Mohon tunggu...
Nyayu Fatimah Zahroh
Nyayu Fatimah Zahroh Mohon Tunggu... Ilmuwan - Everything starts from my eyes

Coba sekekali lihat ke langit setiap hari, dan rasakan betapa membahagiakannya \r\n\r\nhttp://nyayufatimahzahroh.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Gemar Rapi, Metode Konmari ala Indonesia

26 Februari 2019   15:07 Diperbarui: 27 Februari 2019   04:47 1449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marie Kondo (sumber: udemy.com)

Sabtu sore harusnya menjadi momen weekend yang sangat tenang, tidak perlu memikirkan rumah yang belum disapu, tidak perlu memikirkan cucian baju yang menumpuk, tidak perlu memikirkan dapur yang kotor, semuanya sudah bersih dan sesuai pada tempatnya. Itulah impian saya.

Pada kenyataannya, rumah sudah seperti kapal pecah, malam mingguan bersama keluarga pun gagal. Pada sore itu, saya sedang scrolling group whatsapp, asal saja tanpa memperhatikan setiap detail chatnya.

Pada satu chat, saya terpaku dan bersemangat akan acara yang akan diadakan besok oleh ibu-ibu PKK komplek rumah saya. Saya pikir, saya akan menemukan solusi atas kekacauan di rumah saya. Saking semangatnya, saya termasuk yang datang paling awal, padahal pembicaranya sendiri belum datang.

Sebuah gebrakan bagi saya saat itu, ibu-ibu PKK berinisiatif agar ibu-ibu warga kompleks yang ingin menghadiri acara tersebut, diharuskan membawa tempat makanan dan minuman sendiri, sedangkan makanan dan minumannya disediakan panitia. Zero waste. 

Tak lama kemudian, sesosok pria berumur hampir 30 tahun berpostur tegap memakai baju koko warna hijau toska tangan pendek hadir ditengah-tengah para peserta dan memberikan salam. Sebagai perkenalan, pria tersebut memperkenalkan diri melalui sebuah video youtube, saya pikir itu rekaman dari salah satu program televisi yang meliput kegiatan mereka.

kegiatan workshop Gemar Rapi (dok. pribadi)
kegiatan workshop Gemar Rapi (dok. pribadi)
Pria tersebut merupakan co-founder komunitas Gemar Rapi yang awalnya dikenal sebagai Konmari Indonesia. Konmari yang saya ketahui merupakan sebuah metode organizing dan decluttering yang digagas oleh seorang wanita Jepang nan cantik bernama Marie Kondo (sekarang tahu kan dari mana asal kata Konmari). 

Singkat cerita, metode itu mulai dikenal dan diterapkan di Indonesia. Karena terdapat perbedaan antara kondisi di Indonesia dan Jepang di mana Konmari berasal, maka dibentuklah komunitas Gemar Rapi. Pria bernama Aang Hudaya ini sudah memulai hidup "tertata" sejak ia dibangku kuliah, hingga saat ini menurutnya masih berproses ke arah yang lebih baik.

Berkaca pada rumah saya yang berantakan, secara umum ada 4 penyebab utama rumah berantakan.

Pertama, terlalu banyak barang. Betul sekali. Saya yang sejak lahir tinggal di kota yang sama, memungkinkan saya memiliki barang-barang sejak saya kecil hingga sekarang.

Kedua, kebiasaan dan pola asuh. Disinyalir, kebiasaan kita membiarkan barang-barang tidak berada pada tempatnya dan orang tua kita yang juga hidup berantakan membuat tubuh kita ini nyaman dalam "berantakan".

Ketiga, benda tidak punya tempat. Di manakah anda menyimpan remote TV? Di mana-mana. Karena remotenya tidak diberi tempat. Begitu pula sisir, charger hape, kacamata, dll.

Keempat, karena suka menunda. Kebiasaan ini membuat kerjaan menumpuk dan malas untuk memulai.

Prinsip Gemar Rapi adalah RASA (rapi dan teratur, aman dan nyaman, sehat dan bersih, alami dan berkelanjutan). Tak hanya dari segi rapih saja, tentunya kita harus menata rumah yang aman dan nyaman jauh dari sumber kecelakaan. Selain itu, kita juga harus memulai hidup yang sehat dan bersih, ganti cara memasak, pastikan dapur bersih, makanan sehat, dll.

menata pakaian secara vertikal (sumber: https://fabfitfun.com/)
menata pakaian secara vertikal (sumber: https://fabfitfun.com/)
Untuk memulai berbenah pasti sangat sulit, dan saya tahu betul. Paparan dari Aang memberikan jalan saya untuk memulai berbenah. Langkah pertama adalah menuliskan impian, kondisi rumah saat ini, alasan/tujuan dan motivasi berbenah. Kenapa harus ditulis, karena agar kita mengetahui masalah apa yang sedang kita hadapi dan keinginan seperti apa nantinya. 

Langkah kedua adalah menentukan urutan berbenah.  Banyak hal yang ingin kita bereskan di rumah, tapi bingung mulai dari mana. Perhatikan, apa yang menurut kita paling penting untuk diberesi. Apakah itu pakaian, dapur, kamar, ruang keluarga, gudang, taman, dll kemudian urutkan sesuai dengan prioritas. 

Ketiga adalah menyusun jadwal berbenah. Lakukanlah berbenah dengan syarat dalam sehari maksimal 5 jam disarankan pagi ke siang dan dilakukan oleh seluruh anggota keluarga di rumah. Hal ini untuk memberikan rasa tanggung jawab atas barangnya masing-masing. 

Keempat adalah memilah barang mana yang masih dipakai dan suka, barang mana yang sudah tidak suka (dihibahkan/dijual), barang mana yang rusak (di-recycle). Ini tentunya akan mengurangi masalah terlalu banyak barang.

Ingatlah bahwa setiap barang ada hisabnya, kita bertanggung jawab atas penggunaan barang yang kita miliki, apakah digunakan dengan semestinya atau hanya menjadi harta karun yang tidak ada manfaatnya. Jangan sampai nanti pas di akhirat jalan kita masuk syurga terganjal karena ada barang yang kita sia-siakan. 

Kelima, menata barang-barang sesuai dengan tempatnya. Berbagai metode tersebar di dunia maya terkait cara menata, termasuk melipat baju. Cara menata pakaian yang Aang ajarkan adalah secara vertikal, terbalik dengan cara melipat konvensional yang ditata menumpuk. Hal tersebut untuk menghindarkan dari berantakan jika mengambil pakaian ditumpukan bawah. 

Yang terakhir adalah membiasakan pola berbenah dengan menerapkan poin-poin sebelumnya secara konsisten.

Rumah adalah tempat tinggal bukan tempat menyimpan barang, jadi buatlah senyaman dan seindah mungkin sehingga membuat mood kita baik. Selamat mencoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun