Mohon tunggu...
Adexfree
Adexfree Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah ruang untuk berbagi

Simplicity

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjalin Persahabatan dengan Mantan, Salahnya di Mana?

7 Maret 2020   09:41 Diperbarui: 7 Maret 2020   09:40 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mulai detik ini jangan pernah ganggu suamiku lagi ! "

Sederet kata-kata dari pesan WA ini benar-benar menggangguku malam ini. Tidak pernah sedikitpun dipikiranku untuk mengganggu hubungan orang lain, meskipun dengan status single ku saat ini.

Berulang kali kubaca pesan dari istri sahabatku ini, diriku hanya mampu bergumam dalam hati. Aku memang bukanlah manusia yang baik karena pada dasarnya semua manusia pernah melakukan kesalahan. Dan salah satu kesalahanku adalah pernah melepaskan dia yang sangat menyayangiku dengan sepenuh hati. Tapi ini semua kuanggap memang sudah takdir dari Sang Penguasa Alam ini. Sehingga sejak diriku meninggalkannya dulu, tidak sedikitpun hati ini kubuka lagi untuknya.

Tapi diriku juga tidak mungkin membencinya, sepatutnya dialah yang membenciku karena diriku meninggalkannya di saat tanggal pernikahan sudah ditetapkan.

Sekitar 5 tahun kami sudah jarang bertemu, hingga sekitar 3 tahun lalu ibunya jatuh sakit dan membutuhkan rujukan ke salah satu rumah sakit hingga keluarganya menelponku untuk meminta bantuan. Dan tanpa berpikir apapun aku membantu mereka. Sejak itulah jalinan persahabatan kami terjalin.

Yah....cuma sekedar sahabat, tidak lebih dari itu. Karena aku menyadari status kami masing-masing, dan juga kami tidak mungkin mengkhianati keluarga kami . Kami memang bukan cuma menjalin persahabatan tapi juga menjadi rekan bisnis, oleh sebab itu ada beberapa kali kami bertemu dan berinteraksi ngobrol masalah bisnis. Tapi kami sangat menjaga sikap masing-masing, kalaupun harus bertemu di caf atau restoran kami biasanya tidak hanya berdua.

Tapi pada kenyataannya jalinan persahabatan dan rekan bisnis ini menimbulkan kecemburuan istrinya. Bagiku kecemburuan istrinya ini wajar sih.....karena aku dan suaminya dulu sudah hampir ke jenjang perkawinan dan kedua keluarga kami sudah sangat akrab. Dan jujur aku pun pernah menanyakan langsung dengan sahabatku ini, apakah masih ada rasa cintanya terhadapku. Jawabannya iya, tapi aku selalu mengingatkannya bahwa untuk saat ini kita hanya rekan bisnis dan jangan pernah berpikir untuk melebihi itu. Kita berdua pun komitmen dengan jalinan persahabatan ini.

Akhirnya aku menjelaskan secara detail mengenai hubungan kami kepada istrinya, meskipun masih dengan nada cemburu tapi aku berhasil meyakinkan istrinya bahwa kami tidak akan pernah menjalin hubungan yang lebih dari sekedar sahabat atau rekan bisnis.

Mungkin kejadian ini ada yang penah mengalaminya juga, lumrah sih....karena wanita mana yang tidak akan cemburu kalau melihat suaminya akrab dengan wanita lain. Apalagi di zaman millennial ini , pelakor memang ada dimana-mana. Tapi kita juga harus berhati-hati dengan rasa cemburu karena bisa membuat kita tidak bisa berpikir rasional. Kalau memang suami sedang menjalin hubungan bisnis dengan mantan pacarnya, cukup buat komitmen dengan mereka bahwa mereka tidak akan bersikap lebih dari itu. Dan sebagai istri pun harus memberikan kepercayaan dengan suaminya agar suaminya pun dapat menjaga komitmennya dengan baik.

Akan lebih baik jika istri pun bisa menjadi sahabat mantan suaminya, jadi pada saat ada pertemuan tentang bisnis, istri pun bisa ikut nimbrung.Jadi tidak akan ada rasa curiga lagi. Jadi sebenarnya, menjalin persahabatan dengan mantan pacar itu tidak ada salahnya, kalau memang dilakukan sesuai dengan komitmen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun