Mohon tunggu...
Adexfree
Adexfree Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah ruang untuk berbagi

Simplicity

Selanjutnya

Tutup

Money

Ketangguhan Kedai Pempek Cekyaya Menghadapi Badai Pandemi

9 Januari 2021   14:24 Diperbarui: 9 Januari 2021   14:52 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedai Pempek Cekyaya (dokpri edit by.canva)

Wabah covid19 telah melanda ke seluruh penjuru dunia, berbagai negara dan lapisan masyarakat tak ada satu pun yang luput dari wabah ini. Mulai dari yang muda, orang tua hingga anak-anak semuanya terkena dampak covid19. Pandemi  ini menyebabkan krisis diberbagai sektor kehidupan, terutama perekonomian yang menjadi tidak stabil sejak diberlakukannya social distancing  dalam upaya pencegahan penyebaran virus covid19. 

Berbagai industri dan UMKM mulai berjatuhan karena tak mampu bertahan dalam menghadapi badai ekonomi akibat covid19. Pada akhirnya ribuan karyawan banyak yang mengalami PHK, dan terpaksa berada di rumah demi keselamatan diri masing-masing.

Kami yang baru saja merintis usaha di pertengahan tahun 2019 merasa was-was dengan kondisi ini. Maklum saja, usaha kami ini baru saja dimulai dan harus berhadapan dengan kondisi perekonomian yang tidak stabil akibat pandemic. Usaha kedai pempek yang sebenarnya telah dilakoni secara turun temurun, tapi selama ini kami hanya berjualan didepan rumah saja. 

Rumah yang terletak jauh didalam sebuah lorong di kecamatan seberang ulu 1, yang merupakan salah satu kecamatan dikota Palembang. Terbayang bukan omset per hari nya jika hanya berjualan didepan rumah saja. Pembelinya sebagian besar adalah masyarakat disekitar rumah dan didalam lorong saja sehingga keuntungan yang didapat pun ala kadarnya saja.

Di pertengahan tahun 2019 kami memberanikan diri mengontrak sebuah toko dipinggir jalan yang letaknya tak jauh dari rumah supaya mempermudah akses untuk berjualan. Pempek produksi rumahan ini dibuat oleh ibu saya, yang belajar membuat pempek secara otodidak turun temurun dari nenek saya. Dan kami anak-anaknya bertugas berjualan pempek setiap hari mulai dari jam 9 pagi hingga sore atau malam hari, tergantung dari habis atau tidaknya pempek yang kami jual tersebut. Jadi , boleh dikatakan ini adalah usaha rumahan yang kami kelola sekeluarga.

Yang namanya merintis usaha tak semudah membalik telapak tangan. Dibulan-bulan pertama kita tak bisa berharap langsung mendapatkan keuntungan, tapi fokus pada mengumpulkan pelanggan. 3 bulan pertama kita harus berusaha memperkenalkan produk kita dipasaran dan mempromosikan kelebihan produk kita dibandingkan para pesaing usaha kita.

Produk pempek yang kita jual adalah salah satu makanan khas Palembang yang sangat terkenal diseluruh Indonesia. Otomatis diseluruh wilayah Palembang banyak sekali penjual pempek yang menjual berbagai macam varian pempek dengan kelebihannya masing-masing. Untuk produk pempek yang kami jual ini, kelebihannya adalah terbuat dari ikan gabus. Ikan gabus adalah salah satu ikan dari sungai yang banyak terdapat diwilayah provinsi sumatera selatan. Salah satu kelebihan ikan ini adalah baunya tidak amis seperti ikan lain pada umumnya. Jadi, kami menggunakan kelebihan ikan tersebut menjadi keunggulan produk kami.

Namun sejak pandemi  ini hadir rasa cemas pun menggelayut di pikiran kami, cemas kalau omset penjualan kami akan turun efek dari social distancing. Tetapi  kenyataannya tak seburuk yang kami bayangkan , pada awal januari 2020 ketika wabah covid19 dinyatakan masuk ke Indonesia dan PSBB diberlakukan di Kota Palembang, ternyata omset penjualan kami memang turun tapi hanya sekitar satu minggu. 

Biasanya omset penjualan sekitar 600-700 ribu per hari, berkurang menjadi 400-500rb per hari. Kami pasrah jika memang social distancing berpengaruh dengan turunnya omset penjualan kedai kami. Tapi kami tetap berjualan seperti biasa tanpa menurunkan jumlah produksi sedikitpun. Kami memberanikan diri untuk berspekulasi bahwa pandemi ini tidak akan berlangsung lama, dan kami harus menjaga para pelanggan yang telah mempercayai produk kami.

Kemasan pempek yang telah divakum
Kemasan pempek yang telah divakum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun