition kenapa tidak untuk segera kita serbu. Selamat berbelanja.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun