Mohon tunggu...
Nyayu Fatimah Zahroh
Nyayu Fatimah Zahroh Mohon Tunggu... Ilmuwan - Everything starts from my eyes

Coba sekekali lihat ke langit setiap hari, dan rasakan betapa membahagiakannya \r\n\r\nhttp://nyayufatimahzahroh.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

AQUA Ciptakan Generasi "Lestari Air"

28 April 2015   09:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:36 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bus yang saya tumpangi berjalan dengan lancar melalui tol menuju Bogor. Mungkin karena waktu masih menunjukan pukul 7 pagi sehingga mobil-mobil masih berseliweran dengan kencangnya. Agak khawatir juga karena biasanya pada weekend seperti hari ini (25 April 2015), kendaraan-kendaraan dari Jakarta menumpuk di Bogor. Benar saja, ketika akan keluar pinto tol Ciawi, kendaraan sempat tersendat. Namun, ada yang membuat saya betah beradadi tengah kemacetan tersebut. Sepasang gunung Gede-Salak --sebagai sumber mata air dalam jumlah besar mengalir-- berdiri gagah saling berhadapan seolah menyambut kami yang akan menuju pabrik Aqua di Ciherang, Kabupaten Bogor.

Sejak terakhir kali saya melalui jalur ini di tahun 2014, saya belum pernah melihat pabrik Aqua di Ciherang. Walaupun konon katanya pabrik ini baru berdiri pada tahun 2012. Yang saya tahu adalah di wilayah ini sering berseliweran truk-truk pembawa ratusan galon yang sering kali membuat macet. Di bawah naungan awan statocumulus, bus kami pun melewati tempat rekreasi Lido, Cigombong, hingga melewati perbatasan Kab Bogor coret. Tak jauh dari perbatasan, bis kami berputar 90 derajat menuju SPBU. Awalnya saya kira bus ini akan mengisi bahan bakar. Ternyata bus ini kemudian berputar lagi 90 derajat. Bus yang kami tumpangi kebablasan, pabriknya sudah terlewat jauh.

Lima belas menit kemudian, kami sudah sampai di lokasi. Tanaman airis dan pandan bali berbaris rapi diiringi dengan rintik-rintik gerimis menyambut tamu-tamu yang datang berkunjung. Setelah turun dari bis, para pengunjung diwajibkan untuk masuk ke ruang induksi yang terletak di sebelah ruang loker. Karena ruangan hanya mampu menampung sekitar sepuluh orang, terpaksa kami yang ber 15 ini hanya melihat video dari luar ruangan. Di sana kami disajikan sebuah video tentang tata tertib memasuki pabrik Aqua ini. Tata tertib di pabrik memang sangat ketat, karena menyangkut safety para pekerja hingga pengunjung seperti kita ini. Baru saja disajikan video tersebut, rekan kami yang tidak menonon video di tegur oleh sekuriti karena berjalan di sisi jalan bukan di pedestrian. “Mas, mas jangan jalan di pinggir jalan. Jalannya harus di sini (pedestrian)” . Padahal kalau dilihat-lihat jalanannya sepi.

[caption id="attachment_380520" align="aligncenter" width="600" caption="Berada di pabrik PT Tirta Investama Ciherang (Dok.pri)"][/caption]

Setelah menonton video tata tertib, kami digiring menuju ruang rapat dimana kami diperkenalkan dengan CSR PT Tirta Investama. Sebelumnya, saya berpikir bagaimana AQUA telah mengeksploitasi air bumi secara besar-besaran sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan akan air minum dalam kemasan tersebut. Bayangkan, 11 Milyar liter air diproduksi pertahunnya. Dan menjadi perusahaan air dalam kemasan nomor satu di Indonesia. Seperti yang kita tahu, “AQUA”, nama yang tak asing lagi di telinga kita. Bahkan kalau pergi ke warung-warung untuk membeli air mineral, dengan spontan kita akan menyebut “Beli Aqua!”. Pertanyaan dibenak saya adalah, apa yang dilakukan PT Tirta Investama untuk memberikan pertanggungjawaban atas apa yang mereka perbuat?

Pak Arief sebagai pembicara dan pak Herry sebagai CSR Coordinator Aqua memaparkan bagaimana Aqua bekerja untuk mencapai tujuan sang pendirinya Tirto Utomo (1994) bahwa bisnis harus berkontribusi sosial pada masyarakat. Begitu juga dengan pendiri Danone yang berkata bahwa “batas terdepan perusahaan tidak berhenti di depan gerbang pabrik dan pintu kantor”. Itu berarti, masyarakat dan lingkungan menjadi tanggung jawab perusahaan dan menjadi indikator kesuksesan perusahaan tersebut.

Dalam pemaparan tersebut, terdapat 4 poin yang menyangkut pertanggungjawaban PT Tirta Investama terhadap lingkungan yang dinamakan Aqua Lestari. Pertama adalah pelestarian air dan lingkungan. Sudah jelas ini adalah tanggung jawab utama perusahaan yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasaan ini. Mereka telah mengambil air dengan jumlah tertentu sesuai dengan peraturan, lalu menjualnya kepada masyarakat dalam bentuk kemasan. Tidak semudah yang dibayangkan, karena pada awalnya, masyarakat setempat menolak keberadaan pabrik Aqua karena mereka merasa dirugikan. Cadangan air yang biasa mereka gunakan untuk aktivitas pertanian dan konsumsi sehari-hari jumlahnya berkurang sejak keberadaan pabrik tersebut. Namun, secara perlahan AQUA mampu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang konservasi air sehingga jumlah air dapat mencukupi kebutuhan warga setempat. Edukasi tersebut berupa pembuatan sumur resapan, biopori, penanaman pohon, dan lain-lain.

[caption id="" align="aligncenter" width="610" caption="Pelestarian air dan lingkungan (http://www.aqua.com)"]

Pelestarian air dan lingkungan (http://www.aqua.com)
Pelestarian air dan lingkungan (http://www.aqua.com)
[/caption]

Tak hanya itu, pendidikan pun dilakukan kepada anak sekolah dasar yang berada di sepanjang pinggiran sungai tentang bagaimana menjaga kelestarian sungai beserta manfaat yang diperoleh. Ini sangat penting sekali, karena generasi muda inilah yang akan melanjutkan project jangka panjang pelestarian lingkungan. Hebatnya lagi, bukan hanya masyarakat luar saja, tapi juga penggunaan air dalam proses prosuksi dan dilingkungan pabrik. Secara tidak langsung, tata tertib tersebut juga mengedukasi para karyawan di PT Tirta Investama.

Kedua, adalah perusahaan AQUA GROUP ini berusaha menjadi perusahaan yang ramah lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan pengalokasian kawasan pabrik yang hanya menggunakan 40 % sebagai lahan bangunannya, sisanya adalah lahan ter buka hijau. Rasio lahan terbuka hijau ini menjadi indikator seberapa besar air yang terinfiltrasi dan seberapa besar air yang menjadi limpasan. Semakin banyak air yang terinfiltrasi berarti semakin banyak air yang terkonservasi dan dapat dimanfaatkan kembali. PT Tirta Investama juga mengatur sedemikian rupa sehingga konsumsi listrik untuk produksi menjadi lebih hemat.

[caption id="" align="aligncenter" width="610" caption="Pengelolaan ditribusi produk (http://www.aqua.com)"]

Pengelolaan ditribusi produk (http://www.aqua.com)
Pengelolaan ditribusi produk (http://www.aqua.com)
[/caption]

Tak hanya bagian produksi, distribusi pun harus ramah lingkungan. Kebetulan rumah saya bersebelahan dengan rel kereta Jakarta-Bogor. Setiap dini hari, kerete barang bak terbuka melintas langsung dengan membawa ratusan galon AQUA menuju Jakarta. Galon AQUA yang dibawa sekitar 10 gerbong tersebut sudah terisi dan siap didistribusikan untuk warga Jakarta. Pada sore hari, gerbong kereta tersebut pulang membawa galon kosong melintas stasiun Bogor menuju Sukabumi. Menurut pak Arief, distribusi alternatif ini memang memakan biaya yang lebih mahal daripada menggunakan truk pengangkut galon. Tapi, dari segi keramahan lingkungan, menggunakan kereta dapat mengurangi emisi karbon hingga 40% lebih kecil daripada menggunakan truk.

Yang terakhir adalah pelibatan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Sungguh mengejutkan sekali ketika saya berkunjung ke wilayaah desa binaan PT Tirta Investama Ciherang. Mereka sudah bisa menghasilkan produk holtikultura yang ramah lingkungan. Pupuk yang digunakan pun alami tanpa pestisida. Ini akan menjadi nilai plus para petani disini jika dibandingkan dengan petani biasa yang menggunakan pupuk kimia. Selain itu, mereka juga diedukasi untuk mengolah langsung produk yang dihasilkan menjadi produk siap jual. Misalnya mereka difasilitasi alat pembuat kripik buah sehingga para petani mendapatkan nilai jual lebih dari hanya sekedar menjual buahnya langsung. Sayur-sayuran yang diproduksi pun sudah dikemas seperti yang sering kita lihat di supermarket-supermarket.

[caption id="attachment_380522" align="aligncenter" width="589" caption="Produk olahan para petani (dok. pri)"]

14301889081770265928
14301889081770265928
[/caption]

Banyak orang yang beranggapan bahwa CSR adalah sarana untuk menutupi hal-hal yang telah diperbuat oleh suatu perusahaan. Tetapi, jauh dari itu, CSR telah memberikan nilai lebih kepada masyarakat dan lingkungan. Tanpa adanya CSR tentunya kerusakan lingkungan tidak akan terkontrol. Mungkin jika tidak ada CSR, kerusakan lingkungan, pencemaran air, polusi, dan lain sebagainya bisa semakin parah. Seperti yang telah dilakukan oleh PT Tirta Investama dalam upaya CSR nya, mereka mampu mengedukasi masyarakat agar mereka dapat mengonservasi air, mencintai air, dan bijak dalam menggunakan air. Ilmu kecintaan terhadap air pun akan mengalir hingga generasi-generasi berikutnya dan menuju generasi LESTARI AIR.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun